Peningkatan Tajam Kasus Demam Berdarah Dengue di Kuansing, Satu Warga Meninggal
Kuantan Singingi – Peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah melanda Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Hingga awal Desember 2025, tercatat sebanyak 242 kasus DBD, sebuah angka yang mengkhawatirkan dan jauh melampaui tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga merenggut satu nyawa warga Desa Logas, Kecamatan Singingi, yang meninggal dunia pada Minggu, 14 Desember 2025, akibat komplikasi penyakit penyerta.
Korban, seorang pria berusia 52 tahun, awalnya mengalami demam tinggi selama tiga hari sebelum akhirnya dirawat di RSUD Teluk Kuantan. Namun, kondisinya memburuk dan tidak dapat diselamatkan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kuansing, Helma Muliani, menjelaskan bahwa kematian pasien tidak hanya disebabkan oleh penurunan trombosit akibat DBD, tetapi juga diperparah oleh penyakit penyerta seperti pneumonia, tingginya jumlah leukosit, serta dehidrasi parah. Komorbiditas inilah yang menjadi faktor krusial dalam memperburuk kondisi pasien hingga berujung pada kematian.
Menyikapi kejadian ini, Puskesmas Muara Lembu segera bergerak cepat dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan fogging di sekitar lokasi tempat tinggal pasien. Pemerintah Desa Logas pun tidak tinggal diam, menggelar kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan pada hari yang sama dengan pengumuman meninggalnya pasien.
Lonjakan Kasus DBD: Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya
Helma Muliani, dalam keterangannya pada Selasa, 16 Desember 2025, memaparkan data kasus DBD di Kuansing yang menunjukkan tren kenaikan drastis. Jika pada tahun 2023 tercatat 150 kasus dan menurun menjadi 115 kasus pada tahun 2024, angka tersebut melonjak tajam menjadi 242 kasus hingga pekan pertama Desember 2025.
Beberapa wilayah Puskesmas di Kuansing dilaporkan memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi. Wilayah kerja Puskesmas Muara Lembu sendiri mencatat 34 kasus pada pekan pertama Desember 2025, jumlah yang sama dengan Puskesmas Gunung Toar. Namun, Puskesmas Lubuk Jambi menjadi yang tertinggi dengan 49 kasus pada periode yang sama.
Meskipun terjadi peningkatan kasus yang signifikan secara kumulatif, Dinas Kesehatan Kuansing belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Helma menjelaskan bahwa penetapan KLB memerlukan adanya kenaikan kasus yang terjadi secara berkelanjutan setiap minggunya. “Memang setiap minggunya ada kasus DBD dan secara kumulatif memang ada kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi tidak ada kenaikan kasus setiap minggunya,” ujarnya.
Imbauan Kewaspadaan dan Pencegahan 3M Plus
Menghadapi lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD, terutama memasuki musim penghujan. Helma menekankan pentingnya kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan, yang merupakan periode rawan bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD.
Masyarakat juga diingatkan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami demam tinggi yang berlangsung lebih dari dua hari.
Selain itu, Dinas Kesehatan kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M Plus sebagai langkah pencegahan utama. Gerakan ini meliputi:
- Menguras: Membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan tempat minum hewan secara rutin.
- Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras.
- Mendaur ulang: Memanfaatkan kembali atau membuang barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Ditambah dengan langkah “Plus” yang meliputi:
- Menggunakan losion anti nyamuk.
- Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak air.
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Menghindari menggantung pakaian yang bisa menjadi tempat nyamuk beristirahat.
Mengenal Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Gejalanya
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia saat nyamuk yang terinfeksi menggigit. Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M Plus menjadi kunci utama dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.
Gejala utama DBD yang perlu diwaspadai adalah:
- Demam tinggi mendadak: Suhu tubuh bisa mencapai 39 derajat Celsius dan berlangsung selama 2 hingga 7 hari, kemudian dapat turun secara drastis.
- Nyeri: Nyeri kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, dan nyeri tulang.
- Gejala lain: Menggigil, lemas, kesulitan menelan, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, muncul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, serta tinja berwarna hitam pekat akibat pendarahan.
Fase kritis DBD patut menjadi perhatian serius. Pada fase ini, suhu tubuh penderita bisa menurun dan tubuh terasa dingin, meskipun secara kasat mata terlihat membaik. Namun, justru pada saat inilah risiko terjadinya sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa sangat tinggi. Kewaspadaan ekstra sangat diperlukan selama fase ini.

















