Menghormati Leluhur, Refleksi Pembangunan Purbalingga dalam Hari Jadi ke-195
Purbalingga – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purbalingga, Bupati Purbalingga, Bapak Fahmi M Hanif, beserta Wakil Bupati Bapak Dimas Prasetyahani, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para pimpinan perangkat daerah, melaksanakan sebuah agenda tahunan yang sarat makna: ziarah makam para pendiri dan leluhur Kabupaten Purbalingga. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Desember 2025, ini bukan sekadar ritual seremonial, melainkan wujud penghormatan mendalam sekaligus pengingat akan jasa dan perjuangan tak ternilai dari para pendahulu yang telah meletakkan fondasi pembangunan Purbalingga sejak masa kepemimpinan bupati pertama hingga kini.
Bupati Fahmi M Hanif menekankan bahwa kegiatan ziarah makam ini lebih dari sekadar tradisi tahunan. Ia melihatnya sebagai momentum refleksi diri yang krusial, sebuah kesempatan untuk meneladani nilai-nilai perjuangan, ketekunan, dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu Kabupaten Purbalingga. “Ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan tertinggi kepada para leluhur serta pendahulu kita di Kabupaten Purbalingga. Atas kontribusi dan jasa luar biasa mereka dalam membangun daerah ini hingga mencapai kemajuan seperti yang kita nikmati sekarang,” ujar Bupati Fahmi.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar tradisi ziarah makam ini, yang merupakan bagian inti dari peringatan Hari Jadi Purbalingga, dapat terus dilestarikan. Lebih dari itu, Bupati berharap tradisi ini dapat menjadi sarana pembelajaran sejarah yang efektif bagi generasi saat ini dan generasi mendatang. “Semoga generasi sekarang dan yang akan datang dapat belajar dari perjuangan gigih para pendahulu kita, untuk kemudian melanjutkan cita-cita luhur menjadikan Purbalingga sebagai kabupaten yang semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing,” imbuhnya dengan penuh keyakinan.
Rangkaian Ziarah Penuh Makna
Rangkaian ziarah tahun ini dimulai dengan kunjungan ke Kompleks Pemakaman Arsantaka, yang berlokasi di Kelurahan Purbalingga Lor. Di kompleks pemakaman bersejarah ini, dimakamkan sejumlah tokoh penting yang memiliki peran sentral dalam sejarah Purbalingga. Di antaranya adalah R Ngabehi Dipayuda III, yang memegang tongkat estafet kepemimpinan sebagai Bupati pertama Purbalingga, serta tokoh-tokoh lain seperti Ki Arsantaka, RMT Dipokusumo I, hingga RMT Brotosudiro. Keberadaan makam mereka di satu lokasi menjadi pengingat akan jejak langkah para pemimpin yang telah membentuk identitas Purbalingga.
Setelah menunaikan penghormatan di Kompleks Arsantaka, rombongan bupati beserta jajaran melanjutkan perjalanan ziarah ke Desa Kajongan, yang terletak di Kecamatan Bojongsari. Di desa ini, terdapat dua kompleks pemakaman penting, yaitu Kompleks Pemakaman Giri Cendana dan Kompleks Pemakaman Giri Purna. Kompleks Giri Cendana merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi para bupati Purbalingga dari generasi keempat hingga ketujuh. Sementara itu, Kompleks Giri Purna didedikasikan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi bupati dari generasi kedelapan dan kesembilan. Setiap makam yang dikunjungi menjadi saksi bisu perjalanan panjang kepemimpinan di Purbalingga.
Kegiatan ziarah di setiap lokasi diisi dengan doa bersama yang khusyuk dan dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga. Tabur bunga ini menjadi simbol penghormatan dan ungkapan rasa terima kasih yang mendalam kepada para leluhur. Bupati Fahmi M Hanif secara pribadi memanjatkan doa agar seluruh amal ibadah para leluhur diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan agar mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Apresiasi dan Kepedulian Sosial
Pada kesempatan tersebut, Bupati Fahmi juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada Yayasan Arsakusuma. Yayasan ini telah menunjukkan peran yang sangat aktif dalam menjaga dan merawat kompleks pemakaman para pendiri Purbalingga. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh Yayasan Arsakusuma dinilai sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya kolektif untuk menjaga warisan sejarah Purbalingga agar tetap lestari.
Ketua Yayasan Arsakusuma, Bapak R Budi Setiawan, turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan penghormatan yang terus menerus diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga. “Kami selaku tuan rumah di sini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Doa dan penghormatan seperti ini sangat berarti bagi kami dan juga bagi semangat pelestarian sejarah,” ungkapnya.
Sebagai wujud kepedulian sosial yang lebih luas, Bupati dan Wakil Bupati tidak hanya fokus pada agenda ziarah. Mereka juga menyempatkan diri untuk menyerahkan tali asih kepada para juru kunci makam yang selama ini menjaga dan merawat situs-situs bersejarah tersebut. Selain itu, bantuan beras juga diserahkan kepada warga desa yang berada di sekitar lokasi ziarah. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya menghormati masa lalu, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat yang turut menjaga warisan tersebut.
Rangkaian kegiatan ziarah tahun ini juga mencakup kunjungan ke makam para pemimpin yang berperan sebelum terbentuknya Kabupaten Purbalingga secara formal. Di antaranya adalah kunjungan ke Makam Adipati Onje di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, serta Kompleks Pemakaman Adipati Wirasaba di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Kunjungan ke situs-situs ini semakin memperkaya pemahaman tentang akar sejarah dan tokoh-tokoh penting yang membentuk Purbalingga dari masa ke masa.
Melalui ziarah ini, Kabupaten Purbalingga tidak hanya merayakan usianya yang ke-195, tetapi juga menegaskan kembali komitmennya untuk menghormati sejarah, menghargai jasa para pendahulu, dan menjadikan warisan perjuangan mereka sebagai inspirasi untuk melangkah maju menuju masa depan yang lebih gemilang.

















