Tragedi di Cilegon: Bocah 9 Tahun Tewas Akibat Tusukan Saat Pergoki Perampok
Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kota Cilegon pada Selasa, 16 Desember 2025, ketika seorang anak laki-laki berusia 9 tahun ditemukan tewas di rumahnya dengan luka tusukan yang parah. Korban merupakan putra dari Maman Suherman, seorang anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon. Ironisnya, Maman Suherman baru saja dilantik dalam jabatannya tersebut empat hari sebelum insiden mengerikan ini terjadi.
Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui pesan berantai oleh Humas DPW PKS Banten, Kusuma Nirmala, pada Rabu, 17 Desember 2025. “Mohon do’anya untuk keluarga Pak H Maman Suherman, salah satu Dewan Pakar PKS Kota Cilegon yang baru dilantik empat hari lalu,” ujar Kusuma Nirmala, yang semakin menambah kesedihan atas kehilangan yang dialami keluarga.
Korban, yang masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), dilaporkan tidak dapat diselamatkan meskipun telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kronologi Kejadian yang Mengerikan
Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa kelam ini bermula sekitar pukul 14.20 WIB. Maman Suherman, yang saat itu sedang berada di tempat kerjanya, menerima panggilan telepon darurat dari putra keduanya, yang akrab disapa D. Suara sang anak terdengar panik dan memohon pertolongan, mengindikasikan adanya situasi genting di rumah.
Menyadari bahaya yang mengancam, Maman segera bergegas pulang ke kediamannya. Setibanya di rumah, pemandangan yang menyayat hati menyambutnya. Ia mendapati putranya tergeletak dalam posisi tengkurap, mengalami luka serius dengan pendarahan yang hebat. Tanpa membuang waktu, Maman segera membawa putranya ke Rumah Sakit Bethsaida, Kota Cilegon, dengan mobil pribadinya, berharap nyawa sang buah hati masih bisa diselamatkan.
Namun, takdir berkata lain. Setibanya di rumah sakit, tim medis menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal oleh pihak rumah sakit mengkonfirmasi bahwa luka yang dialami korban disebabkan oleh tusukan benda tajam.
Dugaan Perampokan yang Berujung Maut
Keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian mengungkap dugaan motif di balik tragedi ini. Diduga, rumah Maman Suherman disatroni oleh pelaku perampokan. Dalam upaya untuk menggagalkan aksi kejahatan tersebut, anak Maman yang pemberani dilaporkan memergoki pelaku. Sontak, korban berteriak, yang justru membuat pelaku panik. Dalam keadaan terdesak, pelaku nekat melakukan penusukan menggunakan pisau, yang berujung pada kematian tragis korban saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Rumahnya disambangi rampok, dan ada anaknya kelas 4 SD memergoki dan teriak. Perampok panik langsung menusuk anak tersebut dengan pisau dan wafat saat dibawa ke RS,” jelas Kusuma Nirmala, menguraikan kronologi mengerikan tersebut.
Duka Mendalam dan Penyelidikan Berlangsung
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Maman Suherman dan seluruh jajaran PKS. Karangan bunga duka cita dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua DPW PKS Banten sekaligus Wakil Bupati Serang, Najib Hamas, terlihat menghiasi depan rumah duka yang berlokasi di Perumahan BBS 3, Ciwaduk, Kota Cilegon, Banten.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Cilegon bersama dengan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon telah mengambil alih kasus dugaan pembunuhan ini. Penyelidikan mendalam tengah dilakukan secara profesional dan transparan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan pengumpulan barang bukti dari lokasi kejadian terus dilakukan guna mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan keji ini. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kasus ini menjadi pengingat yang menyedihkan akan kerentanan anak-anak terhadap kejahatan dan pentingnya upaya pencegahan serta penegakan hukum yang tegas.

















