PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) terus mematangkan rencana peluncuran produk investasi terbarunya, yaitu Reksa Dana Bursa Syariah berbasis emas atau yang dikenal sebagai ETF Emas. Peluncuran produk ini ditargetkan pada awal tahun mendatang.
Langkah strategis ini diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Pegadaian, dan Deutsche Bank. Penandatanganan MoU ini dilakukan pada hari Senin. Sebelumnya, Mandiri Investasi telah menjalin kerja sama strategis dengan Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan pertama untuk Reksa Dana Bursa (RDB) Emas Syariah. Selain itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga turut menjadi mitra Bullion Bank dalam kolaborasi ini. Kolaborasi ini akan diawali dengan penjajakan potensi pengembangan, pembentukan, peluncuran, hingga pengelolaan produk investasi berbasis emas yang inovatif.
Persiapan Intensif dan Finalisasi Regulasi
Dalam beberapa bulan terakhir, Mandiri Investasi, Mandiri Sekuritas, BSI, Pegadaian, dan Deutsche Bank telah melakukan persiapan teknis secara intensif. Persiapan ini meliputi:
- Finalisasi mekanisme penyediaan dan penyimpanan emas fisik.
- Tata kelola kustodian.
- Infrastruktur perdagangan RDB.
- Memastikan kesesuaian struktur produk dengan prinsip syariah.
Seluruh proses ini bertujuan untuk memastikan produk siap diluncurkan segera setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang Reksa Dana Berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek dengan aset yang mendasari berupa emas. Saat ini, POJK tersebut sedang memasuki tahap finalisasi. Mandiri Investasi menargetkan peluncuran RDB Emas Syariah akan dilakukan segera setelah regulasi tersebut resmi dirilis.
Pengalaman dalam Pengelolaan ETF Emas Global
Langkah peluncuran RDB Emas Syariah juga didukung oleh pengalaman Mandiri Investasi dalam mengelola 14 Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dengan underlying berupa Reksa Dana Bursa / ETF emas global. Pengalaman ini memberikan fondasi teknis yang kuat bagi Mandiri Investasi untuk menghadirkan produk RDB Emas domestik yang memenuhi standar internasional sekaligus selaras dengan prinsip syariah.
Peran Pegadaian dan Deutsche Bank
Sesuai dengan MoU terbaru, Pegadaian akan berperan sebagai Bullion Bank, sementara Deutsche Bank akan berperan sebagai Bank Kustodian.
Direktur Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Selfie Dewiyanti, menjelaskan bahwa Pegadaian akan menyediakan dan menyimpan emas fisik yang menjadi underlying RDB Emas Syariah Mandiri Investasi. Dengan posisinya sebagai Bullion Bank pertama di Indonesia dan rekam jejak panjang dalam ekosistem emas nasional, Pegadaian siap mendukung kehadiran produk RDB Emas Syariah yang lebih aman, terjangkau, dan mudah diakses.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya kami mendukung pemerintah memperkuat ekosistem industri emas nasional serta memperluas layanan emas bagi masyarakat,” ujar Selfie.
Kerja sama dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor melalui tata kelola yang kuat. Bank investasi global ini memiliki pengalaman panjang dalam mengadministrasikan transaksi ETF berbasis efek dan berbasis emas di berbagai pasar internasional.
“Dengan pengalaman global dan infrastruktur yang kuat, kami memastikan pengadministrasian Reksa Dana dilakukan sesuai standar tertinggi demi menjaga kepercayaan investor serta mendukung perkembangan industri pasar modal,” jelas Samir Shivaji Dhamankar, Head of Corporate Bank Indonesia and Head of Trust & Securities Services ASEAN Deutsche Bank.
RDB Emas Syariah: Likuid, Terjangkau, dan Mudah Diperdagangkan
Direktur Mandiri Investasi, Ernawan Rahmat Salimsyah, CFA, menegaskan bahwa kolaborasi strategis ini bertujuan untuk menghadirkan ekosistem RDB Emas Syariah yang likuid, terjangkau, dan mudah diperdagangkan layaknya saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk ini dirancang memiliki underlying emas fisik murni yang tersimpan di Bullion Bank dan memenuhi prinsip syariah sesuai Fatwa DSN MUI No. 163/DSN-MUI/VII/2025.
Selain efisiensi dan transparansi yang menjadi keunggulan RDB, Ernawan menekankan bahwa produk ini juga dirancang mengikuti dinamika harga emas domestik maupun global dengan biaya per unit penyertaan yang kompetitif.
“RDB Emas Syariah yang akan kami luncurkan dapat menjadi solusi investasi modern dibandingkan menyimpan emas fisik. Produk ini mudah ditransaksikan, transparan, dan sangat relevan bagi investor yang mencari instrumen safe haven atau diversifikasi portofolio,” ujarnya.
Optimisme dan Target Pertumbuhan AUM
Mandiri Investasi optimistis bahwa produk ini akan mendapatkan sambutan kuat dari investor institusi maupun ritel, serta menjadi katalis pertumbuhan AUM (Asset Under Management) perusahaan pada tahun 2026. Hingga 4 Desember 2025, dana kelolaan konsolidasi Mandiri Investasi telah melampaui Rp 80 triliun dan diproyeksikan terus meningkat hingga akhir tahun.
Portofolio Produk Investasi Mandiri Investasi
Sebagai manajer investasi nasional, Mandiri Investasi menyediakan berbagai produk investasi, termasuk:
- Reksa dana pasar uang.
- Reksa dana pendapatan tetap.
- Reksa dana campuran.
- Reksa dana saham.
- Reksa dana alternatif.
- Produk dengan strategi pasif, yaitu ETF Mandiri ETF LQ45, dan Mandiri ETF SRI-KEHATI.
- Reksa Dana Indeks yaitu Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dan Mandiri Investa Indeks Obligasi Negara.
Kehadiran RDB Emas Syariah akan melengkapi portofolio RDB Mandiri Investasi. Seluruh produk tersebut dipasarkan melalui 43 APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana), termasuk mitra distribusi di Singapura.

















