No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home berita

Ratusan Ribu Korban Banjir Bandang Aceh Tamiang Minta Bantuan Logistik

Redaksi by Redaksi
12 Desember 2025 - 17:46
in berita
0

Aceh Tamiang Hancur Akibat Banjir Bandang

Aceh Tamiang kini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut. Banyak rumah dan bangunan lainnya rusak parah, bahkan sebagian besar hancur total. Diperkirakan sebanyak 206.903 jiwa warga mengungsi ke tempat aman, sementara sejumlah besar penduduk kehilangan tempat tinggal mereka. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan mendesak akan bantuan logistik, terutama makanan dan air bersih.

Banjir bandang yang terjadi di Aceh Tamiang membuat daerah tersebut terisolir. Akses ke wilayah tersebut sangat sulit, sehingga bantuan logistik yang diberikan tidak dapat mencapai lokasi yang paling terdampak. Banyak warga terpaksa mencari sisa-sisa makanan yang terbawa banjir untuk bertahan hidup. Mereka juga harus minum air dari genangan banjir, meskipun hal ini membahayakan kesehatan mereka.

Seorang jurnalis bernama Muhammad Irwan, yang juga menjadi korban banjir, melaporkan bahwa seluruh bangunan di Aceh Tamiang luluh lantak tanpa tersisa. Ia menyebut pemandangan yang dilihatnya mirip dengan suasana tsunami, di mana bangunan hancur, puing berserakan, dan beberapa jenazah ditemukan di genangan air. Hingga Selasa pagi, 2 Desember 2025, wilayah Aceh, khususnya Langsa dan Aceh Tamiang, masih dalam kondisi bencana parah.

Situasi yang Semakin Memburuk

Banyak warga terjebak dalam kondisi kelaparan dan kehausan akut setelah berhari-hari tanpa menerima bantuan. Irwan menjelaskan bahwa selama tiga hari terakhir ia dan keluarganya, bersama warga lainnya, terpaksa mencari sisa-sisa makanan yang hanyut terbawa banjir. Makanan instan yang basah, mie yang rusak, apa pun yang tersisa, mereka rebus dan makan untuk bertahan hidup.

“Hingga pagi ini, Selasa (2/12/2025), kondisi bencana di Aceh, terutama di Langsa dan Aceh Tamiang masih parah,” ungkapnya. “Untuk bertahan hidup, kami mencari sisa-sisa makanan yang terbawa banjir. Kami ambil seperti Indomie yang sudah basah, kami panasi, kami rebus, kami makan. Terus kami sangat kehausan. Kami untuk bertahan hidup kami harus ambil air minum dari banjir itu. Kami panasi, kami minum bersama keluarga.”

Baca Juga  15 Atlet Mbira Mera Unjuk Gigi di Kupang

Situasi semakin memburuk karena hingga saat ini tidak ada bantuan logistik yang mencapai wilayah mereka. Menurut kesaksiannya, warga bahkan sempat berbondong-bondong menuju sebuah swalayan yang rusak diterjang banjir, hanya untuk mencari makanan apa pun yang bisa dimakan.

Bantuan yang Belum Sampai

Menurut Irwan, bantuan yang dikabarkan telah dibawa oleh Kapolda Aceh ke wilayah terdampak, tidak pernah sampai kepada mereka. Luasnya area bencana membuat banyak desa terputus dan tidak terjangkau pendistribusian. “Kami mencari-cari bantuan enggak tahu di mana. Kemarin Kapolda Aceh ada datang ke Aceh Tamiang membawa bantuan (pakai helikopter), tapi kami tidak dapat. Karena ini seluruh di Aceh Tamiang yang terkena yang berdampak banjir ini,” tutur Irwan.

Di tengah keterpurukan itu, jaringan komunikasi juga lumpuh total. Irwan menyebut bahwa tidak ada sinyal di Aceh Tamiang sejak aliran listrik padam. Untuk mengirim laporan ataupun sekadar mencari sinyal, ia harus menempuh perjalanan ke Kota Langsa yang pada pagi ini pun kembali mengalami pemadaman listrik.

Komedian Maell Lee Bersedih

Komedian dan pemain film Maell Lee turut merasa sedih atas dampak banjir bandang di Aceh Tamiang. Hatinya hancur karena kampung halamannya tersapu banjir. Pria bernama asli Tengku Haris Saputra ini terus menanti kabar keluarganya, yang terkena dampak banjir bandang dan longsor di Aceh Tamiang, Aceh.

Hal itu diungkapkan oleh Maell Lee lewat unggahannya di Instagram. Ia mengunggah video berisi Aceh Tamiang yang porak poranda akibat banjir bandang. “Sekarang sudah 4 hari keluarga, saudara & kawan tidak ada kabar. Listrik mati, internet mati,” tulis Maell Lee.

Maell Lee cemas karena berita nasional belum mengangkat situasi dan kondisi Aceh Tamiang, kampung halamannya. Ia pun mengkhawatirkan keluarga hingga warga disana. Ia meminta bantuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto untuk peduli dengan wilayah Aceh Tamiang. “Bapak presiden @prabown kami mengharapkan sesegera mungkin perhatian & bantuannya. Semoga Kota yang terkena banjir selalu dalam lindungan allah,” tulisnya.

Baca Juga  Jeje: Dari Bandung, Bantu Agam Meski Muda.

Korban Jiwa Banjir Sumatra Capai 753 Orang

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, meminta agar pemerintah bisa segera menetapkan bencana banjir dan longsor di 3 provinsi Sumatra, yakni Sumatra Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatra Barat (Sumbar), menjadi bencana nasional, mengingat jumlah korban yang terus bertambah.

Hingga Rabu (3/12/2025) ini, Presiden RI Prabowo Subianto belum menetapkan bencana banjir bandang di Sumatra ini menjadi bencana nasional, padahal berdasarkan data sementara, total korban tewas kini sudah mencapai 753 jiwa, 650 korban hilang, dan 2.600 korban luka-luka.

Penetapan Status Bencana Nasional

Unsur pengarah 5 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jonathan Victor Rembeth, menyampaikan alasan pemerintah belum menetapkan status bencana banjir di Sumatra menjadi bencana nasional karena beberapa pertimbangan. Dia mengatakan, dalam sejarah bencana di Indonesia, baru ada dua bencana yang ditetapkan sebagai bencana nasional, yakni Tsunami Aceh pada 2004 silam dan Covid-19.

Meski belum ditetapkan sebagai bencana nasional, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan bahwa penanganan bencana di 3 provinsi Sumut itu sudah berskala nasional. “Untuk penetapan status Bencana Nasional, setahu saya sementara ini belum, setahu saya, mohon maaf kalau salah, mohon dikoreksi, tetapi perlakuannya sudah nasional,” ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).

Editor: Riko A Saputra

Redaksi

Redaksi

Baca Juga

berita

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06
berita

Gerimis Jawa Timur 29 Desember 2025: Pantau Pagi Hingga Malam

30 Desember 2025 - 12:26
berita

Bus Maut Tol Krapyak: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Mengerikan

24 Desember 2025 - 16:38
berita

Kaltara Berpotensi Hujan: Siapkan Perlindunganmu!

24 Desember 2025 - 05:07
berita

Tragedi Krapyak: Bus Maut 15 Korban, Melaju Kencang Hantam Pembatas

24 Desember 2025 - 01:55
berita

Pesawat Tutupi Jalan: Bukan Tergelincir, Ini Penyebab Macet Bandara Soekarno-Hatta

24 Desember 2025 - 00:19
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Eksperimen Maut: Dari Senjata Biologi ke Sifilis

31 Desember 2025 - 18:20

IRT Waringinkurung Tewas Dibunuh dengan 3 Tusukan

31 Desember 2025 - 18:04

Pagi Ini: Kekalahan Mendengar Seharian

31 Desember 2025 - 17:47

Senjata Eksekutor Pindad: Misteri Nomor Seri Terungkap

31 Desember 2025 - 17:31

Natal 2025: Kemenag Perkuat Kerukunan

31 Desember 2025 - 17:15

Pilihan Redaksi

Eksperimen Maut: Dari Senjata Biologi ke Sifilis

31 Desember 2025 - 18:20

IRT Waringinkurung Tewas Dibunuh dengan 3 Tusukan

31 Desember 2025 - 18:04

Pagi Ini: Kekalahan Mendengar Seharian

31 Desember 2025 - 17:47

Senjata Eksekutor Pindad: Misteri Nomor Seri Terungkap

31 Desember 2025 - 17:31
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In