Sinergi Lintas Sektor: Gerakan Tanam Padi Perdana Perkuat Ketahanan Pangan Sigi
Di tengah hamparan sawah yang subur di Desa Tulo Rantea, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 26 Desember 2025, terjalin sinergi lintas sektor yang kuat. Momen ini menandai dimulainya kegiatan tanam perdana padi sawah rakyat, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan lokal, sekaligus berkontribusi pada stabilitas wilayah melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Acara penting ini dihadiri langsung oleh berbagai pemangku kepentingan, menunjukkan komitmen bersama dalam menyukseskan program cetak sawah baru. Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae; Ketua DPRD Sigi; Dandim 1306/KP; unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda); para penyuluh pertanian; serta perwakilan kelompok tani setempat.
Para pimpinan daerah tidak ragu untuk turun langsung ke area persawahan. Dengan mengenakan caping dan sepatu bot, mereka berdiri sejajar di atas lumpur, menunjukkan dedikasi dan kesamaan visi dalam mewujudkan swasembada pangan. Keberadaan papan nama jabatan di lokasi acara semakin menegaskan keterlibatan aktif seluruh elemen, mulai dari sektor eksekutif, legislatif, hingga aparat keamanan. Dukungan dari para petani dan penyuluh pertanian semakin memperkuat kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Salah satu momen paling menarik dari kegiatan ini adalah ketika Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sigi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kari Amsah Ritonga, turut serta mengoperasikan alat tanam padi manual. Bersama dengan Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, Kapolres Sigi terlihat memegang langsung alat tanam yang terbuat dari pipa. Penggunaan alat ini bertujuan untuk memastikan ketepatan jarak tanam padi di lahan cetak sawah baru, sebuah detail penting dalam proses budidaya yang optimal.
Kapolres Sigi, AKBP Kari Amsah Ritonga, dalam pernyataannya menegaskan bahwa keterlibatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam sektor pertanian merupakan wujud nyata dukungan terhadap program strategis pemerintah. Program ini secara khusus berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Sigi.
“Ketahanan pangan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar AKBP Kari Amsah Ritonga. “Ketika kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam hal pangan, dapat terpenuhi dengan baik, maka potensi terjadinya gangguan sosial dan ketidakstabilan dapat ditekan secara signifikan.”
Beliau menambahkan bahwa Polri senantiasa siap memberikan dukungan penuh terhadap setiap program pemerintah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dukungan ini mencakup berbagai sektor, termasuk namun tidak terbatas pada sektor pertanian dan pangan, yang merupakan pilar penting bagi kehidupan masyarakat.
Dampak dan Manfaat Program Cetak Sawah Baru
Program cetak sawah baru di Kabupaten Sigi ini tidak hanya sekadar kegiatan seremonial tanam perdana. Lebih dari itu, inisiatif ini memiliki berbagai dampak dan manfaat jangka panjang, antara lain:
- Peningkatan Produksi Pangan: Dengan membuka lahan sawah baru, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam produksi padi, yang merupakan komoditas pangan utama. Hal ini akan membantu memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dan bahkan berpotensi untuk surplus.
- Penguatan Ekonomi Petani: Peningkatan hasil panen akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan para petani. Hal ini dapat mendorong perbaikan kualitas hidup, investasi lebih lanjut dalam pertanian, dan penguatan ekonomi pedesaan.
- Stabilisasi Harga Pangan: Ketersediaan pasokan pangan yang stabil akan membantu menjaga stabilitas harga di pasar, sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
- Diversifikasi Sumber Pendapatan: Selain padi, lahan sawah baru dapat membuka peluang untuk diversifikasi tanaman pangan lain, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.
- Mitigasi Bencana Alam: Sektor pertanian yang kuat, termasuk ketersediaan pangan yang memadai, dapat menjadi salah satu benteng pertahanan dalam menghadapi potensi bencana alam atau krisis yang dapat mengganggu pasokan pangan.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Kegiatan pembukaan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen akan menciptakan lapangan kerja baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi masyarakat di sekitar wilayah program.
Peran Sinergi Lintas Sektor
Keberhasilan program cetak sawah baru ini sangat bergantung pada sinergi yang kuat antar berbagai sektor. Kolaborasi antara pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif), aparat keamanan (TNI-Polri), penyuluh pertanian, kelompok tani, dan masyarakat merupakan kunci utama.
- Pemerintah Daerah: Bertanggung jawab dalam perencanaan, penganggaran, penyediaan infrastruktur dasar, dan koordinasi antarlembaga.
- Aparat Keamanan: Memberikan dukungan dalam aspek keamanan, ketertiban, dan bahkan turut serta dalam kegiatan lapangan sebagai wujud kemanunggalan dengan rakyat.
- Penyuluh Pertanian: Berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi, pendampingan teknis, dan transfer ilmu pengetahuan kepada para petani agar dapat mengelola lahan baru secara optimal.
- Kelompok Tani: Menjadi wadah bagi petani untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan mengelola sumber daya secara lebih efisien.
- Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat, terutama para petani, dalam setiap tahapan program adalah fondasi utama keberhasilan.
Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang terus dipupuk, Kabupaten Sigi optimistis dapat mencapai ketahanan pangan yang kokoh dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya.

















