No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home berita

Ribuan Warga Mengungsi, KPK Nabire: Darurat Kemanusiaan untuk Perempuan dan Anak Papua

Redaksi by Redaksi
5 Desember 2025 - 00:55
in berita
0

FIM-WP KPK Nabire Gelar Seminar HAKTP untuk Mengangkat Isu Kekerasan terhadap Perempuan di Papua Tengah

Forum Independen Mahasiswa West Papua Komite Pimpinan Kota (FIM-WP KPK) Nabire menggelar seminar dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat dan pemerintah tentang kondisi kemanusiaan yang dialami ribuan warga sipil di Papua Tengah akibat konflik bersenjata. Seminar berlangsung dari 25 November 2025 hingga 10 Desember 2025 di Asrama Mahasiswa Intan Jaya, Nabire.

Situasi Darurat Kemanusiaan di Wilayah Konflik

FIM-WP KPK menyoroti situasi pengungsian ribuan warga sipil yang terdampak konflik bersenjata di wilayah Intan Jaya dan Puncak Jaya. Menurut data yang dirilis oleh organisasi tersebut, lebih dari 103.000 warga Papua telah mengungsi sejak 2018 hingga Oktober 2025 akibat kontak tembak antara aparat keamanan dan kelompok separatis.

Perwakilan FIM-WP KPK Nabire, Linda Mote, menegaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyadarkan negara akan kewajiban konstitusionalnya dalam memenuhi hak dasar masyarakat sipil. Ia berharap agar warga sipil dapat mendapatkan ruang hidup yang damai dan aman, pendidikan yang memadai, serta akses layanan kesehatan yang baik.

Kondisi Lapangan yang Mengkhawatirkan

Narasumber seminar, Melkiana Dendegau, menjelaskan situasi riil di lapangan yang sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, warga sipil telah kehilangan hak hidup paling dasar seperti akses pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai. “Akses pendidikan sangat terbatas, dan fasilitas kesehatan pun tidak memadai,” ujar Melkiana.

Selain itu, banyak perempuan mengalami trauma psikis berkepanjangan karena menyaksikan kekerasan, kehilangan keluarga, dan hidup dalam ketidakpastian di pengungsian. Berdasarkan data FIM-WP KPK, keterbatasan akses kesehatan menyebabkan banyak perempuan mengalami kehamilan berisiko dan anak-anak mengalami gizi buruk.

Baca Juga  Lembah Tari Asks Governor and Three Regents to Stop Lesten - Pulautiga Road Construction

Anak-Anak Terancam Kehilangan Masa Depan

Anak-anak juga terancam kehilangan masa depan mereka karena tidak dapat mengikuti pendidikan formal secara konsisten. Banyak dari mereka terpaksa meninggalkan sekolah akibat kondisi pengungsian yang tidak stabil. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap generasi penerus bangsa di wilayah tersebut.

Permintaan kepada Pemerintah

FIM-WP KPK meminta pemerintah daerah dan pusat untuk segera menghentikan kekerasan dan menyediakan ruang aman yang layak dan manusiawi bagi para pengungsi. Selain itu, organisasi ini juga menolak kehadiran militer TNI-Polri yang menggunakan fasilitas sipil. Pasukan TNI organik dan non-organik harus segera ditarik dari pemukiman sipil.

Penanganan krisis kemanusiaan harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan semua pihak, dan mendengarkan suara perempuan sebagai kelompok yang paling menderita. Dengan demikian, upaya-upaya yang dilakukan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera bagi seluruh masyarakat di Papua Tengah.


Editor: Riko A Saputra

Redaksi

Redaksi

Baca Juga

berita

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06
berita

Gerimis Jawa Timur 29 Desember 2025: Pantau Pagi Hingga Malam

30 Desember 2025 - 12:26
berita

Bus Maut Tol Krapyak: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Mengerikan

24 Desember 2025 - 16:38
berita

Kaltara Berpotensi Hujan: Siapkan Perlindunganmu!

24 Desember 2025 - 05:07
berita

Tragedi Krapyak: Bus Maut 15 Korban, Melaju Kencang Hantam Pembatas

24 Desember 2025 - 01:55
berita

Pesawat Tutupi Jalan: Bukan Tergelincir, Ini Penyebab Macet Bandara Soekarno-Hatta

24 Desember 2025 - 00:19
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In