Pertanyaan:
Dokter, apa risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap atau tepat waktu?
Farida, Sukoharjo.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab:
Kalau seorang anak belum mendapatkan imunisasi lengkap, itu masih bisa dikejar.
Akan tetapi, jika ingin melakukan kejar imunisasi, sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak.
Karena jika berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan primer, kalau tidak sesuai jadwal biasanya ditolak.
Lantas, gimana dampaknya pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap?
Kembali lagi ke tujuan dari imunisasi, yang tujuannya untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Untuk memperkuat daya tahan tubuh, perlu dilakukan imunisasi.
Jadi, kalau anak tidak diberikan imunisasi lengkap, mereka akan mudah sakit.
Kedua, mereka bisa terkena penyakit-penyakit menular, contonya DPT-HB-Hib, itu untuk mencegah difteri, tetanus, pertusis, haemophilus influenza tipe B, hepatitis, dan banyak lagi.
Seorang anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap akan berisiko tinggi terkena suatu penyakit.
Meskipun sudah diimunisasi masih berpotensi terkena penyakit, tapi biasanya ringan saja tingkat keparahannya.
Artinya, memberikan vaksin pada anak bukan berarti mencegah terkena penyakit 100 persen.
Anak masih bisa sakit meski sudah diimunisasi, tapi sakitnya lebih ringan daripada anak yang tidak diimunisasi.
Untuk memahami lebih jelas tentang imunisasi anak, simak penjelasan pada podcast berikut.
Jenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak
Ada beberapa jenis imunisasi yang harus didapatkan oleh anak-anak untuk membantu memperkuat daya tahan tubuhnya.
– BCG : mencegah tuberkulosis (TBC)
– Hepatitis B : melindungi dari infeksi hati
– Polio : mencegah kelumpuhan akibat polio, diberikan melalui oral dan suntikan (IPV)
– DPT-HB-Hib : melindungi dari difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan haemophilus influenza tipe, yang menyebabkan meningitis dan pneumonia.
– Campak : mencegah penyakit campak dan juga bisa dikombinasikan dengan gondong dan rubela (MMR).
– PCV : mencegah pneumonia
– Rotavirus : mencegah diare berat

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
dr. Aisya juga aktif memberikan edukasi mengenai kesehatan anak melalui media sosial miliknya @dr.aisyafik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
()
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin Curcuma Plus Emulsion adalah Vitamin Anak No. 1 pilihan Ibu (Top Brand for Kids) untuk menjaga daya tahan tubuh dan mendukung tumbuh kembang anak.
Formula yang lengkap dengan Temulawak Organik untuk daya tahan tubuh, Minyak Ikan Kod untuk Perkembangan Otak dan Kemampuan Belajar, Kalsium dan Vitamin D untuk pertumbuhan tulang optimal dan kesehatan gigi.
Berikan Sejak usia Si kecil 1 tahun setiap pagi.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.

















