Universitas Muhammadiyah Kuningan Luncurkan Beasiswa Petani: Akses Pendidikan Tinggi untuk Generasi Bangsa
Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) mengambil langkah inovatif dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk Tahun Akademik 2026/2027 dengan meluncurkan sebuah program terobosan yang berpihak pada masyarakat akar rumput: Program Beasiswa Petani. Program ini secara resmi diperkenalkan pada tanggal 20 Desember 2025, menandai dimulainya proses PMB universitas tersebut dengan semangat baru.
Melalui sinergi yang kuat dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Kuningan, beasiswa ini dirancang khusus untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi bagi anak-anak petani yang memiliki prestasi akademis namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi. Inisiatif ini menegaskan kembali komitmen UMK untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Rektor UMK, Dr. apt. Wawang Anwarudin, dalam keterangannya pada Senin, 22 Desember 2025, menyatakan bahwa Beasiswa Petani merupakan manifestasi nyata dari gerakan “UM Kuningan Bermanfaat” serta merefleksikan nilai-nilai Islam Berkemajuan. Beliau menekankan peran krusial petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional, sehingga sudah sepatutnya anak-anak mereka mendapatkan akses pendidikan yang setara dan berkualitas.
“Beasiswa ini bukan sekadar bantuan finansial untuk biaya kuliah, melainkan sebuah investasi jangka panjang demi masa depan bangsa,” ujar Dr. Wawang Anwarudin.
Program Beasiswa Petani ini tidak hanya berhenti pada pembebasan atau keringanan biaya pendidikan. Lebih dari itu, para penerima beasiswa akan mendapatkan pendampingan akademik yang intensif, pembinaan karakter yang kuat, serta pengembangan jiwa kepemimpinan. Mereka juga didorong untuk aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat di tingkat desa, dengan fokus pada sektor-sektor vital seperti pertanian, peternakan, dan pembangunan pedesaan.
Direktur Kemahasiswaan, Alumni, dan Tracer Study UMK, Yoyo Dzakaria, M.Kom., menjelaskan bahwa peluncuran program beasiswa ini juga berfungsi sebagai strategi awal sosialisasi PMB. UMK berupaya hadir langsung dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat sejak tahap awal proses penerimaan mahasiswa. Harapannya, hal ini akan semakin meyakinkan keluarga petani untuk mempercayakan masa depan pendidikan anak-anak mereka kepada UMK.
Ketua MPM Muhammadiyah Kuningan, Nunu Setia Nugraha, menyambut baik kolaborasi ini sebagai momentum penting dalam membuka gerbang pendidikan tinggi bagi putra-putri petani. Senada dengan itu, Ketua Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM) Kuningan, Yudha Geni, menyatakan komitmen organisasinya untuk mendampingi para mahasiswa penerima beasiswa hingga mereka berhasil menyelesaikan studi. Pendampingan ini diharapkan akan melahirkan generasi terdidik yang mampu membawa perubahan dan kemajuan signifikan bagi sektor pertanian di daerah Kuningan.
Acara peluncuran Beasiswa Petani ini diselenggarakan secara meriah bertepatan dengan peresmian TK Labschool Universitas Muhammadiyah Kuningan pada Sabtu, 20 Desember 2025. Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti.
Turut hadir pula Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, SH., M.Kn., Anggota DPR RI, H. Rokhmat Ardiyan, MM., Pimpinan DPRD Kuningan, H. Ujang Kosasih, M.Si., jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kuningan seperti Kapolres dan Dandim Kuningan, para pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah, civitas akademika UMK, perwakilan petani, tokoh masyarakat, serta calon mahasiswa penerima beasiswa petani.
Suasana haru dan penuh harapan menyelimuti acara tersebut. Para orang tua petani yang hadir tak henti-hentinya mengucap syukur atas adanya program yang membuka cakrawala baru bagi generasi muda di pedesaan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UMK. Beliau menegaskan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung program-program yang bertujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Saya berharap kolaborasi semacam ini dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia. Kita tidak ingin ada anak bangsa yang tertinggal dalam pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi,” ujar Prof. Abdul Mu’ti.
Melalui Program Beasiswa Petani, Universitas Muhammadiyah Kuningan tidak hanya memposisikan diri sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai agen transformasi sosial yang aktif. Keberadaan program ini menjadi bukti nyata upaya konkret dalam menjawab tantangan ketimpangan akses pendidikan tinggi yang masih menjadi persoalan di Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai Penerimaan Mahasiswa Baru dan detail Program Beasiswa Petani dapat diakses melalui kanal informasi resmi Universitas Muhammadiyah Kuningan atau dengan mengunjungi langsung kantor PMB universitas.

















