No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home masyarakat-budaya-dan-sejarah

Gelombang Kematian Mengguncang Sejarah Damai Sungai Palembayan Sumbar

Redaksi by Redaksi
5 Desember 2025 - 14:18
in masyarakat-budaya-dan-sejarah
0

Peristiwa Mengerikan yang Mengubah Kehidupan Warga Nagari Salareh Aia Timur

Di pinggir sungai, masyarakat Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, telah mengukir sejarah kehidupan damai selama berabad-abad. Sungai menjadi urat nadi peradaban, tempat para leluhur menitipkan sumber penghidupan. Namun, kedamaian berkepanjangan itu seketika runtuh saat dentuman maha dahsyat yang diiringi gelombang maut dari hulu, datang tanpa aba-aba.

Dalam sekejap mata, sungai yang selama ini menjadi kawan, berbalik menjadi lawan. Sungai berubah wujud menjadi pembawa malapetaka, mengundang banjir bandang yang buas. Melibas habis semua yang mencoba menghadang lajunya. Air bah yang turut membawa material seperti lumpur, bebatuan raksasa dan batang kayu, menggulung perkampungan warga tanpa ampun. Tak ada yang menyangka, Kamis (27/11/2025) petang menjelang waktu maghrib itu, bakal menjadi titik balik riwayat ketenteraman kampung mereka. Semua berubah kelam dan mencekam.

Ahmad Fauzi, Wali Nagari Salareh Aia Timur, mengatakan bahwa tidak ada sejarah nenek moyang mereka tentang air (banjir bandang) sampai seperti sekarang. Kini, Nagari Salareh Aia Timur, rata dengan tanah. Tak ada lagi rumah, tak ada lagi pematang sawah. Tak ada yang tersisa. Semua berubah menjadi hamparan lumpur. Mengekalkan trauma.

Sungai yang semula tenang dan jernih, berubah jadi tumpukan batu. Lebar awalnya yang hanya 10 meter, kini meluas beratus-ratus meter akibat digerus banjir bandang. Menurut Ahmad Fauzi, bencana banjir bandang terjadi setelah dua pekan hujan turun tak berkesudahan. Yang ia rasakan sendiri, kita menghadapi hujan berkepanjangan selama dua minggu. Kemudian, banyak longsor terjadi di Agam.

Puncaknya terjadi pada sebuah petang yang kelam. Tiba-tiba, sebuah suara yang sangat keras mengguncang seisi Nagari. Terdengar dentuman besar. Begitu menakutkan dan membuat orang trauma dan berlarian mendengar itu. Dentuman yang tidak pernah ia dengar seperti itu, sekeras itu. Tak lama setelah dentuman itu, awan gelap menyelimuti area sungai. Air bah datang dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

Baca Juga  Membaca dengan Sentuhan, Menjelajahi Dunia Braille

Ahmad Fauzi bilang, menurut warga setempat yang selamat, air bah itu datang dalam tujuh gelombang besar yang berturut-turut. Kejadiannya sekilat. Kami lihat, hancur dan habis semua kampung kita yang di tepi sungai. Ia berujar, masyarakat Nagari Salareh Aia Timur memang turun-temurun hidup di pinggir sungai. Mereka tidak pernah merasakan bahaya, sebab air bah tidak pernah tercatat dalam sejarah.

Penelusuran ke hulu sungai mengungkapkan gambaran dugaan penyebab di balik dahsyatnya bencana ini. Fauzi menuturkan, ditemukan longsoran besar di kawasan yang biasa mereka sebut Gunung Danau. Kami telusuri dari atas di hulu itu memastikan bersih sungainya. Ada longsoran besar di Gunung Danau. Longsoran besar karena pinggiran sungai sudah habis, dengan diameter satu kilometer.

Selain faktor alam, muncul dugaan kuat tentang peran manusia yang berkontribusi jadi pemicu bencana. Wali Nagari berkata, disinyalir ada alih fungsi lahan yang sebelumnya hutan, menjadi ladang sawit. Kemungkinan besar ada alih fungsi lahan karena banyak kita temukan pokok sawit juga yang terbawa arus.

Pasca bencana, disebutkan Fauzi, saat ini fokus utama adalah penanganan darurat dan pencarian korban yang masih tertimbun. Namun, medan yang sulit menjadi tantangan terbesar. Mencari korban tertimbun dengan alat yang ada saat ini tidak bisa, karena sekarang saja alat berhenti beroperasi karena medan sulit. Akibatnya, akses ke banyak lokasi terputus, memperlambat proses evakuasi dan distribusi bantuan.

Misalnya di Kampung Tengah Barat dan Kampung Tengah Timur, adalah dua jorong yang aksesnya termasuk paling parah. Masih banyak akses jalan kampung yang masih tertimbun dan belum terbuka aksesnya, harus bantuan alat berat. Ia berharap, bantuan bisa terus berdatangan, baik dari instansi pemerintahan, relawan, maupun masyarakat luas. Ia pun berupaya agar bantuan sampai ke tangan warga yang benar-benar membutuhkan.

Baca Juga  Bacaan Liturgi Jumat 28 November 2025, Pesta St Katarina Laboure

Ahmad Fauzi memaparkan, bencana ini telah membuat banyak warga trauma, sehingga rata-rata mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lanjut dia, warga terdampak di Kecamatan Palembayan secara tidak langsung, total 5 ribu orang. Sementara korban terdampak langsung, yang meninggal dunia mendekati 100 orang, dan sekitar 500 korban selamat. “Yang masih hilang ada, kemarin ada warga bapak-bapak tinggal di pinggir sungai melapor istrinya hilang belum ditemukan,” paparnya.




Editor: Riko A Saputra

Redaksi

Redaksi

Baca Juga

masyarakat-budaya-dan-sejarah

Papua: Bakar Batu, Warisan Abadi.

16 Desember 2025 - 15:59
masyarakat-budaya-dan-sejarah

Viewing the city of Bandung from various perspectives at the Metropolis Kembang exhibition

15 Desember 2025 - 20:18
masyarakat-budaya-dan-sejarah

Mamose: Tarian Pembuka HUT ke-13 Mamuju Tengah

15 Desember 2025 - 18:53
masyarakat-budaya-dan-sejarah

Bung Karno: Kisah Negeri Utara

15 Desember 2025 - 16:44
masyarakat-budaya-dan-sejarah

Natal Asia: Tradisi Keagamaan hingga Festival Budaya Global

15 Desember 2025 - 12:30
masyarakat-budaya-dan-sejarah

Weton Jawa 29 Agustus 1989: Ramalan Kelahiran Anda

14 Desember 2025 - 15:59
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In