No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home pengembangan-pribadi

Kecerdasan Emosional Tinggi, Ini 9 Ciri yang Membuat Seseorang Lebih Hebat

Redaksi by Redaksi
13 Desember 2025 - 13:14
in pengembangan-pribadi
0

Kekuatan Emosional yang Berkembang Seiring Bertambahnya Usia

Bertambahnya usia tidak selalu membuat seseorang lebih bijaksana atau lebih kuat secara emosional. Banyak orang yang justru semakin getir, kaku, dan tertutup seiring bertambahnya usia. Namun, ada juga yang tampaknya semakin dewasa dan tangguh seiring waktu berlalu. Mereka menjadi lebih membumi, lebih tenang, dan lebih damai dengan diri sendiri serta dunia di sekitarnya.

Ini bukan sesuatu yang dimiliki sejak lahir, melainkan kualitas yang dikembangkan melalui pengalaman, coba-coba, dan seringkali kesulitan. Ketika Anda mulai mengembangkannya, kualitas-kualitas ini akan berkembang seiring waktu, sehingga setiap tantangan berikutnya sedikit lebih mudah diatasi daripada sebelumnya.

Berikut adalah sepuluh sifat yang umum muncul pada orang-orang yang menjadi lebih tangguh secara emosional seiring bertambahnya usia:

1. Menjalin Hubungan yang Sehat

Saat masih muda, kegagalan terasa seperti bencana karena kita belum punya bukti bahwa kita bisa bertahan dan pulih. Namun, orang-orang yang semakin kuat seiring bertambahnya usia telah mengalami banyak kegagalan, sehingga tahu bahwa kegagalan itu tidak fatal.

Mereka kehilangan pekerjaan dan menemukan pekerjaan baru. Mereka pernah ditolak dan pindah. Mereka pernah membuat kesalahan dan belajar darinya. Setiap kegagalan menambah portofolio ketahanan mereka. Orang yang kuat secara emosional tidak menghindari risiko karena mereka mungkin gagal. Mereka mengambil risiko yang terukur karena tahu bahwa kegagalan hanyalah umpan balik, bukan vonis atas nilai mereka sebagai manusia.

2. Belajar Menghadapi Ketidaknyamanan

Ketika sesuatu yang tidak nyaman muncul, seperti percakapan yang sulit atau situasi yang tidak pasti, naluri kebanyakan orang adalah menghindarinya. Mereka mengalihkan perhatian, menghilangkan rasa tidak nyaman dengan pekerjaan, makanan, alkohol, atau menggulir layar tanpa henti.

Orang-orang yang semakin kuat seiring bertambahnya usia telah belajar untuk melakukan yang sebaliknya. Mereka duduk dengan ketidaknyamanan. Belajar untuk tetap hadir dengan emosi-emosi yang tidak nyaman, entah itu kecemasan, kesedihan, rasa malu, atau ketakutan, membangun kekuatan emosional.

Anda menemukan bahwa perasaan tidak akan menghancurkan Anda jika Anda membiarkannya ada. Perasaan itu muncul, memuncak, lalu berlalu.

Baca Juga  Bebas Finansial Tanpa Perfeksionisme

3. Memegang Kendali Atas Kebahagiaan Diri

Tidak ada orang lain yang bertanggung jawab untuk membuat Anda bahagia. Bukan pasanganmu, bukan anak-anakmu, bukan atasanmu, bukan teman-temanmu, bukan pula keadaanmu. Orang-orang yang menjadi lebih kuat secara emosional seiring bertambahnya usia berhenti menunggu kondisi eksternal menjadi sempurna sebelum mereka merasa puas.

Mereka menyadari bahwa kebahagiaan sebagian besar merupakan pekerjaan batin. Ini bukan berarti mereka menjadi penyendiri atau berhenti peduli dengan hubungan dan keadaan. Melainkan, mereka berhenti menjadikan orang lain sebagai sandera demi kesejahteraan emosional mereka. Mereka berhenti berpikir, “Aku akan bahagia ketika…” dan mulai menemukan cara untuk memupuk kedamaian dan kepuasan di mana pun mereka berada.

4. Berdamai dengan Keterbatasan

Masa muda seringkali tentang membuktikan apa yang bisa kamu lakukan. Usia adalah tentang menerima apa yang tidak bisa kamu lakukan. Namun, orang-orang yang tumbuh lebih kuat secara emosional belajar bahwa mengakui keterbatasan bukanlah kelemahan. Melainkan kebijaksanaan.

Anda tidak bisa menjadi segalanya bagi semua orang. Anda tidak bisa unggul dalam setiap keterampilan. Anda memiliki titik buta dan kelemahan, dan itu wajar saja. Melawan keterbatasan ini menguras energi yang seharusnya bisa digunakan untuk bekerja dengan atau di sekitarnya.

5. Mempertahankan Keingintahuan

Perhatikan bagaimana sebagian orang tua menjadi terpaku pada cara mereka, yakin mereka tahu segalanya, dan tidak mau mempertimbangkan sudut pandang baru? Itu bukan kekuatan emosional. Itu sikap defensif yang menyamar sebagai rasa percaya diri. Orang yang benar-benar tumbuh lebih kuat seiring bertambahnya usia tetap ingin tahu.

Mereka bersedia mempertimbangkan kembali keyakinan yang telah lama dipegang. Mereka bertanya. Mereka mengakui ketika mereka tidak tahu sesuatu. Rasa ingin tahu itu, kemauan untuk memeriksa diri sendiri dan berubah, membutuhkan kekuatan emosional yang nyata. Jauh lebih mudah untuk mengakar dalam pandangan dunia Anda yang sudah ada. Namun, tetap terbuka dan ingin tahu membuat Anda tetap terlibat dalam kehidupan. Itu berarti Anda masih bertumbuh, masih belajar, masih berevolusi.

Baca Juga  2026: Upgrade Diri, Tak Tersesat Digital

6. Belajar Meminta Maaf dan Memaafkan

Harga diri menjadi mahal seiring bertambahnya usia. Dendam yang kau pendam, permintaan maaf yang kau pendam, semuanya lebih mahal daripada nilainya. Orang yang tumbuh lebih kuat secara emosional belajar untuk meminta maaf ketika mereka salah, bukan karena mereka lemah, melainkan karena mereka lebih menghargai hubungan daripada ego.

Mereka juga belajar untuk memaafkan, bukan karena orang lain pantas mendapatkannya, melainkan karena menyimpan dendam itu melelahkan. Ini bukan berarti menjadi keset atau membiarkan orang lain menginjak-injakmu. Melainkan, memilih pertempuranmu dengan bijak dan menyadari kapan memendam amarah lebih menyakitimu daripada orang lain.

7. Menerima Hal Baik

Kontrol adalah ilusi yang kita bangun pada paruh pertama kehidupan dan kita pelajari cara melepaskannya pada paruh kedua kehidupan. Orang-orang yang kuat secara emosional mengembangkan apa yang saya sebut penerimaan strategis.

Mereka membedakan antara apa yang bisa mereka pengaruhi dan apa yang tidak. Mereka mencurahkan energi mereka untuk yang pertama dan berdamai dengan yang kedua. Anda tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Anda tidak bisa mengendalikan kondisi ekonomi, cuaca, atau apakah anak-anak Anda akan membuat pilihan yang Anda inginkan. Anda hampir tidak bisa mengendalikan pikiran dan perasaan Anda sendiri hampir sepanjang waktu. Tapi Anda bisa mengendalikan respons Anda. Usaha Anda. Sikap Anda. Integritas Anda. Perubahan fokus itu, dari upaya mengendalikan segalanya menjadi pengelolaan bijak terhadap lingkup pengaruh Anda, merupakan hal yang merendahkan hati sekaligus memberdayakan.

8. Suka Mencari Jalan Keluar

Orang yang tumbuh lebih kuat secara emosional belajar memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan yang sama seperti yang mereka berikan kepada teman baik. Ketika mereka berbuat salah, mereka mengakuinya, belajar darinya, dan melanjutkan hidup tanpa mencela diri sendiri. Ini bukan tentang mencari-cari alasan atau menghindari tanggung jawab. Ini tentang menyadari bahwa menghakimi diri sendiri secara berlebihan justru kontraproduktif. Anda dapat mempertahankan standar yang tinggi sambil tetap bersikap lembut terhadap ketidaksempurnaan manusiawi Anda yang tak terelakkan.

Baca Juga  8 Perilaku Ini Menunjukkan Anda Lebih Percaya Diri daripada yang Anda Kira, Kata Psikologi

9. Menemukan Makna Diri Sendiri

Orang yang semakin rapuh seiring bertambahnya usia cenderung semakin berfokus pada diri sendiri. Orang yang semakin kuat cenderung memperluas lingkaran perhatian mereka. Mereka menjadi sukarelawan. Mereka menjadi mentor. Mereka berkontribusi bagi komunitas mereka. Mereka menemukan cara untuk menjadi berguna yang tidak ada hubungannya dengan keuntungan pribadi.

Fokus ke luar ini bukan berarti mengabaikan diri sendiri. Ini berarti menyadari bahwa Anda adalah bagian dari jaringan kemanusiaan yang lebih luas, dan bahwa berkontribusi pada kesejahteraan orang lain sering kali meningkatkan kesejahteraan Anda sendiri. Orang-orang yang mempertahankan tujuan dan pengabdian ini tampaknya lebih mudah menghadapi tantangan mereka sendiri. Mungkin karena perspektifnya. Mungkin karena koneksi sosialnya. Mungkin karena merasa berguna itu menyenangkan.

Editor: Riko A Saputra

Redaksi

Redaksi

Baca Juga

pengembangan-pribadi

Rasa Bersalah Pengasuhan: Wajar atau Stres Berlebih?

14 Desember 2025 - 04:50
pengembangan-pribadi

2026: Upgrade Diri, Tak Tersesat Digital

14 Desember 2025 - 04:21
pengembangan-pribadi

6 Tanda Finansialmu Sehat

12 Desember 2025 - 08:33
pengembangan-pribadi

Bebas Finansial Tanpa Perfeksionisme

9 Desember 2025 - 01:12
pengembangan-pribadi

Masih Menulis Daftar Tugas Manual? Ini 7 Tanda Kecerdasan Tenang yang Anda Miliki

8 Desember 2025 - 01:12
pengembangan-pribadi

Kebenaran yang Menyentak: Mengapa Kita Selalu Tidak Siap Menerima

6 Desember 2025 - 21:55
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Pria Ngamuk Aniaya Mantan Kekasih Gegara Dinikahi Orang Lain

31 Desember 2025 - 15:54

UMK Grobogan 2026 Naik 6,44%: Disnakertrans Ingatkan Pengusaha Waspadai Kesalahan Hitung

31 Desember 2025 - 15:38

Papan Reklame Nyaris Copot Ciputat: Spanduk Penyelamat Sementara

31 Desember 2025 - 15:22

3 Idol KPop Berkekuatan Super di Drakor 2025, Termasuk Lee Jun Ho

31 Desember 2025 - 15:06

GMNI Malaka & Warga Hijaukan DAS Motaain

31 Desember 2025 - 14:49

Pilihan Redaksi

Pria Ngamuk Aniaya Mantan Kekasih Gegara Dinikahi Orang Lain

31 Desember 2025 - 15:54

UMK Grobogan 2026 Naik 6,44%: Disnakertrans Ingatkan Pengusaha Waspadai Kesalahan Hitung

31 Desember 2025 - 15:38

Papan Reklame Nyaris Copot Ciputat: Spanduk Penyelamat Sementara

31 Desember 2025 - 15:22

3 Idol KPop Berkekuatan Super di Drakor 2025, Termasuk Lee Jun Ho

31 Desember 2025 - 15:06
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In