Sebuah platform media global terkemuka baru-baru ini merilis daftar tahunan kota-kota terbaik di dunia, sebuah survei komprehensif yang mengumpulkan wawasan dari lebih dari 18.500 penduduk lokal. Yang membuat peringkat ini unik adalah fokus mendalamnya pada responden di bawah usia 30 tahun, yang dikenal sebagai Generasi Z. Tujuannya jelas: untuk menyoroti kota-kota yang tidak hanya dapat dihuni tetapi juga tempat di mana kaum muda dapat berkembang pesat, baik sebagai tempat tinggal jangka panjang maupun sebagai tujuan wisata yang menarik.
Kriteria Penilaian Kota Unggulan Menurut Generasi Z
Hasil survei Time Out mengungkapkan bahwa Generasi Z memiliki serangkaian prioritas yang jelas ketika menilai sebuah kota. Penilaian tidak hanya terbatas pada elemen tradisional seperti kehidupan malam, kuliner, dan lanskap budaya. Survei ini juga secara signifikan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kebahagiaan penduduk, aksesibilitas terhadap ruang hijau yang menyegarkan, dan kemudahan untuk menjelajahi kota dengan berjalan kaki, yang dikenal sebagai walkability.
Inti dari penilaian Generasi Z terletak pada aksesibilitas dan vitalitas kancah budaya. Ed Cunningham, seorang editor berita di Time Out London dan Inggris, menekankan poin krusial ini. Ia menjelaskan, “Salah satu faktor utamanya adalah kancah budaya yang benar-benar mudah diakses. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan harga yang terjangkau. Jika seni dan budaya suatu kota bersifat eksklusif atau sulit dijangkau, apa gunanya?” Pandangan ini menyoroti keinginan Gen Z untuk pengalaman budaya yang inklusif dan tidak membebani dompet.
Lebih lanjut, kemudahan untuk bergerak di sekitar kota dengan berjalan kaki muncul sebagai nilai tambah yang signifikan. Faktor biaya seringkali menjadi pendorong utama di balik preferensi ini. Liv Kelly, seorang penulis perjalanan untuk Time Out, berbagi pandangannya, “Kota favorit saya adalah yang mudah dijelajahi dengan berjalan kaki. Itu adalah hal terpenting bagi saya, karena memungkinkan Anda untuk benar-benar melihat ke mana malam membawa Anda saat bepergian, dan itu juga cara paling menyenangkan untuk menjelajah. Sebagai seorang Gen Z, saya suka berjalan kaki karena saya tidak punya uang—dan itu gratis.” Pernyataannya secara gamblang menggambarkan hubungan antara pengalaman berjalan kaki, penjelajahan spontan, dan pertimbangan finansial yang sering dihadapi oleh kaum muda.
Kota-Kota Terbaik di Dunia Pilihan Generasi Z
Berdasarkan kriteria dan preferensi Generasi Z, berikut adalah kota-kota yang berhasil menduduki peringkat teratas:
Bangkok, Thailand
Ibu kota Thailand ini berhasil meraih posisi puncak, berkat skor yang sangat memuaskan dalam hal kebahagiaan penduduknya, di mana 84 persen Generasi Z melaporkan merasa bahagia. Selain itu, keterjangkauan kota ini juga menjadi daya tarik utama, dengan 71 persen responden menyatakan bahwa Bangkok ramah di kantong. Lebih menakjubkan lagi, Generasi Z di Bangkok adalah kelompok yang paling mudah untuk membangun pertemanan baru, menunjukkan sifat sosial kota ini yang terbuka.Melbourne, Australia
Sebagai ibu kota budaya Australia, Melbourne menempati posisi kedua yang membanggakan. Kota ini bersinar dalam hal keragaman dan inklusivitas, dengan 77 persen Generasi Z merasa diterima dan dihargai. Kancah seni dan budayanya juga mendapat pujian luar biasa, dengan 96 persen responden memberikan penilaian tinggi. Kualitas hidup secara keseluruhan di Melbourne juga sangat dihargai, di mana 91 persen Generasi Z menggambarkannya sebagai ‘baik’ atau ‘menakjubkan’.Cape Town, Afrika Selatan
Kota pesisir yang memukau ini menduduki peringkat ketiga. Sebanyak 82 persen penduduk Generasi Z di Cape Town merasa bahagia tinggal di sana. Keindahan alamnya yang menawan mendapat skor tinggi, dengan 71 persen responden terkesan. Kehidupan malam yang terjangkau juga menjadi daya tarik kuat, dengan 76 persen Gen Z menikmati hiburan malam tanpa menguras kantong. Secara keseluruhan, Cape Town dianggap sebagai tempat tinggal yang menarik, dengan 62 persen Gen Z menyetujuinya.New York City, Amerika Serikat
“The Big Apple” adalah kota yang paling sering digambarkan sebagai ‘menarik’ oleh Generasi Z. Kota ini juga dipuji karena kemudahan berjalan kakinya yang luar biasa, dengan 82 persen responden menilai aspek ini sangat positif. Kehidupan malamnya yang legendaris juga mendapat apresiasi tinggi, dengan 84 persen Gen Z memberikan penilaian yang baik.Kopenhagen, Denmark
Meskipun baru-baru ini dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia, Kopenhagen juga berhasil menarik perhatian Generasi Z. Kota ini mencatat peringkat kebahagiaan yang cukup tinggi di kalangan Gen Z, yaitu 64 persen. Selain itu, Kopenhagen juga mendapat skor yang baik dalam hal romansa, dengan 54 persen responden merasa mudah menemukan cinta di sana.Barcelona, Spanyol
Barcelona tidak hanya menawarkan kebahagiaan bagi 71 persen Generasi Z yang tinggal di sana, tetapi juga menyamai Melbourne dalam skor tertinggi untuk keragaman dan inklusivitas, dengan 77 persen responden merasa diterima. Pesona budaya dan gaya hidupnya menjadikan kota ini pilihan yang menarik bagi kaum muda.
Daftar ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dicari oleh Generasi Z dalam sebuah kota, menyoroti pentingnya keseimbangan antara keterjangkauan, aksesibilitas budaya, kebahagiaan, dan kemudahan untuk menjelajahi lingkungan sekitar.

















