Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menunjukkan tren pelemahan pasca Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan pergantian tampuk kepemimpinan. Dalam rapat tersebut, Hans Patuwo resmi diangkat sebagai Direktur Utama GOTO, menggantikan Patrick Walujo.
Pergerakan saham GOTO pada penutupan sesi I hari Rabu, 17 Desember 2025, tercatat berada dalam rentang Rp66 hingga Rp68 per saham. Hingga akhir sesi, saham GOTO parkir di level Rp67 per saham, menandai pelemahan sebesar 1,47%. Kapitalisasi pasar GOTO saat ini mencapai Rp77,56 triliun.
Secara tahunan, saham GOTO telah mengalami pelemahan tipis sebesar 4,29%. Namun, gambaran yang berbeda terlihat dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, di mana saham GOTO justru mengalami penguatan signifikan sebesar 19,30%. Sepanjang tahun berjalan, rentang perdagangan saham GOTO berada di antara Rp53 hingga Rp89 per saham.
Pergantian Kepemimpinan dan Perubahan Struktur Dewan
RUPSLB yang diselenggarakan hari ini menjadi momen penting bagi GOTO, tidak hanya dalam hal suksesi kepemimpinan, tetapi juga dalam perombakan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Keputusan strategis ini diharapkan dapat memperkuat fondasi GOTO dalam menghadapi fase pertumbuhan berikutnya.
Keputusan Utama RUPSLB:
- Pengangkatan Direktur Utama Baru: Hans Patuwo resmi menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO) GOTO, menggantikan Patrick Walujo.
- Perubahan Dewan Komisaris:
- Disetujuinya pengunduran diri Pablo Malay dan Winato Kartono dari posisi Dewan Komisaris.
- Diangkatnya Andre Soelistyo dan Santoso Kartono sebagai anggota Dewan Komisaris yang baru.
- Perubahan Jajaran Direksi: Disetujuinya pengunduran diri Ade Mulyana dari jajaran Direksi.
Manajemen GOTO menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan bagian integral dari komitmen berkelanjutan perusahaan untuk memastikan stabilitas, kesinambungan strategis, dan tata kelola perusahaan yang kuat. Langkah ini juga sejalan dengan agenda suksesi kepemimpinan yang telah diumumkan sebelumnya, serta memperkuat fokus GOTO pada pencapaian pertumbuhan jangka panjang.
Pernyataan Direktur Utama Baru dan Fokus ke Depan
Hans Patuwo, yang kini memegang kendali sebagai Direktur Utama dan CEO GOTO, menyatakan rasa hormatnya atas tanggung jawab besar yang diemban. Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, Jajaran Direksi, serta seluruh keluarga besar GoTo atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Bapak Patrick atas bimbingan dan kepemimpinan beliau. Kontribusinya sangat krusial dalam membentuk GoTo menjadi organisasi yang kokoh seperti saat ini,” ujar Hans pada Rabu, 17 Desember 2025.
Menatap ke depan, Hans Patuwo menegaskan fokus utamanya. “Melangkah ke depan, fokus saya adalah mendorong eksekusi yang disiplin serta memberikan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan di dalam ekosistem kami,” jelasnya. Pernyataan ini mengindikasikan komitmen untuk menjalankan operasional perusahaan secara efisien dan berorientasi pada penciptaan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi GOTO, sekaligus menegaskan kembali visi perusahaan untuk terus bertumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi ekosistem digital di Indonesia. Kinerja saham GOTO ke depan akan menjadi cerminan dari bagaimana pasar merespons strategi dan kepemimpinan baru ini dalam menghadapi dinamika industri teknologi yang terus berkembang pesat.
Gambaran Pergerakan Saham GOTO
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai performa saham GOTO, berikut adalah ringkasan pergerakannya:
- Penutupan Sesi I (17 Desember 2025): Rp67 per saham, melemah 1,47%.
- Rentang Perdagangan (Sesi I, 17 Desember 2025): Rp66 – Rp68 per saham.
- Kapitalisasi Pasar: Rp77,56 triliun.
- Performa Year-to-Date (YTD): Melemah 4,29%.
- Performa 3 Bulan Terakhir: Menguat 19,30%.
- Rentang Perdagangan Sepanjang Tahun: Rp53 – Rp89 per saham.
Pergerakan saham yang dinamis ini mencerminkan berbagai faktor, termasuk sentimen pasar, berita korporat, dan kondisi makroekonomi. Investor perlu mencermati perkembangan lebih lanjut terkait strategi yang akan diterapkan oleh manajemen baru di bawah kepemimpinan Hans Patuwo.
Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing individu. Analisis mendalam dan pemahaman terhadap fundamental perusahaan serta kondisi pasar sangat penting sebelum mengambil keputusan investasi.

















