Meriahnya Perayaan HUT ke-13 Mamuju Tengah: Tarian Adat Mamose Pukau Ribuan Pasangan Mata
Mamuju Tengah, Sulawesi Barat – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Kabupaten Mamuju Tengah disemarakkan dengan berbagai acara budaya yang memukau. Rangkaian perayaan istimewa ini dibuka secara resmi dengan penampilan tarian adat Mamose yang megah di halaman Kantor Bupati, yang berlokasi di Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, pada Minggu (14/12/2025).
Acara tersebut dipenuhi dengan kehangatan dan kebanggaan akan kekayaan budaya daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Mamuju Tengah. Suasana sukacita dan rasa memiliki daerah begitu kental terasa di antara seluruh peserta upacara. Bahkan, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah turut hadir dengan mengenakan pakaian adat kebesaran berwarna krem yang dipadukan dengan songkok recca, menunjukkan apresiasi mendalam terhadap warisan leluhur. Para tamu undangan kehormatan, perwakilan tokoh masyarakat, serta elemen penting lainnya juga tak ketinggalan untuk turut serta dalam kemeriahan ini dengan balutan busana adat khas daerah masing-masing.
Puncak dari perayaan HUT kabupaten yang berusia lebih dari satu dekade ini dibuka dengan gemuruh dan antusiasme tinggi melalui pertunjukan tarian adat Mamose, yang juga dikenal dengan sebutan Pamose, dalam sebuah peragaan kolosal yang memukau. Tarian ini bukan sekadar sebuah suguhan hiburan semata, melainkan menyimpan makna yang sangat dalam dan mendasar sebagai warisan budaya tak ternilai dari suku Tangkou atau Topoyo yang mendiami wilayah Budong-Budong, Mamuju Tengah.
Tarian Mamose: Cerminan Sejarah dan Spirit Persatuan
Tarian Mamose adalah sebuah tarian yang identik dengan penggunaan parang. Sejarahnya mencatat bahwa tarian ini awalnya merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh para kesatria. Fungsi utama dari tarian ini sangatlah penting, yaitu untuk mengenang kemenangan-kemenangan besar dalam peperangan, memohon keberkahan dan perlindungan dari Sang Pencipta, serta sebagai sarana untuk mempererat ikatan persatuan di antara seluruh masyarakat.
Pertunjukan tarian Mamose menampilkan gerakan-gerakan yang sangat dinamis dan penuh energi, di mana para penari dengan lihai memperagakan gerakan menggunakan parang. Alunan syair-syair yang penuh makna dan irama tabuhan gendang yang menghentak mengiringi setiap gerakan, menciptakan sebuah harmoni budaya yang kental. Menariknya, tarian ini telah mengalami akulturasi budaya yang indah, terbukti dengan adanya pengaruh nilai-nilai Islam yang terintegrasi di dalamnya, menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat beradaptasi dan berkembang seiring waktu tanpa kehilangan jati dirinya.
Acara peringatan HUT ke-13 Kabupaten Mamuju Tengah ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang memberikan dukungan dan apresiasi. Di antara para tamu istimewa tersebut adalah Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat, Bapak Junda Maulana, yang turut hadir menyaksikan langsung kemeriahan acara. Selain itu, turut hadir pula Ketua DPRD Mateng, Ibu Nirmalasari Aras, para Kepala Daerah dari kabupaten-kabupaten tetangga yang menunjukkan sinergi antarwilayah, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), seluruh jajaran Pemerintah Desa se-Kabupaten Mamuju Tengah, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP), Organisasi Masyarakat (Ormas), dan undangan penting lainnya.
Penyelenggaraan upacara peringatan HUT yang mengedepankan nuansa adat yang begitu kental ini secara jelas menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah. Komitmen ini tidak hanya terbatas pada pelestarian warisan budaya lokal yang kaya, tetapi juga menjadikannya sebagai landasan utama dan fondasi yang kokoh dalam upaya membangun identitas daerah yang kuat serta mempererat persatuan masyarakatnya. Di usianya yang ke-13 tahun, Mamuju Tengah menapaki perjalanan baru dengan membanggakan akar budayanya sebagai modal utama dalam menghadapi masa depan.

















