No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home pendidikan-dan-pembelajaran

Polygon Bikes: Sepeda untuk Gerakkan Rumah Belajar di Alor

Rizki by Rizki
19 Desember 2025 - 18:39
in pendidikan-dan-pembelajaran
0

Semangat Tanpa Batas: Kisah Rumah Belajar Melang dan Dukungan yang Menggerakkan Perubahan di Alor

Di sudut timur Indonesia, di tengah keindahan laut biru dan perbukitan megah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, terbentang kisah inspiratif tentang semangat pantang menyerah dalam meraih pendidikan. Meskipun pembangunan belum merata, akses internet yang terbatas, dan fasilitas pendidikan yang masih minim, anak-anak di sana tak pernah surut. Setiap akhir pekan, mereka berbondong-bondong menuju sebuah rumah sederhana yang menjadi mercusuar harapan: Rumah Belajar Melang.

Rumah Belajar Melang bukan sekadar bangunan. Ia adalah wujud nyata dari kepedulian Elvie Padafani dan tiga relawan pengajar yang mendirikannya pada tahun 2021. Awalnya, dinding rumah belajar ini terbuat dari anyaman rotan, namun kini, berkat dukungan pemerintah daerah, bangunannya telah berdiri kokoh dengan dinding bata. Meski demikian, lantai beralaskan tikar dan fasilitas yang ada masih sangat terbatas, mulai dari rak buku seadanya hingga koleksi buku yang belum banyak, serta alat peraga yang sederhana.

Setiap Sabtu dan Minggu, Rumah Belajar Melang membuka pintunya lebar-lebar bagi anak-anak di sekitarnya. Di tempat inilah mereka diajak belajar membaca, menulis, menguasai dasar-dasar Bahasa Indonesia dan Inggris, bahkan hingga menciptakan kerajinan tangan yang kemudian dijual kepada warga setempat. Lebih dari sekadar belajar akademis, ruang kecil ini telah menjelma menjadi pusat kebersamaan. Kakak-kakak dari jenjang SMP dan SMA dengan sukarela mengajari adik-adik mereka yang masih duduk di bangku SD, sementara Elvie dengan tulus mendampingi mereka tanpa mengharapkan imbalan materi.

“Rumah Belajar Melang kami dirikan bukan karena kami punya banyak uang, tapi agar anak-anak punya tempat berkegiatan positif selagi akses internet di sini terbatas. Kami ingin mereka tetap punya ruang untuk belajar, membuka dunia, dan tidak kehilangan semangatnya,” ungkap Elvie Padafani, sang penggagas Rumah Belajar Melang.

Baca Juga  Kunci Jawaban Halaman 157: Ringkasan Teks Sumber Energi Bahasa Indonesia Kelas 5

Kisah Elvie inilah yang akhirnya menyentuh hati Alwi Johan Yogatama, seorang konten kreator muda asal Temanggung. Tergerak oleh semangat yang luar biasa dari anak-anak Alor, Alwi memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan unik: nebeng dari Jawa Tengah menuju Alor. Perjalanan yang memakan waktu empat bulan ini bukanlah sekadar petualangan, melainkan sebuah misi mulia untuk menggalang dana demi merenovasi Rumah Belajar Melang.

Selama perjalanannya, Alwi menyaksikan secara langsung realitas kesenjangan pembangunan yang masih nyata. Ia melihat bagaimana sulitnya akses air bersih, keterbatasan transportasi, dan anak-anak yang harus berjalan kaki menyeberangi sungai demi bisa menimba ilmu. Pengalaman ini membuka matanya lebar-lebar dan mengajarkannya makna sejati sebuah perjalanan: bahwa langkah kecil, ketika dijalani bersama, mampu menggerakkan perubahan yang besar.

“Ini membuka pikiran saya yang Jawa-sentris. Anak sekolah di sini harus berjalan selama satu jam untuk ke sekolah, lalu bekerja mengumpulkan kayu bakar setelahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal di Jawa sepulang sekolah, pelajar biasanya bermain games online,” ungkap Alwi dalam sebuah wawancara. Ia menambahkan, “Ini adalah institusi pendidikan tempat bagi anak-anak Alor untuk belajar membaca dan bermimpi. Meski semangat mereka menggebu, tapi akses ke lokasi jauh, fasilitas masih terbatas, dan koleksi buku belum banyak.”

Polygon Bikes: Membangun Mobilitas, Membangun Masa Depan Bangsa

Terinspirasi oleh semangat juang anak-anak Alor dan dedikasi para relawan seperti Elvie dan Alwi, Polygon Bikes turut mengambil bagian dalam upaya membangun masa depan bangsa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan sepeda ternama ini menyalurkan bantuan berupa lima unit sepeda untuk Rumah Belajar Melang, satu di antaranya diperuntukkan langsung bagi Elvie.

Baca Juga  Cara Guru Membantu Siswa Mengenali Gaya Belajar

Dukungan ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas Elvie yang selama ini mengandalkan sepeda motor lamanya, sekaligus membantu anak-anak yang harus menempuh jarak jauh untuk mencapai sekolah atau rumah belajar.

“Bagi kami pendidikan anak adalah fondasi dasar dari kemajuan bangsa. Sayangnya, tidak semua anak-anak di Indonesia mendapatkan kesempatan emas itu. Masih banyak dari mereka yang kesulitan berangkat ke sekolah, meskipun begitu mereka tetap semangat. Maka dari itu, dengan membangun mobilitas yang baik, harapannya dapat membangun masa depan anak-anak yang baik juga,” jelas Alda Miranda, Brand Marketing Polygon Bikes.

Melalui kisah Alwi, Polygon Bikes semakin memaknai arti sebuah perjalanan. Bukan tentang seberapa cepat melaju, melainkan seberapa besar dampak yang dapat dibagikan di setiap kilometer kayuhan. “Dukungan ini untuk anak-anak Alor mampu bermimpi setinggi-tingginya, karena ketika pun kita terjatuh, kita akan jatuh di tengah taburan bintang-bintang,” ujar Alwi, mengutip sebuah kutipan inspiratif.

Pada Sabtu, 6 Desember lalu, Alwi membagikan cerita mengharukan ini di laman Instagramnya, @alwijo. Unggahannya tersebut langsung dibanjiri komentar positif dari warganet yang turut memberikan dukungan. “Semoga adik-adik ini makin semangat sekolahnya & I hope you’re always be happy and stay healthy, semoga kakak selalu dikelilingi oleh hal-hal baik,” tulis salah satu akun. Alda Miranda menambahkan, “Kami turut menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada kak Alwi, yang sudah berbesar hati menjangkau anak-anak di Alor dengan program Nebeng-nya.”

Aksi CSR ini merupakan salah satu dari sekian banyak inisiatif berkelanjutan Polygon Bikes dalam mendukung semangat anak bangsa untuk menaklukkan berbagai batas. Karena setiap langkah kecil adalah sebuah perjalanan besar bagi bangsa. Indonesia Bisa bersama Polygon.

Solidaritas Lintas Bencana: Polygon Bersama Satgas Menggerakkan Bantuan Lebih Cepat

Tak hanya memberikan perhatian pada sektor pendidikan, Polygon Bikes juga menunjukkan solidaritasnya dalam situasi darurat. Selain mendukung Rumah Belajar Melang, Polygon turut menyumbangkan tujuh unit sepeda kepada satuan tugas (satgas) yang menangani bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera.

Melalui kolaborasi dengan organisasi non-profit WWF dan Kementerian Perindustrian, sepeda-sepeda tersebut disalurkan untuk mempercepat berbagai aspek penanganan bencana. Fungsinya meliputi:

  • Pendistribusian Kebutuhan Pokok: Memastikan bantuan pangan dan sandang sampai ke tangan para penyintas dengan lebih cepat.
  • Evakuasi Korban: Membantu tim penyelamat menjangkau dan mengevakuasi korban dari lokasi terdampak.
  • Pemantauan Titik Banjir: Mempermudah petugas dalam memantau ketinggian air dan area yang tergenang.
  • Akses Area Sulit Dijangkau: Memungkinkan petugas menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses oleh kendaraan bermesin akibat kerusakan infrastruktur.
Baca Juga  MBG Tetap Buka Saat Libur Sekolah: Penjelasan BGN

Donasi sepeda ini merupakan wujud nyata solidaritas “Indonesia Bisa” di tengah kesulitan akses transportasi dan mobilitas yang seringkali terjadi akibat bencana.

“Meski belum seberapa dibanding kerusakan di sana, tetapi kami berharap bantuan kecil ini dapat meringankan langkah mereka dalam membantu masyarakat terdampak bencana,” ujar Alda Miranda, Brand Marketing Polygon Bikes, menegaskan komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi dalam meringankan beban sesama.

Editor: Riko A Saputra

Rizki

Rizki

Baca Juga

pendidikan-dan-pembelajaran

PEM Akamigas: Unggul di Energi, Pilihan Utama Pendidikan

23 Desember 2025 - 09:00
pendidikan-dan-pembelajaran

MBG Tetap Buka Saat Libur Sekolah: Penjelasan BGN

22 Desember 2025 - 19:23
pendidikan-dan-pembelajaran

9 Tips Sehat Anak Kos: Nomor 7 Wajib!

22 Desember 2025 - 03:13
pendidikan-dan-pembelajaran

Sambutan Wali Kelas: Rapor Semester 1 Kurikulum Merdeka

21 Desember 2025 - 14:34
pendidikan-dan-pembelajaran

Guru SMP Surabaya Wakili Indonesia di Konferensi Pendidikan Internasional Korsel

21 Desember 2025 - 04:33
pendidikan-dan-pembelajaran

Ayah Jemput Rapor: Gerbang Sekolah Jadi Panggung

20 Desember 2025 - 23:38
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In