No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Lonceng Gereja: Penyelamat Ratusan Warga Tapanuli Utara dari Banjir

Erwin by Erwin
22 Desember 2025 - 00:55
in Daerah
0

Banjir Bandang dan Longsor Meluluhlantakkan Tapanuli Utara: Kisah Selamat dan Perjuangan Warga Parsikkaman

Malam yang seharusnya diisi dengan ketenangan dan istirahat bagi ratusan warga di Dusun Parsikkaman, Desa Pagaran Lambung I, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, berubah menjadi kengerian pada Senin, 24 November 2025. Hujan lebat yang mengguyur hingga larut malam tak disangka akan menjadi prelude dari bencana dahsyat yang melanda. Sekitar pukul 23.00 WIB, suara lonceng gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berbunyi nyaring dan tak biasa menjadi alarm bagi warga untuk segera meninggalkan rumah mereka.

Firman Susi Hutauruk, salah seorang warga yang ditemui di rumahnya di Dusun Parsikkaman beberapa waktu setelah kejadian, menceritakan detik-detik menegangkan itu. “Kemarin itu, tengah malam, jam sebelas, kami tahu itu bencana saat Pendeta menyalakan giring-giring (lonceng) gereja. Kami terbangun dan keluar, air sudah selutut saya,” ujarnya dengan nada prihatin.

Lonceng gereja yang berlokasi di atas bukit, dengan sungai dan rumah-rumah warga berada di bawahnya, dibunyikan oleh Pendeta Resort HKBP Parsikkaman, Castel Sianipar. Suara peringatan itu bukan hanya datang dari luapan sungai, tetapi air juga merembes dari sisi gereja, menandakan skala bencana yang luar biasa.

“Ayo kabur, air sudah setinggi lutut. Makanya kami kabur ke sana ke tempat yang lebih tinggi,” kenang Firman, sembari menunjuk lokasi pengungsian yang kini menjadi saksi bisu kepanikan warga. Ketika lonceng berbunyi, orang-orang yang datang dari arah gereja berlarian membangunkan tetangga, memastikan setiap penghuni rumah segera menyelamatkan diri menjauhi ancaman banjir yang datang begitu cepat.

Yang mengharukan, di tengah situasi genting tersebut, Pendeta Castel Sianipar memilih untuk tetap berada di gereja. Ia tidak ikut mengungsi bersama jemaatnya, melainkan memantau situasi longsor yang terjadi di sekitar gereja hingga kondisi dirasa aman. Keputusan ini diambilnya meski aliran listrik di desa telah padam, menyelimuti kawasan tersebut dalam kegelapan pekat.

Bencana Beruntun: Longsor Susulan dan Kerusakan Parah

Kengerian belum usai bagi warga Parsikkaman. Pada Selasa, 25 November 2025, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, gelombang kedua bencana menerjang. Kali ini, air berwarna kuning pekat yang membawa material lumpur, tanah, dan kayu gelondongan menerjang masuk ke dalam rumah-rumah warga yang berada di tepi jalan.

Baca Juga  Kebakaran Gegerkan Kos Belakang Swayalan Senyum 5000

Ketika fajar menyingsing, pemandangan yang tersaji sungguh memilukan. Sejumlah tebing terlihat longsor, dan rumah-rumah warga dilaporkan tertimpa pohon, timbunan tanah, bahkan batu-batu besar. Bencana alam ganda ini merenggut nyawa. Firman mengungkapkan bahwa tiga orang warga di dusun tersebut ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

Dampak fisik dari bencana ini sangat menghancurkan. Listrik di kampung tersebut padam selama lima hari. Tujuh rumah dilaporkan rusak parah hingga tidak dapat dihuni lagi. Akibatnya, sebanyak 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, meninggalkan rumah dan harta benda mereka yang hancur.

Isolasi dan Bantuan Darurat: Perjuangan Menghadapi Kelangkaan

Sejak daerah tersebut terisolasi akibat rusaknya akses jalan, bantuan dari luar menjadi sangat sulit untuk masuk. Dalam kondisi darurat, warga dihadapkan pada kelangkaan bahan kebutuhan pokok. Beruntung, ada sebuah truk yang terjebak di area tersebut karena tidak bisa melintas akibat bencana, membawa muatan sembako.

Dengan izin dari sopir truk dan para pengepul sawit yang kebetulan berada di sana, warga Parsikkaman pun memanfaatkan sembako tersebut untuk bertahan hidup selama belum ada bantuan resmi. “Itu lah dipakai selama belum ada bantuan dari pemerintah dan masyarakat. Komunikasi pun putus. Hari ke-7 baru ada Starling,” tutur Firman, mengisahkan bagaimana mereka berjuang di tengah keterbatasan.

Perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai penenun Ulos ini menambahkan bahwa pascabanjir dan longsor, banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti pilek, batuk, hingga demam. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa bantuan logistik yang akhirnya datang dari pemerintah tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.

Perbaikan Infrastruktur: Kebutuhan Mendesak untuk Mencegah Bencana Berulang

Meskipun bantuan logistik telah diterima dan kondisi mulai berangsur pulih, Firman menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur sebagai langkah pencegahan agar musibah serupa tidak terulang. “Cuma ini yang perlu diperbaiki. Dampak longsornya supaya kembali seperti awal, seperti gorong-gorong. Masih tersumbat, karena kalau hujan deras di sini bisa banjir,” tukas Firman.

Baca Juga  Advokat Peradi Batam Keluhkan Masa Aktif KTA Segera Berakhir di Tahun 2021

Kondisi gorong-gorong yang masih tersumbat menjadi kekhawatiran utama. Hal ini berpotensi menyebabkan banjir kembali terjadi ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Perbaikan infrastruktur yang memadai, terutama pada sistem drainase dan penanganan dampak longsor, menjadi prioritas utama bagi warga Parsikkaman agar mereka dapat kembali hidup dengan tenang dan aman di tanah kelahiran mereka. Kisah warga Parsikkaman menjadi pengingat akan kerentanan wilayah terhadap bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan serta respons cepat dari berbagai pihak.

Editor: Riko A Saputra

Erwin

Erwin

Baca Juga

Daerah

Agam Diterjang Galodo Susulan: Mobil Terkubur Lumpur

30 Desember 2025 - 19:19
Daerah

Riau Diguyur Hujan Seharian: BMKG Peringatkan

30 Desember 2025 - 09:59
Daerah

Jembatan Sling: Jalan Ekstrem Warga Ketol

30 Desember 2025 - 00:13
Daerah

THR & Gaji 13 Guru Sumut: Anggaran Ready, Cek Realisasi di Sini

29 Desember 2025 - 01:34
Daerah

Dana Transfer Rp 1,2 T ke Pesisir Selatan 2025: DAU Terbesar

27 Desember 2025 - 01:34
Daerah

Bandung: Desa Mandiri Telur, Target Swasembada Januari 2026

27 Desember 2025 - 00:00
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In