Dunia perfilman Indonesia kembali berduka dengan kepergian aktor senior Epy Kusnandar. Kepergian beliau meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi mereka yang terlibat dalam produksi film “Qorin 2”. Film ini menjadi karya terakhir Epy Kusnandar, di mana ia beradu akting dengan putra bungsunya, Quentin Stanislavski. Suasana haru menyelimuti acara jumpa pers film “Qorin 2”, di mana ungkapan duka cita mengalir dari seluruh pihak yang terlibat. Karina Ranau, istri mendiang Epy Kusnandar, terlihat mencium foto sang suami dengan penuh haru.
Berikut adalah rangkuman suasana duka yang menyelimuti peluncuran film “Qorin 2”:
Ucapan Duka dari Tim Film “Qorin 2”
Susanti Dewi, produser film “Qorin 2”, menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kepergian Epy Kusnandar. Beliau mengungkapkan bahwa Epy Kusnandar berperan sebagai kepala sekolah bernama Guntur dalam film tersebut.
“Kita semua kehilangan. Kang Epy Kusnandar telah berpulang. Bukan hanya kami semua tim ‘Qorin 2’ yang merasa kehilangan, namun juga semua insan perfilman kehilangan seorang mentor, seorang sahabat, dan juga seorang pegiat akting yang sangat inspiratif,” ujar Susanti Dewi dalam jumpa pers yang diadakan di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Susanti Dewi juga menambahkan bahwa ia merasa sangat beruntung karena memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan Epy Kusnandar dalam beberapa proyek. Baginya, Epy Kusnandar adalah aktor yang bersahaja dan mentor yang baik bagi para juniornya. “Beliau adalah seorang legenda yang menurut saya karya-karyanya akan terus hidup sampai ke generasi ke generasi nantinya,” tuturnya.
Sentuhan Haru Karina Ranau
Karina Ranau, istri mendiang Epy Kusnandar, hadir mendampingi putranya, Quentin, dalam sesi jumpa pers. Dalam momen yang penuh emosi tersebut, Karina terlihat membawa foto Epy Kusnandar dan menciumnya.
“Perasaan mungkin seperti apa, pastinya saya sampai saat ini masih belum bisa (menerima sepenuhnya)… pengin nyusul rasanya. Cuma ya makanya ini dia (saya) udah punya dress code, dress code yang memang sudah dibuat oleh panitia,” ungkap Karina dengan suara bergetar.
Pada kesempatan tersebut, Karina dan Quentin mengenakan seragam guru yang juga dikenakan oleh Epy Kusnandar saat memerankan tokoh kepala sekolah dalam film “Qorin 2”. Hal ini menjadi simbol penghormatan terakhir bagi mendiang aktor.
Proyek Pertama dan Terakhir Quentin Bersama Sang Ayah
Kehadiran Quentin Stanislavski dalam film “Qorin 2” menjadi momen yang sangat spesial. Film ini menjadi proyek pertama dan terakhirnya bersama sang ayah. Quentin mengungkapkan rasa bangganya bisa beradu akting dengan Epy Kusnandar, seorang aktor yang sangat dihormatinya.
“Ini film pertama dan terakhir aku satu proyek sama Papi. Main bareng, ya yang pasti aku sangat bangga banget bisa satu frame sama Papi, aktor Indonesia yang sangat hebat,” kata Quentin dengan mata berkaca-kaca.
Quentin juga mengakui bahwa ia banyak mendapatkan bantuan dan arahan dari ayahnya dalam berakting. Ilmu-ilmu yang diberikan oleh Epy Kusnandar akan selalu diingat dan menjadi bekal berharga bagi Quentin dalam mengembangkan karirnya di dunia seni peran.
“Dia banyak bantu aku buat di film ini dan di film-film lainnya juga. Yang pasti ilmu-ilmu yang Papi kasih bakal selalu aku ingat, sama kayak aku bisa seperti Papi bahkan lebih,” ucap Quentin penuh semangat.
Lebih lanjut, Quentin menceritakan momen yang paling membekas antara dirinya dan sang ayah selama proses pembuatan film “Qorin 2”.
“Momen paling membekas itu justru bukan saat latihan atau saat syuting. Justru saat proses bepergian mau ke tempat latihan, itu udah lama banget aku udah enggak boncengan motor sama Papi,” jawab Quentin dengan senyum tipis, mengenang kebersamaan manisnya dengan sang ayah. Momen-momen sederhana seperti itulah yang akan selalu ia kenang dan hargai.

















