No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Rally Natal Wall Street Diuji, Saham AS Bergejolak Akhir Tahun

Hendra by Hendra
26 Desember 2025 - 04:57
in Ekonomi
0

Pasar saham Amerika Serikat, atau yang akrab disapa Wall Street, menghadapi akhir tahun yang penuh gejolak, jauh dari sentimen positif yang biasanya dibarengi dengan suasana liburan. Sejumlah faktor kompleks telah membentuk dinamika pasar yang berfluktuasi, bahkan ketika kalender mendekati pergantian tahun.

Meskipun kinerja saham AS secara keseluruhan sepanjang tahun 2025 terbilang solid, indeks acuan S&P 500 justru mengalami pelemahan tipis di bulan Desember. Fenomena ini bertolak belakang dengan pola historis yang umumnya melihat Desember sebagai bulan yang menguntungkan bagi pasar saham.

Dalam beberapa pekan terakhir, dua isu utama telah memicu volatilitas di Wall Street. Pertama, perhatian investor semakin terpusat pada besarnya investasi yang dilakukan perusahaan untuk pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Kedua, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2026 mulai berubah.

Gelombang Kekhawatiran dan Harapan Data Ekonomi

Pada pekan ini, saham-saham di sektor teknologi dan perusahaan yang terkait erat dengan AI sempat berada di bawah tekanan. Kekhawatiran muncul terkait proyek pusat data yang digarap oleh Oracle. Namun, tekanan ini sedikit mereda setelah data inflasi AS yang dirilis pada Kamis menunjukkan kenaikan harga yang lebih terkendali.

“Data ekonomi pekan ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed masih cenderung memangkas suku bunga,” ujar Angelo Kourkafas, seorang strategis investasi global senior di Edward Jones. Ia menambahkan bahwa sebagian investor mungkin memilih untuk mengamankan keuntungan setelah mencatat kinerja yang kuat sepanjang tahun, yang pada akhirnya memicu aksi jual. Meskipun demikian, data terbaru masih membuka peluang terjadinya fenomena “Santa Claus rally” tahun ini.

Secara historis, sejak tahun 1950, “Santa Claus rally” merujuk pada kenaikan rata-rata indeks S&P 500 sekitar 1,3 persen dalam lima hari perdagangan terakhir bulan Desember dan dua hari perdagangan pertama bulan Januari. Periode ini, menurut Stock Trader’s Almanac, akan berlangsung mulai Rabu hingga 5 Januari tahun ini.

Baca Juga  MBG: Pengendali Harga Andal

Di sisi lain, investor juga mencermati sejumlah data ekonomi AS yang sempat tertunda akibat penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) yang berlangsung selama 43 hari. Laporan ketenagakerjaan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kembali meningkat pada bulan November. Namun, angka pengangguran justru naik ke 4,6 persen, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari empat tahun terakhir.

Laporan inflasi terbaru juga mengindikasikan bahwa indeks harga konsumen AS naik lebih rendah dari perkiraan hingga November. Meskipun memberikan sentimen positif, data ini dinilai masih berpotensi terdistorsi. Hal ini disebabkan oleh proses pengumpulan data yang tertunda hingga akhir November, bertepatan dengan periode diskon musim liburan yang dapat mempengaruhi angka inflasi.

Arah Kebijakan The Fed Menjadi Fokus Utama

The Fed sendiri telah mengambil langkah pemangkasan suku bunga dalam tiga pertemuan berturut-turut. Kini, investor secara cermat mencermati berbagai indikator ekonomi untuk memprediksi kapan bank sentral AS ini akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya pada tahun 2026.

“Memasuki pekan depan, akan muncul pertanyaan besar mengenai arah kebijakan The Fed ke depan,” kata Trevor Slaven, kepala alokasi aset global dan solusi portofolio multi-aset di Barings. Ia menekankan adanya ketidakpastian antara arah kebijakan bank-bank sentral utama dan pergerakan inflasi, di saat data pasar tenaga kerja justru menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang semakin jelas.

Laporan ekonomi yang dijadwalkan rilis pada pekan depan mencakup data produk domestik bruto (PDB) kuartal III, pesanan barang tahan lama, serta tingkat kepercayaan konsumen.

Dominasi AI dan Pergeseran Sektor

Dalam pekan perdagangan yang lebih singkat karena libur, perhatian investor diperkirakan masih akan tertuju pada saham-saham yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI). Sektor ini telah menjadi pendorong utama kenaikan pasar sepanjang tahun ini.

Baca Juga  Cek Rekomendasi Saham BBYB Usai Naik Tajam Kemarin (27/11)

Sepanjang tahun 2025 hingga saat ini, indeks S&P 500 telah mencatatkan penguatan lebih dari 15 persen dan berada di jalur untuk mencatat kenaikan tahunan ketiga berturut-turut di atas 10 persen.

Namun, belakangan ini, kekhawatiran terkait sektor AI, termasuk pertanyaan kapan belanja infrastruktur yang sangat besar ini akan benar-benar menghasilkan keuntungan, mulai memberikan tekanan pada saham-saham teknologi yang sebelumnya meroket. Padahal, sektor teknologi memiliki bobot terbesar dalam indeks utama seperti S&P 500.

“Mulai terlihat sikap skeptis terhadap besarnya belanja AI yang semakin menonjol,” ujar Mark Luschini, kepala strategis investasi di Janney Montgomery Scott. Ia menambahkan bahwa dominasi saham teknologi dan emiten terkait teknologi dalam indeks berbasis kapitalisasi pasar turut memberikan tekanan pada pergerakan indeks secara keseluruhan.

Di sisi lain, sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal sepanjang tahun ini mulai menunjukkan peran dalam menopang pasar. Sektor-sektor yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, seperti transportasi, keuangan, dan saham berkapitalisasi kecil, tercatat mengalami penguatan sepanjang bulan Desember.

“Kami melihat aliran dana mulai keluar dari saham teknologi,” kata Kourkafas. “Sektor lain mulai mengambil peran dan membantu menjaga pergerakan pasar cenderung bergerak terbatas.”

Editor: Riko A Saputra

Hendra

Hendra

Baca Juga

Energi & BBM

BPH Migas Audit Stok BBM Jatim

30 Desember 2025 - 18:39
Ekonomi

Jam Buka Bursa Senin 29 Desember 2025: Sesi 1 & 2

30 Desember 2025 - 16:53
Keuangan

Ramalan Keuangan Shio Kelinci 2026: Stabilitas Menanti, Tantangan Kecil Siap Dihadapi

30 Desember 2025 - 16:26
Ekonomi

Ancaman Baja China: Produksi Lokal Tertekan Hingga 2026

30 Desember 2025 - 15:19
Ekonomi

Rupiah Anjlok Dekati 16.800/Dolar Akibat Kebijakan Longgar

30 Desember 2025 - 15:06
Ekonomi

UMKM Sulit Modal: KUR Melenceng dari Sasaran

30 Desember 2025 - 11:06
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Warisan Nenek Elina: Sahkah Jual Tanah Tanpa Izin Semua Ahli Waris?

30 Desember 2025 - 22:53

Hellyana Tunda Pemeriksaan, Pelapor Ijazah Palsu Wagub Akui Ditawari Uang

30 Desember 2025 - 22:39

Tiga Pilar PDIP Solo Raya Pamit Mundur

30 Desember 2025 - 22:26

Bupati Bulukumba Geram: PPPK Paruh Waktu Berlebihan Usai Terima SK

30 Desember 2025 - 22:13

Duka Komodo: Satu Keluarga Pelatih Valencia Tewas di Perairan Pulau Serai

30 Desember 2025 - 21:59

Pilihan Redaksi

Warisan Nenek Elina: Sahkah Jual Tanah Tanpa Izin Semua Ahli Waris?

30 Desember 2025 - 22:53

Hellyana Tunda Pemeriksaan, Pelapor Ijazah Palsu Wagub Akui Ditawari Uang

30 Desember 2025 - 22:39

Tiga Pilar PDIP Solo Raya Pamit Mundur

30 Desember 2025 - 22:26

Bupati Bulukumba Geram: PPPK Paruh Waktu Berlebihan Usai Terima SK

30 Desember 2025 - 22:13
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In