Setelah mengukuhkan diri sebagai penguasa kelas menengah UFC, Khamzat Chimaev melontarkan tudingan keras terhadap Alex Pereira. Chimaev menuding Pereira sengaja menghindari pertarungan dengannya karena dilanda ketakutan. Borz, julukan Chimaev, merasa frustrasi karena belum mendapatkan lawan yang sepadan setelah kemenangan impresifnya atas Dricus du Plessis di UFC 319.
Alih-alih menghadapi penantang di kelas menengah, Chimaev justru berambisi untuk menantang juara kelas berat ringan, Alex Pereira. Namun, niatnya ini tidak disambut baik, karena Pereira sendiri justru berencana untuk naik kelas. Pereira bahkan dikabarkan tengah merayu Dana White, Presiden UFC, untuk mewujudkan pertarungan impian melawan mantan juara kelas berat, Jon Jones, di ajang UFC White House.
Chimaev sangat menyayangkan sikap Pereira yang dianggapnya tidak profesional. Ia merasa bahwa pertarungan melawan Pereira akan menjadi laga yang sangat menarik dan dinantikan oleh para penggemar UFC di seluruh dunia.
“Pertarungan yang bagus untuk saya (lawan Pereira),” ujar Chimaev, mengungkapkan kekecewaannya. “Semua orang tahu itu. UFC tahu itu, tetapi UFC tidak mau memberikan orang ini kepada saya.”
Lebih lanjut, Chimaev menepis anggapan bahwa Pereira bersedia meladeni tantangannya dalam pertarungan di luar octagon. Ia menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah bertarung di bawah naungan UFC, melawan para petarung terbaik di dunia.
“Dan (Pereira) berkata, Oh, saya akan datang kepadamu, jiu-jitsu, gulat, grappling, entah apa. Grappling, jiu-jitsu, itu bukan tugas kami. Tugas kami adalah UFC. Para petarung UFC. …” jelas Chimaev dengan nada kesal.
Kekecewaan Chimaev semakin bertambah ketika mengingat bahwa Pereira sempat menyatakan minatnya untuk berduel dengan Dricus du Plessis. Perubahan sikap Pereira ini menimbulkan tanda tanya besar bagi Chimaev.
“Dia bilang dia bisa bertarung dengan (Dricus) du Plessis.”
“Dia menerima tawaran itu, tetapi sekarang dia seperti: Oh, ini Khamzat, bukan pertarungan yang bagus untukku.”
Chimaev juga menanggapi pernyataan Pereira yang mengklaim dirinya lebih populer. Ia meragukan klaim tersebut dan bahkan menyindir Pereira dengan mengatakan bahwa popularitasnya jauh melebihi Pereira.
“Dan dia bilang dia lebih terkenal dariku, itu sebabnya aku pakai namanya.”
“Bro, kalau aku cuma bilang ‘Hai’, story-ku di Instagram lebih banyak ditonton daripada pertarungannya.”
“Jadi, kurasa dia tidak lebih terkenal dariku,” papar Chimaev dengan nada meremehkan.
Dengan nada percaya diri, Chimaev sesumbar bahwa Pereira menghindari pertarungan dengannya karena yakin akan menelan kekalahan di tangan Chimaev. Ia merasa bahwa Pereira sadar akan perbedaan level di antara mereka.
“Saya rasa dia (Pereira) tidak menginginkan pertarungan itu,” lanjut Chimaev, menegaskan keyakinannya.
“Dia tahu tentang itu, dan UFC tahu tentang itu.”

Chimaev tidak ragu untuk merendahkan kemampuan Pereira dan mengklaim bahwa mayoritas penggemar UFC setuju bahwa ia akan memenangkan pertarungan jika keduanya bertemu di octagon.
“Saya tidak bisa mengatakan apa yang dikatakan UFC, tetapi itu bukan rasa hormat untuk Alex, karena semua orang tahu orang ini bukan level saya.”
“Dia penyerang yang bagus, salah satu petarung terbaik. Saya menghormatinya.”
“Dia punya kekuatan KO dan segalanya, tetapi, tanyakan saja pada 99 persen penonton UFC di dunia, mereka akan memberi tahu Anda siapa yang akan menang.”
“Dia tahu itu. Itulah mengapa dia kabur” pungkas Chimaev, menutup pernyataannya dengan tudingan bahwa Pereira melarikan diri dari pertarungan karena ketakutan.
Pernyataan keras Chimaev ini tentu saja menambah panas persaingan di kelas menengah dan kelas berat ringan UFC. Para penggemar pun semakin penasaran untuk melihat apakah Pereira akan menanggapi tantangan Chimaev, atau justru memilih untuk fokus pada ambisinya naik ke kelas berat dan menghadapi Jon Jones.

















