JAKARTA –
Dukungan Kementerian Perindustrian terhadap Pemagangan Nasional
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan dukungan penuh terhadap program Pemagangan Nasional yang dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Menurutnya, program ini masuk dalam kategori kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto, karena mampu mempercepat persiapan tenaga kerja muda untuk masuk ke dunia industri.
Agus menjelaskan bahwa melalui pemagangan, lulusan pendidikan tinggi dapat memperoleh keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan riil industri. Selain itu, mereka juga akan lebih memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi.
“Melalui pemagangan, lulusan pendidikan tinggi memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan riil industri, sekaligus memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi,” ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (3/12/2025).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi luas antara berbagai pihak dalam menjalankan program tersebut. Menurutnya, peran pelaku industri sangat besar dalam mendukung kebijakan Presiden.
“Partisipasi industri akan memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga kerja terampil dan efisiensi proses rekrutmen, sekaligus mendukung peningkatan daya saing industri manufaktur nasional,” tutur Agus.
Fasilitas dan Platform Pendukung
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahya menjelaskan bentuk dukungan Kementerian Perindustrian terhadap program Pemagangan Nasional. Dukungan tersebut berupa fasilitas, pendampingan, serta platform layanan pengembangan keterampilan dan promosi karier di sektor industri.
Eko menyebut platform tersebut dirancang untuk menghubungkan lulusan perguruan tinggi dengan dunia industri.
“Dengan peluang pemagangan dan pekerjaan di berbagai sektor manufaktur,” ujarnya.
Menurut Eko, kebijakan magang nasional selaras dengan situasi bonus demografi. Saat ini, 69 persen penduduk berada di usia produktif. Menurut dia, program magang menjadi jembatan bagi lulusan perguruan tinggi sebelum masuk pasar kerja.
“Sehingga lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengalaman kerja, tetapi juga memahami budaya kerja industri, standar keselamatan, dan etos inovasi yang dibutuhkan dalam sistem produksi modern,” kata Eko.
Komitmen Lembaga Pendidikan Vokasi
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menjelaskan bahwa seluruh satuan pendidikan vokasi di bawah Kementerian Perindustrian, termasuk balai diklat industri dan SMK industri, berkomitmen menyukseskan program tersebut.
“Dengan membuka kesempatan pemagangan dan memberikan pengalaman langsung mengenai sistem pembinaan industri nasional,” tutur Doddy.
Pemerintah menargetkan program Pemagangan Nasional tahun 2025 diikuti oleh 100 ribu lulusan perguruan tinggi. Peserta akan menjalani magang selama enam bulan di instansi swasta maupun pemerintah dengan gaji setara upah minimum.
Platform Pendaftaran yang Mudah Diakses
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan ketersediaan platform pendaftaran untuk mempermudah proses administrasi.
“Melalui platform siapkerja dan maganghub untuk memudahkan proses pendaftaran peserta maupun penyelenggara pemagangan,” kata Anwar.

















