No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus Human Interest

Nobi Si Durian: Subuh Meraih Buah Terbaik di Pangkalpinang

Rizki by Rizki
24 Desember 2025 - 15:02
in Human Interest
0

Musim Durian Bangka Belitung: Rezeki Musiman yang Menggerakkan Ekonomi Lokal

Menjelang akhir tahun 2025, aroma khas durian kembali menyeruak di berbagai sudut Bangka Belitung. Musim durian tidak hanya membawa kegembiraan bagi para pencinta buah berduri ini, tetapi juga menjadi berkah tersendiri bagi perekonomian masyarakat, mulai dari petani hingga para pedagang musiman. Pasar-pasar tradisional pun seketika berubah menjadi lebih hidup, dipenuhi oleh tumpukan “raja buah” yang mengundang selera.

Di Pasar Pagi Taman Sari, Pangkalpinang, Nobi, seorang pedagang berusia 45 tahun, telah lama menjadikan musim durian sebagai penopang utama ekonominya. Selama lebih dari 15 tahun, ia menggantungkan hidup di lapak yang sama, yang biasanya dipenuhi sayuran. Namun, saat musim durian tiba, lapaknya bertransformasi total. Buah durian lokal Bangka, yang didatangkan langsung dari kebun langganan di Desa Nangka, Bangka Selatan, ditata dengan rapi, seolah benda berharga yang diperlakukan dengan penuh kehati-hatian.

“Kalau sudah musim durian, pasar ini rasanya lebih ramai, lebih hidup,” ujar Nobi dengan senyum. Baginya, durian bukan sekadar dagangan, melainkan titipan rezeki yang tak boleh disia-siakan. Ia memahami betul selera pasar, mulai dari ukuran besar untuk dinikmati bersama keluarga hingga ukuran sedang yang banyak diminati oleh ibu-ibu.

Perjuangan Dini Hari untuk Mendapatkan Buah Terbaik

Di balik tumpukan durian yang tersaji di lapaknya, terdapat perjuangan panjang yang dimulai sejak dini hari. Nobi dan rekannya, Zaki, harus berangkat sekitar pukul 02.00 WIB untuk memastikan mereka mendapatkan buah-buah terbaik. “Kalau tidak berangkat subuh, kebagian buah bagus itu susah,” jelasnya. Durian-durian pilihan tersebut kemudian dibawa ke rumahnya di kawasan Tuatunu sebelum diangkut ke pasar menggunakan sepeda motor dengan keranjang besar.

Saat akhir pekan tiba dan permintaan melonjak, mereka bahkan memanfaatkan mobil pikap milik teman. “Kalau hari biasa ambil 100–150 buah. Akhir pekan bisa 250 sampai 300. Kadang masih kurang,” ungkap Nobi.

Menjaga Kemitraan dan Kepercayaan dengan Petani

Nobi dan Zaki bukan sekadar pedagang, melainkan juga penghubung langsung antara para petani durian di pelosok Bangka dengan konsumen di kota. Informasi mengenai kebun dan hasil panen mereka dapatkan dari berbagai sumber, termasuk sesama pedagang dan media sosial. Setibanya di kebun, proses seleksi buah dilakukan dengan cermat. Mereka memperhatikan detail pohon, bentuk duri, ukuran, hingga aroma buah, menyesuaikannya dengan pemahaman mendalam tentang selera pasar yang telah terbentuk selama bertahun-tahun.

Baca Juga  Ramalan Shio 23 Desember 2025: Monyet, Ayam, Anjing, Babi

“Kami lihat pohonnya, buahnya, bentuk duri, ukuran, sampai baunya. Pembeli sekarang sudah tahu maunya apa,” kata Nobi. Kualitas dan harga yang sesuai menjadi kunci utama dalam menjaga kerja sama jangka panjang dengan para petani. “Ada yang sudah empat tahun, bahkan lebih dari 10 tahun kerja sama,” tambahnya.

Kepercayaan menjadi fondasi utama dalam kemitraan ini. Zaki menambahkan bahwa demi menjaga kualitas, mereka rela menjelajah hampir seluruh Pulau Bangka, terutama wilayah Bangka Tengah hingga Bangka Selatan. “Kami pernah masuk kampung yang nggak ada sinyal, bahkan ke hutan yang jarang orang datang,” ujarnya. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

Zaki mengaku baru sekitar empat tahun terjun membangun jaringan langsung dengan petani, namun ia merasakan manfaat besar dari kemitraan tersebut. “Kami anggap petani itu mitra. Ada yang terbantu karena kami datang langsung ke kebun, mereka tidak bingung menjual hasil panen,” ucapnya. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika mereka bertemu dengan petani yang selama ini menjual durian berkualitas baik hanya dengan harga Rp5 ribu per buah. “Isinya tebal, rasanya enak, matang alami. Sayang kalau dihargai segitu,” kata Zaki. Dengan keberanian menawarkan harga yang lebih layak, durian tersebut laris manis di pasar, membuat petani tersebut merasa sangat berterima kasih.

Modal Besar di Balik Tumpukan Durian

Di balik kemudahan yang terlihat, tersimpan modal yang tidak sedikit. Tahun ini, harga beli durian dipatok rata-rata Rp20 ribu per buah melalui sistem borongan dari pemilik kebun. “Sekali ambil bisa habis Rp2 juta sampai Rp6 juta,” kata Nobi. Meskipun demikian, pengalaman panjang membuatnya memahami risiko bisnis ini. Dalam sehari, keuntungan bersih bisa berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp2 juta, tergantung pada keramaian pembeli.

Baca Juga  Atalia Curhat: Cemburu Ridwan Kamil, Ulah Wanita Lain Bikin Gerah

Nobi menganggap durian dari kebun sendiri sebagai berkah terbesar. Tanpa modal pembelian buah, keuntungan bisa berlipat ganda. “Tinggal panen, bawa ke pasar, jual. Itu rezeki besar,” katanya. Sayangnya, durian kampung sangat bergantung pada cuaca. Tahun ini, kebun pribadinya tidak berbuah lebat, sehingga ia kembali bergantung pada kebun langganan.

Meskipun musim durian hanya berlangsung selama 20 hingga 35 hari, momen ini menjadi penopang utama ekonomi keluarga Nobi. “Bisa buat nutup kebutuhan rumah, jajan anak-anak,” ujarnya. Selama durian masih tumbuh subur di kebun Bangka dan tetap digemari masyarakat, Nobi akan setia berdiri di lapaknya. “Selama masih ada musim durian, kami tetap jualan. Ini sudah jadi jalan hidup,” tutupnya.

Durian Bangka Belitung: Potensi Ekonomi yang Signifikan

Edo Maryadi, Ketua Tim Kerja Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menegaskan bahwa durian Bangka Belitung memiliki keragaman jenis yang tumbuh dengan baik, mulai dari durian alam di perkampungan hingga durian unggulan hasil seleksi dan pembinaan pemerintah. Wilayah seperti Mentok, Air Mesu, Mangkol, dan Bangka Tengah dikenal sebagai sentra durian lokal berkualitas tinggi.

Menurut Edo, pengembangan durian berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Saat musim durian tiba, perputaran uang dari desa hingga kota meningkat signifikan. “Musim durian itu ekonomi bergerak. Petani untung, pedagang untung, aktivitas jual beli meningkat,” katanya. Meskipun terdapat risiko buah busuk atau mentah, secara umum petani dan pedagang tetap memperoleh keuntungan, menunjukkan nilai ekonominya yang tinggi.

Berdasarkan data Statistik Pertanian DPKP Babel, pada tahun 2024, luas tanam durian tercatat mencapai 2.487,20 hektare dengan luas panen 841,74 hektare. Total produksi durian mencapai 7.061,90 ton dengan produktivitas rata-rata 8,39 ton per hektare per tahun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, yang mencatatkan produksi 5.807,85 ton. Peningkatan produksi ini menjadi indikator meningkatnya intensitas panen durian lokal di kebun-kebun rakyat dan menegaskan peran durian sebagai penopang ekonomi masyarakat.

Baca Juga  Hari Ibu: Suara Perempuan Indonesia Berkumandang

Tantangan Cuaca Ekstrem dan Upaya Pengembangan

Edo Maryadi menjelaskan bahwa sebagian besar durian kampung masih tumbuh tanpa perawatan intensif. Banyak pohon durian di kampung hanya dibersihkan menjelang musim panen, tanpa pemupukan dan pengelolaan kebun yang terarah. Faktor cuaca menjadi penentu utama kualitas dan kuantitas produksi. Idealnya, tanaman durian membutuhkan periode panas sekitar 15 hingga 18 hari tanpa hujan agar bunga dan buah dapat berkembang secara optimal.

“Kalau panasnya cukup, kualitas duriannya bagus. Tapi tahun ini cuacanya ekstrem, hujan terus, sehingga produksi banyak menurun,” jelasnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah petani mengalami gagal panen atau hasil panen yang tidak maksimal. Meskipun demikian, sebagian petani mulai beradaptasi dengan pola perawatan dan pemupukan yang lebih terencana.

Sejak tahun 2012, pemerintah daerah telah melakukan pembinaan sekaligus pelepasan varietas durian unggulan Bangka Belitung ke tingkat nasional. Varietas seperti Estik Labuno atau Super Tembaga disebut-sebut memiliki potensi besar untuk menjadi ikon durian Indonesia, menyaingi durian terkenal dari negara lain.

Selain pembinaan varietas, DPKP Bangka Belitung juga rutin melaksanakan bimbingan teknis melalui program Kampung Durian, meskipun pelaksanaannya sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. Pemerintah daerah juga memfasilitasi kontes durian yang terakhir digelar pada tahun 2020 dan direncanakan kembali di tahun mendatang. “Kontes durian itu penting. Bukan hanya soal menang, tapi juga gengsi dan motivasi petani untuk menjaga kualitas,” ujar Edo.

Edo menilai, minat terhadap durian Bangka Belitung terus meningkat, termasuk dari luar daerah. Ia berharap ke depan, durian Bangka Belitung tidak hanya dikenal sebagai buah musiman, tetapi benar-benar menjadi penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan. “Kalau dikelola dengan baik, durian bisa menjadi sumber ekonomi utama masyarakat. Potensinya sangat besar,” tutup Edo.

Editor: Riko A Saputra

Rizki

Rizki

Baca Juga

Human Interest

Tiara Savitri, Kebanggaan Mulan Jameela, Raih Mimpi Kuliah di New York University

30 Desember 2025 - 21:46
Human Interest

Psikologi: 8 Sifat Gelap Tersembunyi Orang Baik Saat Terprovokasi

30 Desember 2025 - 21:33
Human Interest

Psikologi: 8 Tanda Pria Kurang Percaya Diri Terungkap Cepat

30 Desember 2025 - 20:39
Human Interest

Perayaan Tanpa Duka: Merajut Empati di Malam Tahun Baru

30 Desember 2025 - 09:46
Human Interest

Evakuasi Dramatis 7 Jam: Lansia Kanada Selamat dari Air Terjun Cyclops

30 Desember 2025 - 08:26
Human Interest

Richard Refanov: Pacar Baru Nathalie, Pembalap & Pengusaha Otomotif-Klinik

30 Desember 2025 - 08:13
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In