Prospek cerah PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) di tahun 2026 semakin menguat, didorong oleh strategi ekspansi yang ambisius ke layanan bernilai tambah tinggi. Langkah strategis ini mencakup pengembangan terapi berbasis sel punca (stem cell) hingga penguatan layanan diagnostik lanjutan yang kian canggih.
Katalis Pertumbuhan Jangka Panjang: Investasi pada Terapi Regeneratif
Salah satu langkah krusial yang dinilai menjadi katalis pertumbuhan jangka panjang bagi PRDA adalah akuisisi 30% saham ProSTEM pada Juni 2025. Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand, melihat langkah ini sebagai investasi cerdas yang akan membuka potensi besar di masa depan.
“Prospek saham PRDA pada 2026 terlihat positif, didorong oleh pergeseran fokus bisnis ke layanan terapi regeneratif berbasis stem cell,” ujar Abida.
Meskipun kontribusi laba bersih dari ProSTEM pada tahun 2026 diperkirakan masih moderat, investasi ini dipandang sebagai opsi jangka panjang yang menjanjikan. Sektor sel punca dikenal sebagai “future of medicine” dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar. Target peningkatan laba bersih ProSTEM yang signifikan dalam jangka panjang menjadi indikator kuat akan potensi ini.
Ambisi Menjadi Laboratorium Rujukan Asia Tenggara
Selain inovasi terapi regeneratif, ambisi PRDA untuk menjadi laboratorium rujukan di Asia Tenggara (South East Asia Referral Laboratory) juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap stabilitas pendapatan dan valuasi perusahaan. Perluasan jejaring rujukan ke negara-negara seperti Timor Leste, Taiwan, dan Malaysia merupakan strategi cerdas untuk mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.
Strategi ini terbukti efektif dalam mengakuisisi pelanggan baru. Pada tahun 2024, pelanggan baru dari pasar regional ini sudah menyumbang sekitar 13% dari total volume transaksi PRDA.
Sinergi Kuat Melalui Anak Usaha dan Penguatan Rantai Nilai
Upaya regional ini turut didukung oleh anak usaha alat kesehatan, Proline, yang menargetkan peningkatan ekspor sebesar 20% pada tahun 2025. Sinergi yang kuat antara Prodia dan Proline ini menciptakan ekosistem yang solid dalam rantai nilai diagnostik PRDA, mulai dari penyediaan alat hingga layanan diagnostik itu sendiri.
Penguatan Daya Saing di Segmen Premium
Dari sisi daya saing, PRDA terus memperkuat posisinya di segmen premium melalui berbagai inovasi:
- Penguatan Riset dan Pengembangan (R&D): PRDA secara konsisten berinvestasi dalam R&D untuk meluncurkan tes-tes esoterik baru. R&D mendukung peluncuran sekitar 14 tes esoterik baru setiap tahunnya. Tes-tes ini umumnya memiliki margin keuntungan tinggi dan sulit untuk direplikasi oleh pesaing.
- Digitalisasi Layanan: Digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Platform U by Prodia menunjukkan kinerja yang sangat solid, dengan pertumbuhan pendapatan yang hampir mencapai 400% secara tahunan. Selain itu, digitalisasi juga berkontribusi pada perbaikan efisiensi operasional dan peningkatan retensi pelanggan premium.
- Peluncuran Prodia Clinical Multiomics Centre (PCMC): PCMC menjadi tonggak penting dalam evolusi layanan diagnostik PRDA. Pusat ini memungkinkan penyediaan layanan diagnostik generasi berikutnya, yang lebih canggih dan personal.
Tantangan dan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meskipun prospek PRDA sangat menjanjikan, investor tetap perlu mencermati sejumlah risiko yang mungkin dihadapi. Abida menyoroti dua tantangan utama:
- Pergeseran Perilaku Kelas Menengah: Terdapat indikasi pergeseran perilaku di kalangan kelas menengah yang kembali memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan untuk tes rutin. Hal ini telah memberikan tekanan pada pendapatan PRDA pada Semester I-2025.
- Kembalinya Medical Tourism: Setelah periode pembatasan, tren kembalinya masyarakat untuk berobat ke luar negeri (medical tourism) menjadi tantangan tersendiri bagi segmen bisnis ke konsumen (B2C) PRDA.
Pandangan Positif untuk Masa Depan
Meskipun ada tantangan, Abida tetap memberikan pandangan yang positif terhadap saham PRDA pada tahun 2026. Strategi perusahaan untuk beralih ke layanan bernilai tambah tinggi dan berorientasi pada margin yang lebih baik, serta ambisinya menjadi laboratorium rujukan regional, dinilai sebagai langkah yang defensif dan cerdas. Langkah-langkah ini diproyeksikan akan mampu menjaga margin keuntungan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.
Berdasarkan proyeksi yang positif ini, target harga konsensus saham PRDA untuk tahun 2026 ditetapkan pada level Rp3.360.












