Menciptakan Peluang Sendiri: Era Baru ‘Orang Dalam’ di Dunia Digital
Di tengah persaingan karier yang semakin ketat, istilah ‘orang dalam’ kerap diasosiasikan dengan keberuntungan semata, sebuah jalur pintas yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang yang memiliki koneksi istimewa. Namun, pandangan klasik ini mulai bergeser, terutama di era digital. Najwa Shihab, seorang jurnalis terkemuka yang dikenal kritis dan inspiratif, menawarkan sebuah paradigma baru: ‘orang dalam’ bukanlah tentang siapa yang Anda kenal, melainkan tentang keberanian untuk menciptakan ‘orang dalam’ Anda sendiri.
Alih-alih merasa terpinggirkan karena minimnya koneksi personal, Najwa Shihab dalam sebuah sesi diskusi di acara Collabonation Goes to Campus, menekankan pentingnya inisiatif diri dalam membangun akses. Ia mengajak generasi muda untuk tidak lagi bergantung pada definisi lama tentang siapa yang memiliki keistimewaan, melainkan untuk secara aktif membentuk jalur peluang mereka sendiri.
Pergeseran Makna ‘Orang Dalam’ dari Masa ke Masa
Dahulu, konsep ‘orang dalam’ memang seringkali merujuk pada akses eksklusif. Koneksi semacam ini bersifat tertutup, hanya bisa diperoleh melalui hubungan darah, pertemanan lama, atau lingkaran sosial yang sempit. Bagi mereka yang berada di luar lingkaran tersebut, pintu kesempatan seolah tertutup rapat, memaksa mereka untuk berjuang ekstra keras. Perbedaan antara mereka yang beruntung dan yang harus memulai dari nol terasa begitu nyata.
Namun, Najwa Shihab menegaskan bahwa lanskap telah berubah secara drastis. “Kalau dulu ada orang dalam, itu jadi akses eksklusif, sekarang dengan teknologi, akses itu bisa kita bikin dan kita cari sendiri,” ujar Najwa Shihab, menandakan pergeseran fundamental dalam cara kita memandang dan mengakses peluang.
Membangun ‘Orang Dalam’ Versi Digital: Keberanian dan Inisiatif Kunci Utama
Di era digital ini, ketergantungan pada hubungan personal semata untuk mendapatkan akses karier menjadi semakin tidak relevan. Pernyataan Najwa Shihab ini menegaskan bahwa individu yang bertindak sebagai ‘orang dalam’ penyedia akses tradisional sudah tidak lagi menjadi satu-satunya penentu. Yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang dan kesempatan di dunia karier modern adalah kombinasi dari inisiatif yang kuat, kerja keras yang gigih, dan yang paling krusial: keberanian.
Najwa Shihab mendorong generasi muda untuk tidak ragu dalam menciptakan akses mereka sendiri. Ini berarti memanfaatkan kekuatan teknologi dan platform digital untuk berbagai tujuan strategis:
- Membangun Portofolio Digital: Anak-anak muda didorong untuk secara aktif membangun dan memamerkan portofolio karya mereka secara online. Ini bisa berupa situs web pribadi, akun media sosial yang profesional, atau platform khusus lainnya yang menampilkan keahlian dan proyek yang pernah dikerjakan.
- Memperlihatkan Keahlian: Melalui portofolio ini, mereka dapat secara efektif menunjukkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki kepada calon pemberi kerja, kolaborator, atau bahkan mentor potensial.
- Berinteraksi Langsung dengan Profesional: Teknologi memungkinkan interaksi langsung dengan para profesional di bidang impian. Melalui forum online, webinar, atau bahkan pesan langsung di platform profesional, kesempatan untuk bertanya, belajar, dan membangun koneksi menjadi lebih terbuka lebar.
Najwa Shihab juga menekankan pentingnya proaktivitas dalam mencari akses. Ini bukan tentang menunggu kesempatan datang, melainkan tentang menjemputnya. Anak-anak muda diharapkan untuk:
- Mencari Informasi Secara Aktif: Tidak hanya mengandalkan informasi yang tersedia, tetapi juga aktif mencari tahu tentang tren industri, perusahaan impian, dan peluang karier yang mungkin belum banyak diketahui.
- Berkolaborasi dalam Proyek Terbuka: Berpartisipasi dalam proyek-proyek yang bersifat kolaboratif dan terbuka dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk menunjukkan kemampuan, belajar dari orang lain, dan membangun jaringan yang berharga.
- Berani Menghubungi Orang yang Tepat: Keberanian untuk menghubungi para profesional yang diidolakan atau yang memiliki wawasan dan pengalaman relevan dapat membuka pintu dialog yang berharga, bahkan mengarah pada peluang yang tak terduga.
Bagi Najwa Shihab, yang telah membangun karier jurnalistiknya selama lebih dari dua dekade, ‘orang dalam’ yang sesungguhnya di masa kini adalah tentang kualitas diri. Ini berkaitan dengan upaya membangun jaringan melalui kontribusi nyata dan inisiatif yang tulus, bukan sekadar menumpang pada nama besar atau popularitas orang lain.
Pesan Pemberdayaan untuk Generasi Muda
Pesan Najwa Shihab ini bergema kuat di hadapan ribuan mahasiswa yang memadati Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta, dalam rangkaian acara Collabonation Goes to Campus. Program kolaborasi antara Indosat IM3 dan Narasi ini memang dirancang khusus untuk mendukung mimpi dan ambisi para mahasiswa.
Setelah sukses digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11 Desember 2025, acara serupa kemudian diselenggarakan di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada 16 Desember 2025. Dengan menghadirkan para inspirator dan praktisi terkemuka seperti Najwa Shihab sendiri, komedian Bintang Emon, dan Azhar Suardi sebagai mentor, Collabonation Goes to Campus menjadi platform yang sangat berharga. Acara ini menyediakan ruang untuk berbagi pengalaman, memberikan wawasan mendalam, serta menawarkan cara-cara kreatif dan efektif bagi mahasiswa untuk melangkah lebih dekat menuju tujuan karier mereka.
Pada dasarnya, ‘orang dalam’ di era digital adalah manifestasi dari kemandirian, keberanian untuk berkreasi, dan ketekunan dalam membangun reputasi melalui karya nyata. Ini adalah undangan terbuka bagi semua individu, khususnya generasi muda, untuk berani mengambil langkah pertama, menunjukkan kualitas diri yang dimiliki, dan secara aktif menciptakan koneksi yang berharga melalui performa dan kerja keras yang konsisten.

















