Persela Lamongan Memulai Latihan Perdana Putaran Kedua Championship 2025/2026 di Tengah Ketidakpastian
Persela Lamongan telah memulai persiapan untuk menghadapi putaran kedua Championship 2025/2026 dengan menggelar latihan perdana. Namun, aroma ketidakpastian menyelimuti sesi latihan yang berlangsung di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur ini. Sejumlah pemain kunci dilaporkan telah meninggalkan tim, sementara posisi manajer dan pelatih kepala masih menjadi teka-teki.
Dari total 22 pemain yang seharusnya masih terikat kontrak, hanya 19 pemain yang terlihat hadir dalam latihan perdana tersebut. Absennya beberapa pemain, ditambah dengan kepergian beberapa nama besar, menciptakan suasana yang kurang ideal bagi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini.
Perpecahan Skuad dan Gerbong Pemain ke PSIS Semarang
Situasi yang dihadapi Persela semakin kompleks dengan hengkangnya sejumlah pemain ke klub lain. Dua nama yang dipastikan tidak lagi berseragam Persela adalah Wawan Febriyanto dan Ocvian Chanigio. Keduanya kini telah resmi bergabung dengan PSIS Semarang. Kepindahan mereka ini juga mengikuti jejak mantan Manajer Persela, Fariz Julinar Maurisal, yang lebih dahulu hijrah ke klub Liga 1 tersebut.
Bahkan, isu kepindahan pemain Persela ke PSIS Semarang diperkirakan belum berhenti. Meskipun belum ada pengumuman resmi dari kedua belah pihak, beberapa nama pemain senior yang dikenal sebagai tulang punggung tim dikabarkan juga telah berpisah dengan Persela. Nama-nama seperti Esteban Vizcarra, Beto Goncalves, Otavio Dutra, dan Mario Londok santer disebut tidak lagi menjadi bagian dari skuad Laskar Joko Tingkir.
Situasi ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai kekuatan skuad Persela untuk menghadapi sisa kompetisi. Kehilangan pemain-pemain berpengalaman dapat berdampak signifikan pada performa dan stabilitas tim di putaran kedua yang diprediksi akan semakin ketat.
Dampak Psikologis pada Pemain dan Kebutuhan Akan Kejelasan
Menyikapi kondisi yang terjadi, pelatih karteker Persela, Ragil Sudirman, tidak menampik bahwa perpecahan skuad ini berdampak pada mental para pemain yang masih bertahan. Ketidakpastian mengenai masa depan tim dan rekan-rekan setimnya tentu saja memengaruhi kepercayaan diri dan motivasi mereka.
“Seharusnya segera ada kejelasan. Pemain perlu dipertemukan dengan manajemen baru supaya tidak bimbang,” ujar Ragil Sudirman, menekankan pentingnya komunikasi dan kepastian.
Menurutnya, kehadiran sosok manajer baru yang definitif akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan motivasi para pemain. “Kalau sudah ada manajer baru, mungkin motivasi dan semangat mereka akan berbeda,” tambahnya, menyiratkan bahwa kehadiran pemimpin yang jelas dapat membangkitkan kembali semangat juang tim.
Manajemen dan Posisi Pelatih Kepala Masih Abu-abu
Lebih lanjut, situasi di tubuh Persela semakin diperparah dengan belum adanya kejelasan mengenai posisi manajer baru pengganti Fariz Julinar Maurisal. Hingga berita ini ditulis, manajemen Persela belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan mengisi posisi krusial tersebut.
Ketidakpastian ini tidak berhenti di jajaran manajerial. Posisi pelatih kepala pun masih menjadi tanda tanya besar. Sebelumnya, Persela sempat memperkenalkan Imran Nahumarury sebagai pelatih baru yang digadang-gadang akan menggantikan Aji Santoso pada tanggal 11 November 2025. Namun, hingga kini, Imran Nahumarury belum juga bergabung dengan tim dan belum memimpin jalannya latihan secara langsung.
Hal ini menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran di kalangan pendukung mengenai kesiapan tim menghadapi putaran kedua, mengingat pentingnya peran pelatih kepala dalam merancang strategi dan membangkitkan performa pemain.
Fokus Menghadapi Tantangan Persipura Jayapura
Meskipun dihadapkan pada berbagai situasi sulit dan ketidakpastian, Ragil Sudirman berupaya keras untuk menjaga fokus tim jelang pertandingan penting di putaran kedua Championship. Ia menyadari adanya dampak psikologis yang dialami oleh para pemainnya.
“Dampak psikis pasti ada. Tapi saya tekankan pada pemain, perjalanan masih panjang. Pertandingan selanjutnya harus tetap fokus. Kami harus berjuang, jangan sampai terpuruk,” tegas Ragil Sudirman, menunjukkan komitmennya untuk membangkitkan kembali semangat juang tim.
Tantangan berat pertama yang akan dihadapi Persela di putaran kedua adalah menghadapi Persipura Jayapura. Pertandingan tandang ini dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 27 Desember 2025. Dengan kondisi tim yang sedang tidak ideal, Persela akan membutuhkan kerja keras ekstra dan mental baja untuk dapat merengkuh hasil positif di kandang Mutiara Hitam.
Para pendukung setia Persela tentu berharap agar manajemen segera menyelesaikan masalah internal yang ada, memberikan kepastian bagi tim, dan mempersiapkan Laskar Joko Tingkir untuk menghadapi sisa kompetisi dengan performa terbaik. Kekuatan tim tidak hanya diukur dari para pemain di lapangan, tetapi juga dari stabilitas dan kepemimpinan di belakang layar.

















