Angkutan Kota di Bogor Tetap Beroperasi Penuh Selama Libur Nataru, Berbeda dengan Kebijakan Provinsi
Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan kebijakan pembatasan operasional angkutan kota (angkot) selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Bogor mengambil langkah berbeda. Angkot di Kota Bogor dipastikan akan tetap beroperasi seperti biasa, melayani masyarakat sepanjang libur Nataru. Keputusan ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara pemerintah provinsi dan kota terkait penanganan mobilitas selama momen liburan panjang.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, memberikan penjelasan mengenai alasan di balik kebijakan yang berbeda ini. Menurutnya, pembatasan operasional angkot lebih relevan diterapkan di daerah-daerah yang secara spesifik menjadi destinasi wisata utama dan berpotensi tinggi menimbulkan kepadatan lalu lintas yang signifikan.
“Mungkin kebijakan itu lebih berlaku jika diterapkan di wilayah yang memang berdekatan langsung dengan pusat-pusat wisata seperti di daerah Puncak. Namun, untuk kondisi di Kota Bogor sendiri, situasi lalu lintas cenderung normal seperti hari-hari libur panjang pada umumnya,” ujar Sujatmiko.
Ia menegaskan bahwa pola lalu lintas di Kota Bogor selama periode Nataru tidak menunjukkan perbedaan drastis dibandingkan dengan libur panjang lainnya. Oleh karena itu, menurutnya, pembatasan operasional angkot seperti yang mungkin diterapkan di daerah wisata tidaklah diperlukan di Kota Bogor. Fokusnya adalah menjaga kelancaran arus transportasi bagi warga dan pengunjung.
Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas dengan Pengerahan 120 Personel Dishub
Meskipun angkot tetap beroperasi penuh, Dinas Perhubungan Kota Bogor tidak lantas mengabaikan potensi kemacetan yang mungkin timbul. Berbagai langkah antisipasi telah disiapkan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama libur Nataru.
Secara total, sebanyak 120 personel Dinas Perhubungan Kota Bogor akan diturunkan dan disiagakan di berbagai titik yang dinilai rawan mengalami kepadatan. Para personel ini akan bekerja sama dan berkolaborasi erat dengan aparat kepolisian dalam upaya mengurai kemacetan.
“Total ada 120 personel yang akan kami kerahkan. Kami akan membantu aparat kepolisian, jadi kami akan bergabung dengan mereka untuk memastikan kelancaran,” jelas Sujatmiko.
Penempatan personel akan difokuskan pada lokasi-lokasi strategis yang berpotensi mengalami peningkatan volume kendaraan. Salah satu area yang menjadi perhatian khusus adalah Jalan Kapten Muslihat, termasuk kawasan di sekitar Alun-alun Kota Bogor, yang seringkali menjadi pusat aktivitas warga.
Selain itu, pengaturan lalu lintas juga akan ditingkatkan di Jalan Ir. H. Juanda. Di ruas jalan ini, layanan angkutan lokal tetap akan diandalkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Sujatmiko menambahkan bahwa strategi pengamanan lalu lintas yang diterapkan ini tidak jauh berbeda dengan pola yang biasa dilakukan saat libur panjang pada umumnya.
“Untuk Jalan Juanda, kami masih tetap mengandalkan layanan angkutan lokal. Perbedaannya tidak terlalu signifikan, ini sama saja seperti penanganan saat libur panjang pada umumnya,” tuturnya.
Dukungan Kelancaran Ibadah Natal
Selain fokus pada pengaturan lalu lintas umum, Dinas Perhubungan Kota Bogor juga memberikan perhatian khusus terhadap kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah Natal. Sejumlah personel Dishub akan ditempatkan di berbagai gereja untuk memberikan dukungan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa umat Kristiani dapat menjalankan ibadah Natal dengan aman dan nyaman, tanpa terganggu oleh masalah transportasi atau kepadatan di sekitar area gereja.
“Kami juga akan menyiagakan personel di gereja-gereja untuk mendukung kelancaran dan keamanan selama perayaan Natal,” tandas Sujatmiko.
Dengan demikian, meskipun mengambil kebijakan yang berbeda dari provinsi, Pemerintah Kota Bogor menunjukkan kesiapannya dalam mengelola mobilitas dan menjaga ketertiban selama periode libur Nataru melalui pengerahan personel dan strategi pengaturan lalu lintas yang matang.
