No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Budaya & Sejarah

Stasiun Gawok: Bangkitnya Sang Legenda KRL Sukoharjo

Hendra by Hendra
24 Desember 2025 - 08:19
in Budaya & Sejarah
0

Stasiun Gawok: Kebangkitan Sejarah dan Ekonomi di Sukoharjo

Gawok, sebuah nama yang mungkin belum begitu dikenal luas, kini kembali mencuat di peta transportasi Jawa Tengah berkat kehadiran Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Yogyakarta–Palur. Terletak di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, kawasan ini menyimpan sejarah panjang sejak era kolonial, sempat mengalami masa “mati suri”, namun kini bangkit kembali dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Stasiun Gawok, yang ditandai dengan kode GW, merupakan stasiun kereta api kelas III yang berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta. Lokasinya yang strategis, berjarak hanya sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Solo dan tidak jauh dari Pasar Gawok serta sentra industri rotan Trangsan yang tersohor, menjadikannya titik penting dalam jaringan transportasi regional. Ketinggian stasiun ini adalah +118 meter di atas permukaan laut.

Jejak Sejarah yang Terukir Sejak 1887

Sejarah Stasiun Gawok terbentang jauh ke belakang, tepatnya sejak 16 Maret 1887, di masa pemerintahan Hindia Belanda. Bangunan awalnya didirikan di sisi timur rel dan memainkan peran krusial dalam jalur kereta api di wilayah selatan Solo. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah membangun kembali Stasiun Gawok pada era 1950-an. Namun, seiring berjalannya waktu, peran stasiun ini perlahan meredup.

Meskipun sempat direhabilitasi pada periode 2005–2006, aktivitas Stasiun Gawok tetap minim, bahkan sering disebut sebagai stasiun “mati suri”. Pada tahun 2007, bangunan lama peninggalan DKA dibongkar dalam rangka proyek jalur ganda Kutoarjo–Yogyakarta–Purwosari. Kini, bangunan utama stasiun berdiri di sisi barat rel, dengan hanya menyisakan fondasi bangunan lama sebagai saksi bisu perjalanan sejarahnya.

Transformasi Tata Letak dan Modernisasi Stasiun

Perkembangan infrastruktur kereta api membawa perubahan signifikan pada Stasiun Gawok. Awalnya, stasiun ini memiliki empat jalur kereta api, dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Namun, pasca pengoperasian jalur ganda Delanggu–Solo Balapan pada 8 Januari 2007, tata letak stasiun mengalami perombakan. Jalur 2 lama diubah menjadi jalur 3 yang berfungsi sebagai sepur lurus arah Yogyakarta, sementara jalur 1 lama menjadi jalur 4 yang merupakan sepur lurus arah Solo.

Langkah modernisasi terus berlanjut dengan pemasangan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) pada tahun 2013. Sistem ini resmi menggantikan sistem mekanik pada Desember 2015. Perubahan ini kembali memengaruhi penomoran jalur, meskipun jumlah total jalur tetap empat. Saat ini, Stasiun Gawok memiliki sepur lurus di jalur 2 dan 3.

Baca Juga  6 Kota Hilang: Misteri Arkeologi yang Belum Terpecahkan

Demi kenyamanan penumpang KRL Commuter Line, Stasiun Gawok kini dilengkapi dengan peron tinggi berkanopi. Fasilitas ini tersedia di antara jalur 1 dan 2, serta di sisi jalur 4, memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi para pengguna kereta rel listrik.

Kebangkitan Ekonomi Lokal Bersama KRL Jogja–Solo

Titik balik monumental bagi Stasiun Gawok terjadi pada 10 Februari 2021. Bertepatan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021, Stasiun Gawok resmi melayani penumpang KRL Commuter Line Yogyakarta. Bersama stasiun-stasiun lain seperti Delanggu, Ceper, dan Srowot, Gawok kembali hidup setelah puluhan tahun nyaris tanpa denyut aktivitas penumpang. Hingga Gapeka 2025 yang berlaku per 1 Februari 2025, satu-satunya layanan yang singgah di stasiun ini adalah Commuter Line Yogyakarta dengan relasi Yogyakarta–Palur.

Aktivasi ulang stasiun ini terbukti memberikan dampak positif yang luar biasa bagi kawasan sekitarnya. Kedekatan Stasiun Gawok dengan Pasar Gawok telah memicu peningkatan arus mobilitas manusia yang signifikan. Fenomena ini kemudian memicu pertumbuhan ekonomi lokal:

  • Munculnya Pedagang Kecil: Kebutuhan akan makanan dan minuman di sekitar stasiun mendorong munculnya warung makan dan pedagang kecil yang menjajakan berbagai macam produk.
  • Pengembangan Jasa: Jasa penitipan sepeda motor mulai bermunculan untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang memarkirkan kendaraannya.
  • Meningkatnya Minat Properti: Kawasan di sekitar stasiun menjadi semakin diminati untuk hunian, terutama bagi para pekerja dan profesional yang beraktivitas di Kota Solo. Fenomena ini sesuai dengan “hukum besi” ekonomi, di mana peningkatan mobilitas manusia selalu beriringan dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi.

Antusiasme Penumpang dan Manfaat Ekonomi

Data dari PT Kereta Api Indonesia menunjukkan perkembangan penumpang KRL Solo–Jogja sejak peluncurannya pada Februari 2021 sangat mengesankan. Pada hari pertama, jumlah penumpang tercatat mencapai 3.320 orang. Angka tersebut terus meningkat, dengan rata-rata harian melonjak dari 4.809 orang pada Februari 2021 menjadi 6.291 orang pada Maret dan 7.051 orang pada April 2021. Puncak penumpang harian terjadi pada 11 April 2021 dengan 12.253 penumpang.

Baca Juga  Basel: 5 Fakta Seni di Tiga Negara

Meskipun angka sempat menurun saat memasuki bulan puasa, tren positif ini menegaskan tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi massal berbasis rel yang menawarkan berbagai keunggulan:

  • Efisiensi Waktu: Perjalanan Solo–Yogyakarta dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar satu jam.
  • Tarif Terjangkau: Dengan biaya sebesar Rp8.000, penumpang bahkan dapat melakukan perjalanan pulang-pergi tanpa dikenakan biaya tambahan selama tidak keluar dari area stasiun tujuan.
  • Kenyamanan dan Kecepatan: KRL Commuter Line menawarkan alternatif transportasi yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan moda transportasi lainnya.

Selain itu, kehadiran KRL juga turut meningkatkan kedisiplinan penumpang. Budaya antre yang baik dan kepatuhan terhadap aturan di stasiun terlihat semakin meningkat di kalangan pengguna.

Catatan Kelam dan Peringatan Keselamatan

Di tengah geliat positif dan kebangkitan ekonomi, Stasiun Gawok juga menyimpan catatan kelam terkait insiden kecelakaan yang merenggut nyawa. Pada 21 Februari 2010, seorang remaja berusia 19 tahun tewas tertabrak kereta api di dekat stasiun. Insiden serupa kembali terjadi pada 12 Juni 2025, ketika seorang pria berusia sekitar 34 tahun meninggal dunia setelah tersambar KRL di lintas Purwosari–Gawok.

Peristiwa-peristiwa tragis ini menjadi pengingat yang sangat penting. Peningkatan aktivitas kereta api dan mobilitas penumpang harus selalu diiringi dengan peningkatan kesadaran akan keselamatan. Baik masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel maupun para pengguna transportasi kereta api, semuanya memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain.

Potensi Masa Depan Stasiun Gawok

Ke depan, Stasiun Gawok memiliki potensi besar untuk menjadi simpul mobilitas yang lebih strategis. Perpanjangan jalur KRL, baik dari arah Yogyakarta menuju Purworejo maupun dari arah Solo menuju Madiun, akan semakin memperkuat posisinya. Selain itu, kehadiran kereta bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan konektivitas antarmoda lainnya akan semakin mengukuhkan kawasan ini sebagai pusat pergerakan orang dan barang yang vital di masa mendatang. Dengan sejarah panjang dan kebangkitan yang baru saja dialami, Stasiun Gawok siap menapaki babak baru dalam perannya melayani masyarakat.

Baca Juga  10 Museum Ikonik Jakarta: Wajib Dikunjungi Saat Nataru

Editor: Riko A Saputra

Hendra

Hendra

Baca Juga

Budaya & Sejarah

6 Kota Hilang: Misteri Arkeologi yang Belum Terpecahkan

30 Desember 2025 - 12:13
Budaya & Sejarah

Wayang Sasak: Senyum Dewi Rengganis Sambut Wisatawan Senggigi

26 Desember 2025 - 23:59
Budaya & Sejarah

Basel: 5 Fakta Seni di Tiga Negara

25 Desember 2025 - 22:45
Budaya & Sejarah

10 Museum Ikonik Jakarta: Wajib Dikunjungi Saat Nataru

25 Desember 2025 - 19:00
Budaya & Sejarah

Garam Krayan: Warisan Leluhur Utara Kalimantan

24 Desember 2025 - 12:28
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Timo Tjahjanto: 7 Pilar Sleeping Dogs yang Wajib Hadir di Filmnya

30 Desember 2025 - 15:33

Ancaman Baja China: Produksi Lokal Tertekan Hingga 2026

30 Desember 2025 - 15:19

Rupiah Anjlok Dekati 16.800/Dolar Akibat Kebijakan Longgar

30 Desember 2025 - 15:06

Duel Laptop RTX 3050 10 Jutaan: Asus K16 vs Acer Aspire 7 Pro

30 Desember 2025 - 14:53

Sarinah Terbakar: Api Padam Sebelum Petugas Datang

30 Desember 2025 - 14:39

Pilihan Redaksi

Timo Tjahjanto: 7 Pilar Sleeping Dogs yang Wajib Hadir di Filmnya

30 Desember 2025 - 15:33

Ancaman Baja China: Produksi Lokal Tertekan Hingga 2026

30 Desember 2025 - 15:19

Rupiah Anjlok Dekati 16.800/Dolar Akibat Kebijakan Longgar

30 Desember 2025 - 15:06

Duel Laptop RTX 3050 10 Jutaan: Asus K16 vs Acer Aspire 7 Pro

30 Desember 2025 - 14:53
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In