Perkembangan Terbaru di Medan Perang Ukraina
Angkatan Bersenjata Rusia mengklaim telah merebut kota Pokrovsk di Ukraina timur, yang merupakan pusat logistik utama, serta Vovchansk di bagian timur laut. Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memberikan pengarahan kepada Presiden Vladimir Putin tentang pembebasan kota Krasnoarmeysk dan Vovchansk, menurut pernyataan Kremlin.
Putin dikabarkan telah mengunjungi pos komando medan perang pada hari Minggu untuk menghadiri pengarihan Gerasimov. Kremlin merilis sebuah video yang menampilkan pemimpin Rusia tersebut mengenakan seragam militer dan membacakan laporan selama kunjungan tersebut. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang menunjukkan tentara Rusia mengibarkan bendera negara di atas alun-alun pusat Pokrovsk.
Pokrovsk terletak di jalur jalan dan rel kereta api penting di wilayah Donetsk dan dihuni sekitar 60.000 penduduk sebelum perang. Rusia telah meningkatkan serangannya ke kota ini dalam beberapa bulan terakhir. Komandan Ukraina telah mengirimkan bantuan militer ke sana bulan lalu untuk mencoba menahan laju pasukan Rusia.
Jika Pokrovsk benar-benar direbut, maka garnisun Ukraina di dekatnya akan terancam dikepung. Pasukan Rusia juga mendapatkan posisi persiapan untuk melanjutkan penyerangan lebih jauh ke utara dan barat.
Vovchansk, yang terletak lebih jauh di utara wilayah Kharkiv, sebagian besar telah hancur setelah berbulan-bulan pertempuran sengit. Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov menyebut penaklukannya sebagai langkah penting menuju kemenangan.
Klaim Rusia dan Penyangkalan dari Pihak Ukraina
Klaim Rusia atas kemenangan di medan perang ini muncul di tengah upaya Ukraina untuk mendapatkan dukungan yang lebih kuat dari pemerintahan Trump di tengah negosiasi perdamaian yang dipimpin AS dengan Moskow. Utusan khusus AS, Steve Witkoff, tiba di Rusia pada hari Selasa untuk membahas rencana gencatan senjata dengan Putin.
Namun, militer Ukraina membantah klaim tersebut. Dalam laporan dari ABC, Putin dan militer Rusia telah berulang kali mengklaim telah merebut kota-kota Ukraina sebelum waktunya.
Ukraina mengatakan berhasil menahan gempuran Rusia di Pokrovsk. “Angkatan Bersenjata Ukraina mempertahankan posisi di bagian selatan Vovchansk. Kota itu memang belum direbut, tetapi secara efektif sudah tidak ada lagi,” ujar Kepala Komunikasi Pasukan Gabungan Ukraina, Viktor Tregubov, kepada ABC News ketika ditanya tentang klaim Rusia.
Rusia telah berupaya merebut Pokrovsk, benteng pertahanan penting bagi Ukraina, selama lebih dari satu setengah tahun dengan biaya yang sangat besar. Dalam sebulan terakhir, Rusia hampir merebut kota tersebut, yang hancur lebur, tetapi pasukan Ukraina masih menguasai beberapa wilayah. Pokrovsk belum sepenuhnya jatuh.
“Rusia terus maju menembus reruntuhan dan bergerak ke arah barat kota. Mereka belum berhasil mengusir pasukan kami sepenuhnya dari wilayahnya, tetapi sebagian besar reruntuhan saat ini berada di bawah kendali mereka,” ujar Tregubov.
Perkembangan Terkini dan Strategi Militer
Putin baru-baru ini juga berulang kali mengklaim kota Kupiansk telah jatuh. Namun kini Ukraina mengklaim hampir berhasil mengusir Rusia dari sana. Kementerian Pertahanan Rusia membagikan video seorang tentara mengibarkan bendera Rusia di Pokrovsk di saluran Telegram mereka pada hari Senin.
Rusia telah berulang kali melakukan hal ini di Pokrovsk, tetapi kota itu masih diperebutkan. Pihak Ukraina terus memperkuat posisi mereka di wilayah tersebut, meskipun situasi terus berubah. Pertempuran di area ini menjadi salah satu fokus utama dalam konflik yang berlangsung sejak awal tahun 2022.
Dalam skenario terburuk, jika kota-kota seperti Pokrovsk dan Vovchansk benar-benar jatuh ke tangan Rusia, maka wilayah strategis di sekitarnya akan menjadi ancaman serius bagi keamanan Ukraina. Dengan demikian, perang ini bukan hanya sekadar pertempuran fisik, tetapi juga melibatkan faktor politik, ekonomi, dan diplomasi yang kompleks.
Pemantauan terus dilakukan oleh berbagai pihak internasional untuk memastikan bahwa semua pihak mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum internasional. Di tengah ketidakpastian ini, masyarakat dunia tetap mengawasi perkembangan situasi di Ukraina dengan harapan adanya solusi damai yang dapat diterima oleh semua pihak.

















