PSIS Semarang tengah bersiap memasuki era baru yang menjanjikan di bawah kepemimpinan Chief Executive Officer (CEO) baru, Datu Nova Fatmawati. Perubahan signifikan tengah dilakukan dalam tubuh tim berjuluk Mahesa Jenar ini, khususnya dalam upaya memperkuat skuad menjelang bergulirnya kompetisi Championship musim 2025-2026.
Dengan nahkoda baru yang energik, PSIS Semarang bergerak cepat mendatangkan sejumlah pemain baru untuk memperdalam dan meningkatkan kualitas tim. Beberapa pemain telah resmi bergabung dalam beberapa hari terakhir, menandakan keseriusan manajemen baru dalam membangun tim yang kompetitif.
Berikut adalah beberapa pemain yang telah merapat ke PSIS Semarang:
Tegar Infantrie: Pemain ini didatangkan dengan status pinjaman dari klub Super League, Persita Tangerang. Kehadirannya diharapkan dapat menambah soliditas lini tengah Mahesa Jenar.
Fahmi Al Ayyubi: Mantan pemain Gresik United ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif di sektor sayap, dengan kecepatan dan kemampuan dribblingnya.
Gustur Cahyo: Pemain yang juga merupakan mantan penggawa Gresik United ini akan memperkuat lini belakang PSIS Semarang. Pengalamannya diharapkan dapat menjadi tembok kokoh bagi pertahanan tim.

Pengaruh Datu Nova Fatmawati juga terlihat dari kedatangan dua pemain dari Persela Lamongan, yaitu:
Ocvian Chanigio: Pemain ini diharapkan dapat memberikan warna baru di lini tengah PSIS Semarang dengan visi bermain dan kemampuan passingnya.
Wawan Febriyanto: Kehadiran Wawan Febriyanto akan menambah daya gedor di lini depan PSIS Semarang. Pengalamannya diharapkan dapat menjadi mentor bagi pemain muda.
Menariknya, Datu Nova Fatmawati adalah istri dari mantan CEO Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal. Setelah Datu Nova mengakuisisi saham mayoritas PSIS, Fariz Julinar mengundurkan diri dari jabatannya di Persela dan kini turut membantu sang istri dalam menjalankan roda organisasi PSIS Semarang. Hal ini tentu saja menambah kekuatan dan stabilitas manajemen tim.
Dengan kedatangan Ocvian Chanigio dan Wawan Febriyanto, muncul spekulasi bahwa PSIS Semarang berpotensi merekrut pemain lain dari Persela Lamongan. Hal ini tentu saja akan semakin memperkuat skuad Mahesa Jenar dalam menghadapi musim kompetisi yang akan datang.
Selain mendatangkan pemain baru, Datu Nova juga memberikan sedikit bocoran mengenai pemain incaran PSIS Semarang melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia mengunggah foto bersama penyerang PSIM Yogyakarta asal Brasil, Rafael de Sa Rdorigues (Rafinha).
Momen tersebut terjadi bertepatan dengan laga uji coba antara PSIM Yogyakarta dan PSIS Semarang. Rafinha sendiri dikabarkan tidak menjadi pilihan utama di PSIM Yogyakarta untuk musim 2025-2026. Hal ini memunculkan rumor bahwa PSIS Semarang bisa menjadi pelabuhan yang ideal bagi Rafinha untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
“Merangkul yang benar-benar tau cara berjuang,” tulis Datu Nova dalam keterangan foto bersama Rafinha. Unggahan ini semakin menguatkan spekulasi bahwa Rafinha akan segera bergabung dengan PSIS Semarang.
Datu Nova Fatmawati secara resmi mengambil alih 74,2 persen saham PSIS Semarang yang sebelumnya dimiliki oleh Yoyok Sukawi. Dalam acara perkenalannya, ia mengungkapkan alasannya bersedia mengambil alih saham PSIS Semarang adalah karena kecintaan mendiang ayahnya terhadap Mahesa Jenar.
Selain itu, Datu Nova juga merupakan sosok wanita yang berasal dari Semarang. Ia memiliki ikatan emosional yang kuat dengan kota tersebut dan PSIS Semarang.
“Saya dari kecil di sini. Lalu setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal oleh ayah saya yang ingin menonton sepak bola,” kata Datu Nova.
Ia juga menyadari bahwa PSIS Semarang sedang berada dalam kondisi yang kurang baik. Oleh karena itu, ia bertekad untuk menyelamatkan dan mengembalikan PSIS Semarang ke jalur yang seharusnya.
“Saya melihat kondisi PSIS sedang berada di bawah.”
“Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya.”
Misi utama Datu Nova saat ini adalah membenahi tim secara menyeluruh, mulai dari pemain, pelatih, hingga manajemen. Ia ingin membangun PSIS Semarang yang solid dan profesional, sehingga mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia.
“Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen,” tambahnya.

















