Fakta di Balik Klaim Voting Rizky Ridho yang Viral
Klaim bahwa Rizky Ridho, bek Persija Jakarta, telah memperoleh 3,4 juta suara dalam voting Puskas Award 2025 kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Klaim ini disebarkan oleh berbagai akun dan membuat publik Indonesia bersorak antusias. Namun, apakah klaim tersebut benar? Mari kita cek fakta di baliknya.
Gol Spektakuler Rizky Ridho yang Menjadi Sorotan
Rizky Ridho mendapatkan perhatian luas setelah mencetak gol spektakuler saat laga Persija vs Arema pada 9 Maret 2025. Gol itu tercipta di menit ke-61 dan 33 detik, ketika tendangannya melambung di atas kiper sebelum melengkung tepat di bawah mistar gawang. Aksi individu itu mengantarkan namanya bersaing dengan bintang-bintang dunia seperti Lamine Yamal, Declan Rice, Gonzalo Montiel, dan Pedro de La Vega.
Meskipun Persija kalah 3-1 dalam pertandingan tersebut, gol Ridho dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Liga 1 musim itu. Kualitas teknik dan kejelian dalam memilih waktu tembakan menjadikan gol ini layak dipertimbangkan untuk penghargaan bergengsi Puskas Award.
Perbandingan dengan Gol Lamine Yamal
Di sisi lain, Lamine Yamal juga masuk daftar nominasi Puskas Award 2025 berkat gol spektakuler yang ia cetak saat Barcelona menghadapi Espanyol pada 15 Mei 2025. Pemain muda Spanyol itu melepaskan tembakan kaki kiri yang melengkung ke sudut atas gawang, membawa Barca menang 2-0. Kedua gol ini dinilai memiliki unsur spektakuler yang sama, sehingga persaingan antara Ridho dan Yamal dianggap sangat ketat.
Klaim Viral Tentang Perolehan Suara
Baru-baru ini, beredar klaim dari akun-akun tertentu yang menyebutkan bahwa Ridho unggul 500 ribu suara atas Yamal dalam voting sementara. Data yang beredar mengatasnamakan “Sumber STP 1928” dan menampilkan daftar yang menempatkan Ridho di posisi pertama dengan 3,4 juta suara, disusul Yamal dengan 2,8 juta suara, serta Montiel dengan 2 juta suara.
Namun, dokumen resmi FIFA soal mekanisme voting menunjukkan bahwa klaim ini tidak dapat diverifikasi. Aturan FIFA menyatakan bahwa hanya 11 gol terpilih yang akan dirilis di situs resmi FIFA.com. Setiap fans dan anggota panel FIFA Legends memiliki bobot yang sama, dan masing-masing memilih tiga gol dengan sistem poin lima, tiga, dan satu.
Mekanisme Voting FIFA yang Jelas
Setelah poin dikumpulkan, skor gabungan dari dua kelompok juri (fans dan FIFA Legends) akan digunakan untuk menentukan pemenang. Sistem ini berbeda dari klaim jumlah suara jutaan yang beredar. FIFA juga menegaskan bahwa hasil sementara tidak akan dirilis secara resmi sampai proses voting selesai.
Selain itu, FIFA berhak membatalkan suara jika terjadi dugaan manipulasi. Hal ini menunjukkan bahwa proses voting sangat diawasi ketat dan tidak melibatkan sumber eksternal selain FIFA.com.
Harapan Publik Indonesia
Meski klaim viral tidak dapat diverifikasi, antusiasme publik Indonesia terhadap Rizky Ridho tetap tinggi. Banyak penggemar berharap pemain 23 tahun itu mampu masuk tiga besar dan memaksimalkan dukungan fans internasional. Gol Ridho memang memiliki daya tarik tersendiri karena tercipta dari posisi yang tak lazim bagi seorang bek tengah.
Jika Ridho berhasil menembus penilaian akhir FIFA Legends dan fans, peluangnya tetap terbuka. Sistem poin memungkinkan kejutan terjadi selama kombinasi nilai kedua kelompok juri menguntungkan dirinya.
Pentingnya Mengacu pada Informasi Resmi
Di tengah derasnya dukungan publik, penting bagi fans untuk mengacu pada informasi resmi dari FIFA. Voting hanya sah jika dilakukan lewat akun resmi FIFA.com dan hasil akhir baru diumumkan setelah FIFA menyelesaikan seluruh proses. Dengan begitu, publik dapat terhindar dari informasi keliru yang beredar dari kanal tak resmi.
Momentum ini bisa menjadi pembelajaran agar dukungan terhadap pemain Indonesia di panggung dunia tetap berada dalam koridor informasi akurat.
Kesimpulan
Terlepas dari simpang siur perolehan suara, satu hal pasti: gol Ridho telah membawa namanya melambung. Ia kini menjadi salah satu representasi pemain Indonesia yang dinilai pantas bersaing dalam penghargaan internasional bergengsi. Keberhasilannya menembus nominasi saja sudah menjadi capaian besar untuk sepak bola nasional. Publik kini tinggal menunggu hasil resmi ketika jendela voting ditutup dan FIFA mengumumkan pemenangnya.

















