Memasuki penghujung tahun 2025, aktor muda berbakat Cinta Brian melakukan refleksi mendalam mengenai perjalanan hidupnya. Tahun ini, baginya, diwarnai oleh berbagai pelajaran berharga yang membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana, terutama dalam hal mengelola ego dan emosi sebagai seorang pria sekaligus kakak tertua dalam keluarganya.
Cinta Brian mengakui bahwa selama ini ia cenderung terlalu keras pada dirinya sendiri, memikul segala beban dan tanggung jawab seorang diri. Sikap ini, yang berakar pada keinginan untuk membuktikan kemampuan diri, kerap kali membuatnya merasa lelah dan kehilangan arah.
Mengelola Beban Diri dan Menemukan Kekuatan Sejati
“Pembelajaran yang paling bermakna itu sebenarnya aku tuh selalu menggunakan kekuatanku sendiri. Sebagai laki-laki, apapun yang kita kerjain, selalu pengin, ‘Ya, aku bisa nih, aku bisa nih’,” ungkap Cinta Brian dalam sebuah wawancara yang berlangsung di Jakarta Selatan pada Rabu, 17 Desember 2025. Ia melanjutkan, “Sebagai kakak paling besar, (merasa) semua bisa aku lewatin. Jadi, kadang-kadang kita lelah. Kita lelah, kita capek, kita lose guard.”
Pemain film yang juga membintangi “Tolong Saya! Dowa Juseyo” ini menyadari bahwa memikul segalanya sendirian justru membuat dirinya lengah dan rentan. Sikap perfeksionis dan keinginan untuk selalu mandiri, meskipun memiliki niat baik, terkadang mengabaikan kebutuhan emosional dan spiritualnya. Ia menyadari bahwa ada batas kemampuan manusia, dan bahwa mengakui keterbatasan bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah kebijaksanaan.
Resolusi Spiritual dan Pentingnya Dukungan Sosial
Menatap tahun 2026, Cinta Brian telah merumuskan resolusi utama yang berfokus pada dua aspek krusial: spiritualitas dan apresiasi terhadap orang-orang di sekitarnya.
Pendekatan Diri kepada Tuhan:
“Resolusi tahun depan pastinya tidak mengandalkan kekuatanku sendiri, lebih mengandalkan Tuhan,” ujar Cinta dengan penuh keyakinan. Langkah ini menandakan pergeseran paradigma dari mengandalkan kekuatan internal semata menjadi mempercayakan segala sesuatu kepada kekuatan yang lebih besar. Hal ini diharapkan dapat memberikan ketenangan batin dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.Menghargai Dukungan Sosial:
Selain aspek spiritual, aktor berusia 27 tahun ini juga bertekad untuk lebih menghargai orang-orang yang hadir dalam hidupnya. Ia menyadari betapa pentingnya kehadiran support system yang selama ini kerap terabaikan ketika ia dilanda kelelahan.
“Dan juga lebih melihat support system yang selalu ada di sekitar aku yang terkadang aku lupa lihat ketika aku lagi lelah,” tutupnya.Dukungan dari keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat menjadi pondasi penting yang seringkali terlupakan ketika seseorang terlalu fokus pada pencapaian pribadi. Cinta Brian kini memahami bahwa kekuatan sejati tidak hanya datang dari dalam diri, tetapi juga dari jalinan hubungan yang kuat dan saling mendukung.
Perjalanan Menuju Kedewasaan Diri
Refleksi Cinta Brian di akhir tahun 2025 ini mencerminkan sebuah perjalanan menuju kedewasaan diri yang lebih utuh. Ia tidak lagi melihat pengakuan atas keterbatasan sebagai kegagalan, melainkan sebagai kesempatan untuk tumbuh. Dengan menjadikan Tuhan sebagai sandaran utama dan merangkul support system yang ada, Cinta Brian siap menyambut tahun 2026 dengan semangat baru, kedamaian batin yang lebih dalam, dan apresiasi yang lebih tulus terhadap segala aspek kehidupan. Perjalanan ini menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa mengelola ego, menerima bantuan, dan menjaga keseimbangan spiritual adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berkelanjutan.

















