Peredaran Busi NGK Palsu Terbongkar: Investigasi Ungkap Jaringan Distribusi Hingga ke Pelabuhan
Nittera Mobility Indonesia, produsen busi NGK di Tanah Air, akhirnya membuka tabir mengenai investigasi mendalam terkait maraknya peredaran busi palsu yang mengatasnamakan merek ternama tersebut. Melalui kuasa hukumnya, Nittera Mobility Indonesia membeberkan sejumlah wilayah yang menjadi sarang utama penjualan busi NGK palsu, sekaligus memberikan petunjuk mengenai asal-usul barang ilegal tersebut.
Jabodetabek Masih Menjadi ‘Jantung’ Peredaran
Menurut Ammar Gill dari AGPR Law Firm, kuasa hukum Nittera Mobility Indonesia, wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) masih menjadi daerah dengan tingkat peredaran busi NGK palsu tertinggi. “Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) masih daerah yang paling besar,” ungkap Ammar saat ditemui di Jakarta Timur pada Selasa, 16 Desember 2025.
Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun kesadaran konsumen semakin meningkat, pasar gelap untuk komponen otomotif palsu masih sangat aktif di kawasan metropolitan Indonesia.
Jaringan Distribusi Hingga ke Pelabuhan: Indikasi Impor Ilegal
Lebih lanjut, Ammar Gill mengungkapkan bahwa hasil investigasi Nittera Mobility Indonesia mengarah pada dugaan peredaran busi palsu NGK yang cukup masif di kota-kota yang memiliki pelabuhan. “Hasil investigasi kami menduga juga peredaran cukup besar di kota-kota yang memiliki pelabuhan,” ujar Ammar.
Dugaan ini diperkuat dengan analisis bahwa produk-produk palsu tersebut kemungkinan besar bukan merupakan hasil produksi dalam negeri. “Sehingga barang-barang ini (busi palsu NGK) bukan produksi di Indonesia,” tambahnya. Pernyataan ini mengisyaratkan adanya potensi aktivitas impor ilegal yang memasok pasar domestik dengan komponen palsu.
Modus Operandi: Dari Pasar Daring Hingga Bengkel Besar
Awal mula terungkapnya kasus ini adalah berkat keluhan dari para konsumen yang merasakan adanya kejanggalan pada busi NGK yang mereka beli. Menindaklanjuti aduan tersebut, tim internal Nittera Mobility Indonesia segera melakukan penyelidikan.
Salah satu metode awal yang diterapkan adalah dengan melakukan pemantauan dan penyaringan penjualan di berbagai platform jual beli online (marketplace). “Metode pertama yang dilakukan tim internal adalah melakukan screening penjualan di marketplace (platform) jual beli online,” jelas Ammar.
Menurutnya, proses identifikasi penjualan busi palsu di marketplace ternyata sangat cepat dan mudah. “Menurutnya, hanya dalam waktu kurang dari 1 menit kita sudah bisa mengetahui penjualan busi palsu di marketplace.”
Namun, investigasi tidak berhenti di ranah daring. Nittera Mobility Indonesia juga menemukan bahwa peredaran busi palsu tidak hanya terbatas pada penjual perseorangan atau toko kecil. Kejutan datang ketika tim menemukan bahwa beberapa bengkel dengan skala operasional yang cukup besar juga turut memperdagangkan produk palsu ini.
“Bengkel-bengkel yang kami temukan ternyata variablenya cukup tinggi,” kata Ammar. “Awalnya pihak Nittera menduga hanya bengkel-bengkel kecil saja yang menjual busi palsu. Dalam proses yang kita laksanakan tidak jarang juga bengkel-bengkel yang profilnya cukup besar,” ungkap Ammar.
Lebih mengkhawatirkan lagi, para pelaku ini tidak ragu untuk memperdagangkan busi palsu secara terang-terangan di toko fisik mereka. “Mereka berani memperdagangkan busi palsu secara offline,” tuturnya saat ditemui di Jalan Raya Bogor KM 26,6, Ciracas, Jakarta Timur.

Imbauan: Waspada Terhadap Harga Miring dan Beli di Tempat Terpercaya
Sebagian besar busi palsu yang beredar dan mengatasnamakan merek NGK dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk asli. Hal inilah yang seringkali menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang kurang teliti.
Oleh karena itu, Nittera Mobility Indonesia memberikan imbauan tegas kepada seluruh konsumen otomotif. “Oleh karena itu, janganlah mudah tergiur kalau ada yang jual busi dengan harga yang murah,” pesan Ammar.
Untuk memastikan keamanan dan kualitas komponen kendaraan, konsumen disarankan untuk selalu membeli suku cadang, termasuk busi, di tempat-tempat yang terjamin keasliannya. “Kemudian belilah sparepart di hanya di toko resmi atau official store untuk menghindari mendapatkan barang palsu.”
Langkah ini tidak hanya melindungi konsumen dari kerugian finansial akibat membeli barang palsu, tetapi juga menjaga performa dan keamanan kendaraan mereka dari potensi kerusakan akibat penggunaan komponen berkualitas rendah.

















