Memperkuat Pembangunan Kawasan Transmigrasi Prafi Melalui Kolaborasi Riset dan Dialog Multisektor
Manokwari – Sebuah langkah strategis dalam upaya memperkuat tata kelola pembangunan kawasan transmigrasi di Prafi telah diinisiasi oleh Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Lokus Prafi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen). Inisiatif ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) yang menjadi momen krusial untuk menyajikan hasil penelitian mendalam selama lebih dari dua bulan di lapangan, sekaligus membuka ruang dialog multipihak yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 undangan yang merepresentasikan berbagai instansi pemerintah dan elemen masyarakat. Para Kepala Dinas terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Pertanahan, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta para kepala bidangnya, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan melalui kepala bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) turut hadir.
Selain itu, partisipasi juga datang dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pertanian, para kepala distrik, Kepala Balai Penyuluh Pertanian, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat distrik seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), koperasi, para pelaku usaha, akademisi yang berperan sebagai narasumber, lembaga ekonomi masyarakat, serta para wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMA/SMK di kawasan transmigrasi Prafi. Kehadiran beragam elemen ini menegaskan komitmen bersama untuk kemajuan kawasan.
Sebelum lokakarya dan FGD ini dilaksanakan, tim ekspedisi telah melakukan kerja lapangan yang intensif. Berbagai metode pengumpulan data diterapkan, mulai dari observasi langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan berbagai pihak, pengumpulan dokumen-dokumen penting dari dinas terkait, hingga kajian literatur yang komprehensif. Upaya ini dilakukan untuk memastikan data yang dihimpun akurat dan representatif.
Laporan resmi mengenai kegiatan penelitian disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manokwari, Yusak Dowansiba. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan mencakup empat distrik strategis, yaitu Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.
Menurut Yusak Dowansiba, ekspedisi ini memiliki lima misi strategis yang terdefinisi dengan jelas:
* Pengumpulan Masukan dan Validasi Data Multipihak: Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan memastikan kebenarannya melalui konfirmasi dengan pemangku kepentingan.
* Penyusunan Rekomendasi Konseptual dan Model Implementatif: Merumuskan ide-ide konseptual dan model praktis yang dapat diterapkan untuk pembangunan kawasan.
* Penguatan Edukasi Sains di Sekolah: Meningkatkan kualitas pembelajaran sains di sekolah-sekolah yang berada di kawasan transmigrasi.
* Pelaksanaan Lokakarya Tematik untuk Peningkatan Kapasitas: Mengadakan sesi pelatihan dan diskusi yang terfokus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pemangku kepentingan.
* Pembangunan Jejaring Kolaboratif Antar Pemangku Kepentingan: Membangun dan memperkuat hubungan kerja sama antara berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan kawasan.
Setelah laporan kegiatan, sambutan dilanjutkan oleh perwakilan Ketua Tim Ekspedisi Patriot Lokus Manokwari, Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. Beliau memaparkan struktur tim ekspedisi yang terdiri dari lima Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Lokus Prafi, masing-masing dengan fokus penelitian yang spesifik dan diketuai oleh dosen-dosen terkemuka dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kelima tim tersebut adalah:
* TEP 1: Dipimpin oleh Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si. (FMIPA), tim ini berfokus pada evaluasi kawasan transmigrasi dan penyusunan rekomendasi terkait.
* TEP 2: Diketuai oleh Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, SP., M.Si. (SITH), tim ini mendalami kajian mengenai komoditas unggulan yang berpotensi dikembangkan di kawasan tersebut.
* TEP 3: Dipimpin oleh Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. (STEI), tim ini meneliti aspek kelembagaan ekonomi masyarakat.
* TEP 4: Diketuai oleh apt. Yangie Dwi Marga Pinanga, M.Sc., Ph.D. (SF), tim ini berfokus pada desain penanganan dan mitigasi konflik yang mungkin timbul.
* TEP 5: Dipimpin oleh Dr. Syarif Hidayat, S.T., M.T. (FTSL), tim ini mengkaji konektivitas infrastruktur dan akses terhadap layanan dasar bagi masyarakat.
FGD secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari, Yan Ayomi, S.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa Ekspedisi Patriot merupakan langkah yang sangat strategis dalam upaya memperkuat tata kelola pembangunan di kawasan transmigrasi.
Yan Ayomi menjelaskan bahwa penelitian yang komprehensif, mencakup evaluasi kawasan, pengembangan komoditas unggulan, penguatan kelembagaan ekonomi, strategi mitigasi konflik, hingga peningkatan akses layanan dasar, telah memberikan landasan ilmiah yang kuat bagi perumusan kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Pemerintah daerah sangat terbantu dengan hadirnya data dan rekomendasi berbasis kajian seperti ini,” ujar Yan Ayomi, menggarisbawahi pentingnya hasil penelitian bagi pengambilan keputusan pemerintah.
Beliau menambahkan bahwa lokakarya ini bukan sekadar ajang pemaparan hasil penelitian semata, melainkan juga sebuah forum dialog multipihak yang esensial untuk mengkonfirmasi temuan, menyempurnakan rekomendasi, dan merumuskan langkah-langkah implementatif secara bersama-sama. Menurutnya, sinergi lintas sektor merupakan kunci utama keberhasilan dalam mewujudkan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terpadu (KETT) yang ideal.
Sekretaris Daerah juga menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap kegiatan-kegiatan tematik yang telah diselenggarakan, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, aparatur pemerintah, pelaku ekonomi, dan para pendidik.
“Peningkatan pengetahuan dan keterampilan merupakan kunci penting dalam mendorong kemandirian masyarakat,” tegasnya, menyoroti dampak positif dari program peningkatan kapasitas.
Yan Ayomi berharap agar seluruh rekomendasi yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan ini dapat segera dituangkan ke dalam dokumen strategi dan rencana tindak lanjut yang realistis. Beliau juga menekankan kesiapan pemerintah daerah untuk memperkuat implementasi rekomendasi tersebut melalui koordinasi lintas sektor, demi terciptanya dampak nyata yang positif bagi masyarakat di Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.
Setelah sesi pembukaan yang informatif, seluruh peserta diarahkan untuk memasuki lima ruang diskusi tematik yang telah disiapkan. Pembagian ruang diskusi ini disesuaikan dengan kapasitas dan latar belakang masing-masing peserta, guna memastikan diskusi berjalan lebih efektif dan relevan.
FGD ini menjadi fase krusial yang melengkapi proses survei, wawancara, pengambilan sampel, dan kajian lapangan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hasil penelitian dapat dikonfirmasi secara langsung oleh para pemangku kepentingan yang terlibat, serta untuk menciptakan rekomendasi yang benar-benar berbasis partisipasi masyarakat.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi penyusunan kebijakan dan program pembangunan kawasan transmigrasi yang lebih inklusif, berbasis data yang akurat, dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.

















