Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi Pasca-Bencana: Relawan Muhammadiyah Sukses Pasarkan Cabai Gayo
Dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana, relawan Muhammadiyah menunjukkan sebuah inovasi yang patut diapresiasi. Melalui Pos Koordinator Siaga Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, mereka tidak hanya berfokus pada bantuan kemanusiaan semata, tetapi juga merambah pada solusi ekonomi berkelanjutan. Salah satu bentuk nyata dari inisiatif ini adalah dengan memasarkan hasil pertanian unggulan dari dataran tinggi Gayo, Takengon, Aceh Tengah, yaitu cabai.
Sebanyak 600 kilogram cabai berkualitas super, yang didatangkan langsung dari Takengon ke Posko Muhammadiyah, ternyata mendapatkan sambutan luar biasa. Pemasaran dilakukan secara efektif di lingkungan keluarga besar Muhammadiyah, termasuk di kalangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta kepada warga setempat. Bahkan, pemanfaatan pesan instan turut memperluas jangkauan pemasaran produk pertanian ini.
Antusiasme masyarakat, khususnya dalam keluarga besar Muhammadiyah, terhadap program ini sangat tinggi. Fenomena menarik terjadi ketika seluruh stok cabai tersebut ludes terjual hanya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Kualitas cabai asal dataran tinggi Gayo memang telah lama dikenal memiliki keunggulan tersendiri, termasuk daya tahan yang baik, sehingga tidak mengherankan jika produk ini langsung menjadi primadona di pasaran, terutama di kalangan warga Muhammadiyah.
Latar Belakang Inisiatif: Kepedulian Terhadap Petani Lokal
Salah seorang relawan yang terlibat dalam kegiatan ini, Resti Tazkirah, menceritakan bahwa ide segar ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi para petani di wilayah yang dilanda bencana. Ia melihat bagaimana para petani kesulitan menjual hasil panen mereka akibat terputusnya akses jalan yang disebabkan oleh bencana. Kondisi ini tentu saja berdampak signifikan terhadap kelangsungan mata pencaharian mereka.
Menurut Resti, aksi yang digagas oleh relawan Muhammadiyah Aceh ini merupakan wujud nyata dari upaya Persyarikatan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Ia menekankan bahwa penanganan aspek ekonomi harus berjalan seiring dengan upaya penanganan kemanusiaan.
“Melalui penjualan cabai ini, kami ingin memastikan para petani tetap mendapatkan penghasilan yang layak. Alhamdulillah, antusiasme warga sangat tinggi dan cabai habis terjual dalam sehari,” ujar Resti, pada Jumat, 26 Desember 2025. Pernyataannya menggambarkan keberhasilan program ini dalam mencapai tujuan awalnya.
Lebih dari Sekadar Bantuan Sesaat
Resti menambahkan bahwa gerakan ini tidak bersifat sporadis atau hanya sebagai aksi sesaat. Selain berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat akan bahan pangan, program ini juga dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang. Diharapkan, program ini mampu menggerakkan kembali roda perekonomian para petani lokal yang selama ini terpuruk akibat dampak bencana.
Lebih lanjut, Resti menegaskan komitmennya bersama tim relawan lainnya untuk terus mengembangkan kegiatan serupa di masa mendatang. Mereka bertekad untuk menghadirkan program bantuan yang tidak hanya terbatas pada penyaluran bantuan fisik kepada masyarakat terdampak, tetapi juga secara serius menyasar aspek keberlanjutan ekonomi warga.
“Insyaallah, ini akan menjadi model pemberdayaan yang terus kami dorong, agar masyarakat bukan hanya menerima bantuan, tetapi juga bangkit dan berdaya secara ekonomi,” tuturnya dengan penuh keyakinan. Komitmen ini menunjukkan visi jangka panjang Muhammadiyah dalam memberdayakan masyarakat.
Dukungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh
Menanggapi inisiatif kreatif para relawannya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, A. Malik Musa, menyambut baik langkah yang telah diambil. Ia mengapresiasi kepedulian nyata yang ditunjukkan oleh para relawan dalam upaya membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana.
“Inisiatif yang dilakukan ini tidak hanya meringankan beban saudara-saudara kita, tetapi juga menjadi inspirasi bagi berbagai elemen masyarakat untuk ikut bergerak dan berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing,” katanya, memberikan apresiasi yang tulus.
A. Malik Musa juga menekankan pentingnya nilai-nilai luhur yang menjadi landasan gerakan ini. “Semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan keberpihakan terhadap petani lokal adalah kunci kebangkitan ekonomi warga di daerah-daerah terdampak bencana. Nilai-nilai inilah yang terus kita kuatkan bersama, agar Muhammadiyah senantiasa hadir membawa manfaat dan solusi bagi umat dan bangsa,” tegasnya. Pernyataan ini menegaskan kembali peran Muhammadiyah sebagai organisasi yang selalu hadir untuk memberikan solusi dan manfaat bagi masyarakat luas.
Program seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pasca-bencana dapat dilakukan dengan berbagai cara kreatif, tidak hanya sebatas bantuan materiil, tetapi juga memberdayakan pelaku ekonomi lokal. Keberhasilan pemasaran cabai Gayo ini menjadi bukti nyata bahwa dengan niat baik, kolaborasi, dan strategi yang tepat, pemulihan ekonomi dapat terwujud, bahkan di tengah kondisi yang sulit sekalipun. Inisiatif relawan Muhammadiyah ini menjadi contoh inspiratif bagi banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam membangun kembali masyarakat yang tangguh dan mandiri.

















