Masa depan salah satu legenda MotoGP, Marc Marquez, di bursa transfer musim 2027 mendatang mulai menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Para pengamat dan pakar MotoGP memprediksi negosiasi besar-besaran akan segera memanas, diperkirakan mulai Maret hingga pertengahan tahun depan. Kontrak Marquez dengan tim pabrikan Ducati Lenovo sendiri akan berakhir pada Desember 2026, membuka spekulasi liar mengenai langkah selanjutnya sang juara dunia delapan kali.
Kriteria Utama Meminang “Semut dari Cervera”
Seorang manajer yang sangat dihormati di paddock MotoGP, Alberto Vergani, membagikan analisis mendalam mengenai apa saja yang harus dimiliki sebuah tim jika ingin merekrut Marc Marquez. Vergani menekankan bahwa Marquez bukanlah tipe pembalap yang hanya tergiur oleh nilai kontrak semata. Prioritas utamanya dalam memilih tim baru tampaknya tidak akan didasarkan pada tawaran finansial yang fantastis.
“Secara pribadi, saya tidak yakin dia akan mengincar uang dalam jumlah fantastis,” ujar Vergani. “Karena Marc bukanlah tipe orang yang tergila-gila pada uang, dan saya belum pernah melihatnya sebahagia tahun ini.” Pernyataan ini selaras dengan debut impresif Marquez bersama Ducati, di mana ia menunjukkan performa yang solid dan kembali menemukan kebahagiaannya di lintasan balap.
Dua Opsi Karier Marquez
Berdasarkan pengamatannya, Vergani memecah kemungkinan langkah karier Marquez menjadi dua skenario utama:
Bertahan di Ducati: Vergani tidak menutup kemungkinan Marquez akan memperpanjang kontraknya dengan Ducati Lenovo. Hal ini bisa saja terjadi, meskipun mungkin akan mengejutkan banyak pihak mengingat betapa kompetitifnya motor Ducati saat ini. “Jadi menurut saya dia bisa tetap bersama Ducati, dan saya tidak akan kaget. Mungkin itu akan membuat kecewa semua orang, karena itu adalah motor yang paling didambakan,” jelas Vergani. Keputusan ini akan sangat bergantung pada ambisi dan tantangan yang masih ingin dihadapi oleh Marquez.
Mencari Tantangan Baru: Di sisi lain, jika Marquez masih memiliki dorongan untuk mencari tantangan baru dan membuktikan diri di atas motor yang berbeda, kepindahan juga menjadi opsi yang realistis. Usia Marquez yang kini memasuki 32 tahun tidak menghalanginya untuk terus berprestasi, dan keinginan untuk menguji kemampuannya dengan pabrikan lain bisa saja muncul.
Aprilia: Ancaman Baru yang Patut Diwaspadai
Selain Ducati, Vergani juga menyoroti kemajuan pesat tim Aprilia. Tim asal Italia ini telah menunjukkan performa yang sangat kompetitif dan mulai menjadi ancaman serius bagi dominasi tim-tim pabrikan lainnya, termasuk Ducati.
“Marc adalah juara bertahan, dan semua orang menginginkannya,” kata Vergani. Ia bahkan mengungkapkan bahwa setahun lalu, ia sempat merekomendasikan Marquez kepada CEO Aprilia, Massimo Rivola, ketika situasi Marquez dengan Ducati masih belum pasti.
“Namun seperti yang saya bilang, saya rasa Marc tidak ingin berganti tim setelah kesuksesan besar itu,” tambah Vergani, merujuk pada performa positif Marquez bersama Ducati.
Vergani melanjutkan analisisnya mengenai Aprilia, “Aprilia adalah motor paling kompetitif setelah Ducati, dan sebagian pujian juga diberikan kepada kerja pengembangan yang dilakukan oleh Lorenzo Savadori. Tentu salut setinggi-tingginya untuk Bezzecchi karena dia berperan sebagai pembalap kedua setelah Martin.”
Pembalap seperti Marco Bezzecchi, yang mampu menunjukkan kemenangannya dan memberikan perlawanan sengit kepada Marquez, menjadi bukti nyata bahwa Aprilia memiliki potensi besar. “Namun hidup memang aneh, Marco menunjukkan bahwa dia bisa menang dan membuat Marquez kesulitan. Jadi, waspadai Aprilia, ini adalah motor yang sangat didambakan,” tegas Vergani, mengingatkan bahwa Aprilia kini menjadi salah satu tim yang paling menarik untuk dilirik di MotoGP.
Perbincangan mengenai masa depan Marc Marquez ini tentu akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Keputusan yang akan diambil oleh “Semut dari Cervera” ini diprediksi akan menjadi salah satu berita terbesar dalam sejarah transfer MotoGP.
















