Kanker seringkali dianggap sebagai penyakit yang menakutkan, namun seorang praktisi kesehatan herbal, dr. Zaidul Akbar, memberikan pandangan alternatif mengenai penanganannya. Menurutnya, pengobatan kanker tidak harus selalu mahal dan rumit. Ia menyoroti potensi bahan-bahan alami, khususnya daun kelor, sebagai bagian dari upaya penyembuhan.
dr. Zaidul Akbar meyakini bahwa daun kelor memiliki kandungan mineral penting, termasuk selenium, yang dapat berperan dalam proses penyembuhan kanker. Ia menekankan pentingnya resep yang tepat dalam mengolah daun kelor agar manfaatnya optimal.
“Mengobati penyakit kanker itu sangat mudah jika dilakukan dengan resep yang benar. Anda bisa menggunakan daun kelor yang difermentasi, caranya sederhana dan bahan-bahannya mudah didapatkan,” ungkapnya.
Proses Fermentasi Daun Kelor Ala dr. Zaidul Akbar
dr. Zaidul Akbar menyarankan metode fermentasi untuk mengolah daun kelor sebagai terapi. Berikut adalah langkah-langkah fermentasi daun kelor yang bisa dilakukan di rumah:
- Persiapan Daun Kelor: Pilih daun kelor yang masih segar dan berwarna hijau.
- Pencucian dan Peremasan: Cuci bersih daun kelor, kemudian remas-remas hingga sedikit layu.
- Perendaman: Masukkan daun kelor yang sudah diremas ke dalam wadah yang berisi satu liter air bersih. Sisakan sedikit ruang kosong di dalam wadah.
- Penambahan Ragi: Tambahkan sedikit ragi atau bakteri Saccharomyces (seperti yang digunakan dalam pembuatan tempe) ke dalam air rendaman. Ragi ini berfungsi untuk memulai proses fermentasi.
- Penutupan dan Penyimpanan: Tutup rapat wadah tersebut dan simpan selama kurang lebih 12 jam pada suhu ruang. Pastikan wadah tertutup rapat agar proses fermentasi berjalan optimal.
Setelah 12 jam, daun kelor hasil fermentasi siap digunakan.
Manfaat Terapi Luar dengan Fermentasi Daun Kelor
dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa air hasil fermentasi daun kelor dapat digunakan sebagai terapi luar, yaitu dengan cara membalurkan cairan tersebut ke tubuh. Ia mengklaim bahwa terapi ini dapat membantu mengikat racun-racun yang menempel pada kulit akibat paparan debu, polutan, dan kotoran sehari-hari.
- Cara Penggunaan: Oleskan cairan fermentasi daun kelor secara merata pada kulit tubuh. Diamkan selama beberapa waktu, lalu bilas dengan air bersih.
- Frekuensi Penggunaan: Terapi ini dapat dilakukan dua hingga tiga kali seminggu.
- Potensi Manfaat Lain: dr. Zaidul Akbar bahkan menyarankan terapi ini untuk anak-anak autis, meskipun belum ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini.
Keunggulan Daun Kelor
Selain proses pengolahan yang sederhana, dr. Zaidul Akbar juga menyoroti kemudahan dalam menemukan daun kelor di pasaran dengan harga yang terjangkau. Ia menekankan bahwa manfaat daun kelor dapat diperoleh tanpa proses yang rumit.
“Daun kelor itu mudah diracik, sederhana, dan punya kandungan lemak sehat seperti minyak zaitun,” katanya.
Catatan Penting
Penting untuk dicatat bahwa dr. Zaidul Akbar berulang kali menekankan bahwa daun kelor, dalam hal ini yang telah difermentasi, memiliki potensi sebagai pendamping upaya pengobatan kanker, bukan sebagai pengganti pengobatan medis profesional. Metode fermentasi daun kelor sebagai penyembuhan kanker juga belum teruji secara klinis dan tidak termasuk dalam prosedur medis standar.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional tetap menjadi prioritas utama dalam penanganan penyakit kanker. Metode alami seperti fermentasi daun kelor dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, namun tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif.

















