Realisasi Anggaran Kabupaten Banggai Kepulauan: Gambaran Kinerja Keuangan Menjelang Akhir Tahun
Menjelang penghujung tahun, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banggai Kepulauan menunjukkan gambaran kinerja keuangan yang perlu dicermati. Berdasarkan data yang dihimpun hingga 19 Desember, tercatat bahwa realisasi belanja APBD mencapai 65,33 persen dari total pagu anggaran. Angka ini setara dengan Rp 679,89 miliar yang telah dibelanjakan dari pagu sebesar Rp 1.040,72 miliar.
Di sisi lain, pendapatan daerah juga menunjukkan progres yang signifikan, dengan realisasi mencapai Rp 670,14 miliar atau 67,13 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 998,29 miliar. Angka-angka ini memberikan gambaran awal mengenai efektivitas pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Banggai Kepulauan selama periode anggaran berjalan.
Untuk memahami lebih dalam, mari kita bedah rincian realisasi APBD Kabupaten Banggai Kepulauan per komponennya.
Rincian Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan sumber pendanaan utama bagi operasional dan pembangunan suatu wilayah. Di Kabupaten Banggai Kepulauan, realisasi pendapatan daerah hingga 19 Desember mencapai Rp 670,14 miliar dari target Rp 998,29 miliar. Persentase realisasi ini adalah 67,13%.
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Komponen ini mencakup berbagai sumber pendapatan yang berasal dari internal daerah itu sendiri.
- Anggaran/Pagu: Rp 65,80 Miliar
- Realisasi: Rp 22,08 Miliar
- Persentase: 33,57%
- Pajak Daerah: Salah satu penyumbang PAD, realisasinya mencapai Rp 8,53 miliar dari target Rp 12,73 miliar, atau 67,03%.
- Retribusi Daerah: Kontribusi dari retribusi daerah sebesar Rp 1,29 miliar dari target Rp 2,75 miliar, mencapai 47,03%.
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan: Sektor ini menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan realisasi Rp 6,19 miliar dari target Rp 6,23 miliar, atau 99,35%.
- Lain-Lain PAD yang Sah: Komponen ini memiliki realisasi yang masih rendah, yaitu Rp 6,07 miliar dari target Rp 44,09 miliar, atau 13,77%.
Transfer Keuangan Daerah (TKDD): Dana yang berasal dari Pemerintah Pusat dan daerah lain.
- Anggaran/Pagu: Rp 903,05 Miliar
- Realisasi: Rp 623,55 Miliar
- Persentase: 69,05%
- Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat: Seluruh dana TKDD berasal dari transfer pemerintah pusat, dengan realisasi Rp 623,55 miliar dari pagu Rp 903,05 miliar.
Pendapatan Lainnya: Mencakup berbagai sumber pendapatan lain yang tidak termasuk dalam PAD dan TKDD.
- Anggaran/Pagu: Rp 29,45 Miliar
- Realisasi: Rp 24,51 Miliar
- Persentase: 83,24%
- Pendapatan Hibah: Terdapat realisasi hibah sebesar Rp 0,10 miliar dari target Rp 0,00 miliar, dengan persentase 0%. Hal ini mungkin menunjukkan adanya hibah yang tidak terduga atau belum teranggarkan secara spesifik.
- Pendapatan Transfer Antar Daerah: Realisasi dari transfer antar daerah mencapai Rp 24,41 miliar dari target Rp 29,45 miliar, atau 82,90%.
Rincian Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan alokasi dana untuk berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk pembangunan dan pelayanan publik.
- Total Belanja Daerah:
- Anggaran/Pagu: Rp 1.040,72 Miliar
- Realisasi: Rp 679,89 Miliar
- Persentase: 65,33%
Rincian belanja daerah sebagai berikut:
Belanja Pegawai: Alokasi terbesar untuk gaji dan tunjangan aparatur sipil negara.
- Anggaran/Pagu: Rp 458,99 Miliar
- Realisasi: Rp 370,10 Miliar
- Persentase: 80,63%
Belanja Barang dan Jasa: Dana untuk operasional, pemeliharaan, dan pengadaan barang/jasa.
- Anggaran/Pagu: Rp 170,37 Miliar
- Realisasi: Rp 103,47 Miliar
- Persentase: 60,73%
Belanja Modal: Investasi jangka panjang untuk aset tetap seperti infrastruktur.
- Anggaran/Pagu: Rp 215,58 Miliar
- Realisasi: Rp 61,46 Miliar
- Persentase: 28,51%
Angka ini menunjukkan bahwa realisasi belanja modal masih cukup rendah, yang mungkin memerlukan perhatian lebih untuk percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis.
Belanja Lainnya: Mencakup berbagai jenis belanja yang tidak masuk dalam kategori di atas.
- Anggaran/Pagu: Rp 195,78 Miliar
- Realisasi: Rp 144,86 Miliar
- Persentase: 73,99%
- Belanja Bagi Hasil: Tidak ada realisasi belanja bagi hasil, yaitu Rp 0,00 miliar dari target Rp 1,55 miliar (0%).
- Belanja Bantuan Keuangan: Realisasi bantuan keuangan mencapai Rp 135,74 miliar dari target Rp 161,65 miliar, atau 83,97%.
- Belanja Hibah: Sebesar Rp 7,85 miliar telah direalisasikan dari target Rp 21,40 miliar, atau 36,70%.
- Belanja Bantuan Sosial: Realisasi bantuan sosial mencapai Rp 1,02 miliar dari target Rp 2,44 miliar, atau 41,85%.
- Belanja Tidak Terduga: Alokasi untuk penanganan kejadian luar biasa, dengan realisasi sangat rendah yaitu Rp 0,24 miliar dari target Rp 8,75 miliar (2,73%).
Pembiayaan Daerah
Bagian pembiayaan daerah mencakup penerimaan dan pengeluaran untuk menutupi defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
- Total Pembiayaan Daerah:
- Anggaran/Pagu: Rp 42,43 Miliar
- Realisasi: Rp 50,34 Miliar
- Persentase: 118,63%
Penerimaan Pembiayaan Daerah:
- Anggaran/Pagu: Rp 45,79 Miliar
- Realisasi: Rp 50,34 Miliar
- Persentase: 109,93%
- Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA): Merupakan komponen utama penerimaan pembiayaan, dengan realisasi Rp 50,34 miliar dari target Rp 45,79 miliar, menunjukkan adanya surplus dari tahun anggaran sebelumnya yang digunakan.
Pengeluaran Pembiayaan Daerah:
- Anggaran/Pagu: Rp 3,36 Miliar
- Realisasi: Rp 0,00 Miliar
- Persentase: 0,00%
- Penyertaan Modal Daerah: Tidak ada realisasi pengeluaran untuk penyertaan modal daerah.
Secara keseluruhan, data realisasi APBD Kabupaten Banggai Kepulauan hingga 19 Desember menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran telah terserap, namun dengan variasi pada setiap posnya. Belanja modal dan belanja tidak terduga menjadi beberapa pos yang perlu mendapatkan perhatian lebih agar target pembangunan dan penanganan kedaruratan dapat tercapai secara optimal. Di sisi pendapatan, PAD dari pengelolaan kekayaan daerah menunjukkan kinerja yang sangat baik, namun beberapa komponen PAD lainnya masih memerlukan strategi peningkatan.
















