Jawa Timur: Momentum Pariwisata Gemilang Menuju Akhir 2025
Sektor pariwisata di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif yang mengesankan, bahkan hingga memasuki kuartal keempat tahun 2025. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengukuhkan posisi provinsi ini sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia, menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Stabilitas Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel-hotel berbintang menjadi indikator kuat geliat positif ini.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Meningkat
Pada bulan Oktober 2025, lonjakan kunjungan wisman yang masuk melalui pintu utama Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, tercatat mencapai angka yang impresif, yaitu sebanyak 29.534 kunjungan. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari daya tarik Jawa Timur yang semakin memikat hati turis global. Kekayaan budaya yang mendalam, keindahan alam yang memukau mulai dari puncak Gunung Bromo yang ikonik hingga kawah Ijen yang eksotis, serta perbaikan konektivitas penerbangan internasional pascapandemi, semuanya berkontribusi pada peningkatan arus wisman.
Upaya promosi yang gencar oleh pemerintah daerah dan para pelaku industri pariwisata tampaknya mulai membuahkan hasil yang signifikan. Peningkatan kedatangan wisman tidak hanya memperkaya pengalaman budaya lokal, tetapi juga membawa dampak ekonomi positif melalui perputaran mata uang asing di daerah. Hal ini menunjukkan bahwa strategi promosi yang berfokus pada keunikan dan keunggulan Jawa Timur telah berhasil menarik perhatian pasar internasional.
Dominasi Wisatawan Nusantara
Sementara itu, perkembangan yang lebih masif terlihat dari sektor domestik. Sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025, total perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) yang memilih Jawa Timur sebagai tujuan liburan mereka telah menembus angka yang luar biasa, yaitu 181,02 juta perjalanan. Capaian ini semakin mempertegas posisi Jawa Timur sebagai magnet pariwisata bagi masyarakat Indonesia.
Keberagaman destinasi menjadi kunci utama daya tarik Jawa Timur bagi wisnus. Mulai dari situs-situs wisata religi yang kaya sejarah, surga kuliner dengan cita rasa otentik yang menggugah selera, hingga penyelenggaraan acara MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) berskala besar di kota-kota metropolitan seperti Surabaya dan Malang, semuanya menawarkan pengalaman yang berbeda dan menarik bagi setiap pengunjung.
Mobilitas wisnus yang tinggi ini secara langsung memberikan dorongan signifikan pada kinerja sektor perhotelan di Jawa Timur. Para wisatawan domestik menjadikan hotel sebagai akomodasi pilihan utama selama mereka menjelajahi keindahan dan kekayaan Jawa Timur.
Kinerja Sektor Perhotelan: Stabilitas dan Peluang
Tingginya mobilitas wisnus dan kedatangan wisman ini secara langsung memengaruhi kinerja akomodasi perhotelan di Jawa Timur. Pada bulan Oktober 2025, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel-hotel berbintang tercatat mencapai angka yang stabil, yaitu 52,63 persen. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh kamar yang tersedia di hotel-hotel kategori bintang telah terisi, mencerminkan adanya permintaan yang kuat dan berkelanjutan dari pasar pariwisata.
Meskipun TPK sebesar 52,63 persen ini menandakan pemulihan yang baik dan tren positif pascapandemi, angka tersebut juga menyisakan ruang yang cukup besar untuk pertumbuhan lebih lanjut. Terutama menjelang periode liburan akhir tahun yang selalu menjadi puncak keramaian pariwisata, hotel-hotel di Jawa Timur memiliki peluang emas untuk meningkatkan okupansi.
Para pelaku industri perhotelan diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya. Strategi yang dapat diterapkan antara lain adalah peningkatan kualitas layanan yang prima, penawaran paket-paket menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, serta promosi yang lebih agresif melalui berbagai kanal digital maupun konvensional. Dengan demikian, diharapkan okupansi hotel dapat mencapai puncaknya di bulan-bulan mendatang, menutup tahun 2025 dengan catatan yang membanggakan.
Kolaborasi Kunci Keberhasilan
Keberhasilan Jawa Timur dalam mempertahankan momentum positif di sektor pariwisata ini tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak. Pemerintah daerah, para pelaku industri pariwisata yang terdiri dari pengelola destinasi, hotel, restoran, agen perjalanan, hingga masyarakat lokal, semuanya berperan penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang kondusif.
Upaya bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan destinasi, memastikan keamanan bagi para pengunjung, serta terus mengembangkan infrastruktur pariwisata yang memadai menjadi faktor kunci yang membuat para pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri, merasa nyaman, aman, dan memiliki keinginan kuat untuk kembali berkunjung.
Dengan sisa waktu yang ada di penghujung tahun 2025, seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata Jawa Timur optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut. Target peningkatan total kunjungan wisman dan jumlah perjalanan wisnus diharapkan dapat tercapai, sehingga mampu menutup tahun 2025 dengan capaian yang membanggakan. Prestasi ini akan menjadi modal berharga untuk menetapkan target pariwisata yang lebih ambisius di tahun 2026 mendatang.

















