Semarang, sebuah kota yang senantiasa memikat hati para pelancong dengan pesonanya yang tak terduga. Dikenal sebagai perpaduan harmonis antara budaya Jawa, Tionghoa, dan jejak kolonial, Semarang tidak hanya memamerkan keindahan arsitektur bersejarah seperti Lawang Sewu dan Kota Lama, tetapi juga menawarkan kekayaan kuliner yang seolah tak ada habisnya. Setiap hidangan di kota ini seolah merangkum kisah panjang yang diramu dari sejarah, tradisi, dan ingatan kolektif masyarakatnya, menghadirkan cita rasa gurih, pedas, manis, dan asam yang begitu khas.
Sebuah penjelajahan kuliner yang penuh semangat baru-baru ini diangkat dalam sebuah episode di kanal YouTube RUMAH CANDA MELKI. Sang kreator mengajak penonton untuk menyelami ragam hidangan yang disebut sebagai “kuliner wajib kalau ke Semarang”. Perjalanannya membentang dari tepian rel kereta api yang unik, berlanjut ke pusat jajanan yang telah melegenda, hingga mencapai ikon kuliner yang tak pernah sepi pengunjung. Setiap lokasi menyimpan cerita tersendiri, setiap sajian menawarkan kejutan rasa yang tak terduga, dan semuanya dirangkum dalam sebuah eksplorasi kuliner yang energik. Berikut adalah rangkuman lengkap dari petualangan kuliner tersebut.
1. Warung Burung Kuntul & Belibis di Pinggir Rel: Sensasi Gurih yang Tak Biasa
Perhentian pertama membawa kita ke sebuah warung sederhana yang berlokasi tepat di depan rel kereta api Semarang. Dari luar, tampilannya sekilas menyerupai sebuah klinik dokter, namun siapa sangka, di dalamnya tersembunyi aneka olahan burung yang menggugah selera. Menu yang ditawarkan pun cukup tidak lazim, meliputi burung kuntul, burung belibis, burung puyuh, hingga bebek Alaska.
Keunikan warung ini terletak pada beberapa aspek:
- Proses Pengolahan yang Mendalam: Semua jenis burung diungkep dalam waktu yang lama. Proses ini membuat dagingnya menjadi sangat lembut, bahkan tulang-tulangnya pun ikut empuk saat disantap.
- Penyajian yang Khusus: Untuk menjaga keutuhan daging yang telah dimasak begitu lama, penyajiannya menggunakan tusuk sate. Hal ini mencegah daging hancur karena durasi masak yang panjang.
- Sambal Khas yang Menggugah Selera: Sambal yang disajikan memiliki cita rasa pedas yang tajam dan aroma yang kuat. Perpaduan ini sangat cocok untuk menemani lauk yang gurih, menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna.
Dalam perjalanannya, sang kreator mencicipi beberapa hidangan:
- Burung Kuntul: Menawarkan rasa gurih yang lebih pekat dan mendalam dibandingkan dengan daging ayam.
- Belibis: Diberikan pujian khusus karena teksturnya yang lebih lembut dan rasanya yang lebih nikmat dibandingkan versi yang pernah dicoba di kota lain.
- Pelengkap: Disajikan bersama lalapan segar dan sambal bawang yang pedasnya menyengat, menambah kenikmatan setiap suapan.
Dengan harga sekitar Rp30.000 per porsi, hidangan di sini menawarkan porsi yang mengenyangkan. Lokasinya yang unik, suasana yang otentik, dan rasa yang luar biasa, membuat tempat ini masuk dalam daftar “wajib coba” bagi siapa pun yang berkunjung ke Semarang.
2. Tahu Gimbal Pak Man: Kuliner Ikonik yang Harus Dicicipi
Perjalanan kuliner berlanjut menuju salah satu destinasi paling legendaris di Kota Semarang: Tahu Gimbal Pak Man. Meskipun tempatnya terbilang kecil dan seringkali dipadati antrean panjang, sajian ini tetap menjadi favorit tak tergantikan bagi warga lokal maupun wisatawan.
Ciri khas dari tahu gimbal ini meliputi:
- Komposisi Unik: Terdiri dari kombinasi tahu goreng yang renyah, lontong yang kenyal, irisan kubis segar, tauge, telur rebus, dan yang paling utama adalah “gimbal”. Gimbal ini adalah adonan tepung yang dicampur dengan udang, kemudian digoreng hingga membentuk gumpalan yang menggoda.
- Saus Kacang Khas: Disiram dengan saus kacang yang memiliki tekstur kasar. Keistimewaan saus ini adalah penggunaan petis, yang memberikan cita rasa berbeda dari saus ketoprak atau pecel Madiun.
- Sensasi Hangat dan Renyah: Semua isian digoreng panas-panas. Meskipun bumbu kacangnya tidak pedas, tekstur hidangan ini terasa hangat dan renyah di setiap gigitan.
Satu porsi tahu gimbal di sini biasanya berisi hingga enam ekor udang dalam gimbalnya, yang semakin memperkaya rasa dan pengalaman menyantap hidangan ini. Dalam kesempatan tersebut, sang kreator juga berkesempatan berbincang dengan salah seorang pengunjung yang telah lama menikmati kuliner ini, menambah sentuhan personal dan kehangatan pada pengalaman bersantap.
3. Lumpia Mbak Lin: Cita Rasa Cinta Jawa–Tionghoa yang Melegenda
Tidak lengkap rasanya menjelajahi Semarang tanpa mencicipi lumpia yang legendaris. Tujuan berikutnya adalah Lumpia Mbak Lin, salah satu pusat lumpia paling ternama di kota ini, yang telah berdiri sejak tahun 1930. Keberadaannya menjadi saksi bisu perpaduan budaya yang kaya di Semarang.
Keunikan lumpia Mbak Lin dapat dirasakan dari beberapa aspek:
- Isian Penuh Cita Rasa: Isiannya merupakan campuran harmonis antara rebung segar, ayam cincang yang gurih, dan udang yang manis.
- Pilihan yang Beragam: Pengunjung dapat memilih antara lumpia goreng yang renyah atau lumpia basah yang lembut.
- Pendamping Sempurna: Disajikan dengan pilihan saus, termasuk saus bawang putih yang gurih, irisan cabai hijau yang pedas, dan saus manis yang lezat.
- Aroma dan Tekstur yang Pas: Tekstur isiannya padat namun tidak berlebihan, dan aromanya tidak menyengat, menjadikannya pilihan yang tepat bahkan bagi mereka yang biasanya enggan mengonsumsi rebung.
Sang kreator berkesempatan mencoba dua varian utama:
- Lumpia Goreng: Menawarkan sensasi renyah di bagian luar, dengan isian yang manis dan gurih di dalamnya.
- Lumpia Basah: Menurutnya, varian ini memberikan pengalaman rasa yang lebih murni dan nikmat, memungkinkan cita rasa asli dari isiannya lebih terasa.
Lebih dari sekadar rasa, lumpia ini juga membawa cerita sejarah panjang tentang pertemuan budaya Jawa dan Tionghoa, yang kemudian melahirkan salah satu ikon kuliner paling terkenal di Indonesia. Lumpia telah menjadi oleh-oleh wajib dari Semarang, dan dalam pengalaman ini, ia memilih untuk membawanya pulang sebagai kenang-kenangan kuliner yang tak terlupakan.
Semarang: Kota dengan Cerita yang Terhidang di Setiap Piring
Dari olahan burung di pinggir rel yang penuh kejutan, tahu gimbal yang bersahabat di lidah namun kaya akan rasa, hingga lumpia legendaris yang lahir dari sejarah panjang dua budaya—Semarang terus membuktikan diri sebagai kota dengan kekayaan kuliner yang tak tertandingi. Melalui liputan mendalam dari kanal YouTube RUMAH CANDA MELKI, terlihat jelas bahwa kuliner Semarang bukan hanya soal rasa, tetapi juga sebuah perjalanan, tradisi, dan cerita yang melekat di baliknya. Setiap hidangan yang dicicipi dalam penjelajahan ini memberikan warna baru yang semakin memperkaya daya tarik kota yang mempesona ini. Semarang lebih dari sekadar destinasi wisata; ia adalah pengalaman penuh kenangan yang disajikan dalam bentuk makanan. Dan bagi siapa pun yang berencana mengunjungi kota ini, tiga kuliner yang telah diulas ini layak menjadi daftar prioritas sebelum meninggalkan Semarang.

















