Dalam ajang BWF World Tour Finals 2025 yang diselenggarakan di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, pasangan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, yang notabene unggulan pertama, harus menelan kekalahan pahit di partai terakhir fase grup B. Pertandingan yang berlangsung pada Jumat (19/12/2025) ini mempertemukan mereka dengan pasangan tuan rumah yang tampil gemilang, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Sejak awal pertandingan, Puavaranukroh/Paewsampran terlihat kesulitan untuk mengembangkan permainan. Mereka seolah tenggelam dalam ritme permainan lawan yang sangat agresif. Jiang/Wei berhasil mencatatkan sembilan poin beruntun tanpa balas, membuat wakil Thailand tersebut tertinggal jauh dengan skor 0-9. Kebuntuan Puavaranukroh/Paewsampran akhirnya terpecah setelah memanfaatkan kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pasangan tuan rumah, mengubah kedudukan menjadi 1-9.
Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama. Jiang/Wei kembali mendominasi, mencetak dua poin beruntun yang membawa mereka unggul telak 11-1 pada masa interval gim pertama. Tertinggal sangat jauh, Puavaranukroh/Paewsampran tampak kesulitan untuk bangkit. Mereka bahkan kesulitan untuk mencapai perolehan poin dua digit. Meskipun demikian, mereka berhasil menambah tiga poin beruntun untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 10-19. Namun, gim pertama akhirnya dimenangkan oleh Jiang/Wei dengan skor 21-10. Momen penentu gim pertama terjadi melalui serangan cepat Jiang yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Puavaranukroh.
Perjuangan Keras Pasangan Tuan Rumah
Jiang/Wei menunjukkan performa yang luar biasa sepanjang pertandingan. Dalam salah satu momen krusial saat kedudukan 9-8, Wei harus melakukan penyelamatan bola dengan teknik dive demi mengembalikan pukulan keras lawan. Beruntung bagi pasangan tuan rumah, poin tetap menjadi milik mereka karena lawan melakukan kesalahan sendiri, menjadikan skor 10-8. Setelah memimpin 11-8 pada masa interval, Jiang/Wei terus menunjukkan dominasi yang tak terbendung. Mereka semakin menjauh dalam perolehan poin, terutama ketika lawannya kerap melakukan kesalahan sendiri, seperti pukulan yang tidak menyeberang net, yang membuat skor menjadi 19-11. Akhirnya, pertandingan ditutup dengan kemenangan Jiang/Wei dengan skor akhir 21-12.
Hasil Mengecewakan untuk Unggulan Pertama
Kekalahan atas Jiang/Wei ini semakin melengkapi catatan buruk Puavaranukroh/Paewsampran di turnamen BWF World Tour Finals 2025. Sepanjang fase grup, pasangan unggulan pertama ini tidak mampu meraih satupun kemenangan. Performa mereka bahkan dinilai lebih buruk dibandingkan pasangan muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Meskipun pasangan Indonesia tersebut juga belum berhasil menembus babak semifinal, setidaknya mereka berhasil mencatatkan satu kemenangan di fase grup. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Puavaranukroh/Paewsampran datang sebagai unggulan teratas, mereka gagal memenuhi ekspektasi dan harus pulang tanpa kemenangan sama sekali.
Analisis Performa dan Potensi
Kekalahan dramatis unggulan pertama seperti Puavaranukroh/Paewsampran dalam sebuah turnamen besar seringkali menjadi sorotan. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap hasil ini antara lain:
- Tekanan Tuan Rumah: Bermain di hadapan publik sendiri memberikan motivasi ekstra bagi Jiang/Wei, sementara Puavaranukroh/Paewsampran mungkin merasakan tekanan untuk tampil sesuai status unggulan mereka.
- Adaptasi Permainan: Pasangan tuan rumah tampaknya mampu beradaptasi dengan baik terhadap gaya bermain Puavaranukroh/Paewsampran, sementara sebaliknya, wakil Thailand ini kesulitan menemukan celah dalam pertahanan lawan.
- Konsistensi: Meskipun memiliki potensi besar, konsistensi dalam setiap pertandingan adalah kunci utama dalam kompetisi tingkat tinggi. Kegagalan meraih kemenangan tunggal menunjukkan adanya masalah dalam menjaga performa stabil sepanjang fase grup.
- Persiapan Lawan: Pasangan lain, termasuk Jiang/Wei, kemungkinan telah melakukan analisis mendalam terhadap kelebihan dan kelemahan Puavaranukroh/Paewsampran, sehingga dapat merancang strategi yang efektif.
Hasil ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Puavaranukroh/Paewsampran untuk evaluasi dan perbaikan di masa mendatang. Bagi para penggemar bulu tangkis, turnamen ini kembali membuktikan bahwa tidak ada jaminan bagi unggulan untuk selalu meraih kemenangan, dan setiap pertandingan menawarkan kejutan tersendiri.

















