Konferensi Daerah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah telah usai dengan menghasilkan kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. Dalam forum yang berlangsung di Semarang pada Sabtu, 27 Desember 2025, Dolfie Othniel Frederic Palit secara resmi ditunjuk sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.
Penunjukan Dolfie ini menandai babak baru bagi partai berlambang banteng moncong putih di provinsi tersebut. Sebelumnya, tampuk kepemimpinan DPD PDIP Jawa Tengah dipegang oleh Bambang Wuryanto, yang akrab disapa Bambang Pacul. Perubahan kepemimpinan ini terjadi pada Agustus 2025, di tahun terakhir masa jabatan Bambang Pacul, ketika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memutuskan adanya pergantian. F.X. Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Solo, sempat mengemban tugas sebagai pelaksana harian untuk mengisi kekosongan kepemimpinan hingga konferensi daerah diselenggarakan.
Visi dan Penugasan Ketua Baru
Setelah resmi mengemban amanah sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Dolfie Othniel Palit mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima sejumlah penugasan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Salah satu instruksi utama yang diberikan adalah memperkuat dominasi dan posisi PDIP di wilayah Jawa Tengah. “Memperkuat PDIP sebagai kandang dan benteng banteng,” ujar Dolfie saat dihubungi pada Ahad, 28 Desember 2025, menegaskan komitmennya untuk menjaga basis kekuatan partai di provinsi tersebut.
Profil Singkat Dolfie Othniel Palit
Perjalanan Dolfie Othniel Palit hingga menduduki posisi strategis di DPD PDIP Jawa Tengah merupakan buah dari latar belakang pendidikan, pengalaman profesional, dan rekam jejak politik yang panjang. Pria kelahiran Kijang, Kepulauan Riau, ini merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar sarjana teknik fisika pada tahun 1995.
Setelah menyelesaikan studinya di ITB, Dolfie mengawali karier profesionalnya sebagai supervisi database di Pusat Studi Hak Asasi Manusia. Pengalaman di bidang tersebut hanya berlangsung selama setahun. Ia kemudian beralih profesi menjadi project engineer di PT Bukaka Kujang Prima, sebuah perusahaan yang bergerak dalam sektor konstruksi, energi, dan alat berat.
Selain berkarir di sektor swasta, Dolfie juga aktif dalam berbagai organisasi non-pemerintahan. Pada tahun 1999, ia berkontribusi sebagai ko-koordinator di Indonesia Corruption Watch (ICW). Dua tahun berikutnya, pada tahun 2001, ia dipercaya untuk menjabat sebagai direktur eksekutif di lembaga nirlaba Yayasan Bumi Indonesia Hijau.
Memasuki Arena Politik
Karier politik Dolfie Othniel Palit dimulai dengan bergabung sebagai kader PDIP. Kiprahnya di dunia politik membawanya ke kancah nasional, di mana ia berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia untuk periode 2009-2014.
Setelah menunaikan tugasnya sebagai legislator, Dolfie merambah ke sektor birokrasi pemerintahan. Pada tahun 2014, ia didapuk menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di era Presiden Joko Widodo. Pada masa itu, jabatan Menko PMK dijabat oleh Puan Maharani, seorang politikus senior dari PDIP.
Secara bersamaan di tahun yang sama, Dolfie juga merangkap jabatan di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi. Ia ditunjuk sebagai komisaris independen di PT Telkom (Persero) Tbk.
Perjalanan politik Dolfie kembali membawanya ke Senayan. Pada pemilihan legislatif 2024, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR untuk periode 2024-2029. Dolfie mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah IV, yang mencakup wilayah Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Saat ini, di DPR, Dolfie Palit mengemban dua posisi penting, yaitu sebagai Wakil Ketua Komisi XI yang membidangi urusan keuangan negara, serta sebagai anggota Badan Anggaran DPR. Rekam jejak yang solid ini menjadi modal berharga baginya dalam memimpin DPD PDIP Jawa Tengah ke depan.

















