Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak: Residivis Curanmor Tewas Ditembak Polisi di Bangkalan
Sebuah insiden dramatis terjadi di Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ketika kepolisian berhasil melumpuhkan seorang pelaku pencurian hewan ternak yang melawan petugas dengan senjata tajam. Pelaku, yang diketahui merupakan residivis kasus serupa, tewas di rumah sakit setelah mendapatkan tiga tembakan di bagian kaki. Peristiwa ini mengakhiri sepak terjang pelaku dan dua rekannya yang telah meresahkan warga.
Kronologi Penangkapan yang Berujung Maut
Kejadian berawal ketika sembilan anggota kepolisian dari Polres Bangkalan melakukan penyisiran di Desa Kapor, Kecamatan Burneh. Tim gabungan ini sedang dalam misi untuk membuntuti tiga pelaku pencurian hewan ternak yang telah lama menjadi target operasi. Ketiga pelaku tersebut dikenal kerap meresahkan warga dengan aksi kejahatan mereka.
Saat polisi berhasil mendekati lokasi persembunyian para pelaku, salah satu dari mereka yang berinisial S, menyadari kehadiran petugas dan segera melarikan diri. Sementara itu, dua pelaku lainnya, yang diidentifikasi berinisial Z dan AM, berhasil diamankan di tempat. Namun, penangkapan AM rupanya tidak berjalan mulus.
Ketika mencoba melarikan diri ke sebuah gang buntu, AM secara mengejutkan mengeluarkan dua bilah parang dari balik pakaiannya. Ia menunjukkan perlawanan sengit terhadap petugas yang berusaha menangkapnya. Dalam upayanya untuk membela diri, AM bahkan menyerang salah seorang anggota polisi yang bertugas di lokasi kejadian. Akibat serangan tersebut, petugas mengalami luka di bagian perut kanan dan pinggang kiri.
Tindakan Tegas dan Terukur
Melihat situasi yang semakin membahayakan, petugas kepolisian telah memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali. Namun, AM tetap tidak mengindahkan peringatan tersebut dan terus berusaha menyerang petugas. Demi menghentikan aksinya yang membahayakan dan melindungi diri, polisi terpaksa melepaskan tembakan terarah ke kaki pelaku.
“Kami melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku AM,” ujar Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono.
Meskipun telah terkena tembakan, AM tidak lantas menyerah. Ia masih berupaya melawan hingga akhirnya polisi melepaskan dua tembakan tambahan ke arah kakinya. Total, pelaku mendapatkan tiga kali tembakan yang mengenai kakinya.
Upaya Penyelamatan yang Gagal
Setelah dilumpuhkan dengan tembakan, kondisi AM mulai melemah. Anggota kepolisian segera berupaya membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, nyawa pelaku tidak dapat diselamatkan dalam perjalanan.
“Setelah itu, pelaku terus melemas dan anggota berusaha membawanya ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” tambah AKBP Hendro Sukmono.
Pengembangan Kasus dan Pengejaran Pelaku Lain
Selain AM, polisi juga berhasil mengamankan pelaku Z. Saat ini, Z telah dibawa ke Mapolres Bangkalan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku S yang berhasil melarikan diri.
“Kami terus mendalami kasus ini dan terus melakukan pengejaran terhadap S,” pungkas Kapolres Bangkalan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindakan melawan hukum, terutama yang melibatkan kekerasan terhadap petugas, akan mendapatkan konsekuensi tegas. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberantas kejahatan dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah Bangkalan.

















