BATAMPENA.COM – Rencana perobohan bangunan oleh pihak pengelola apartemen Indah Puri berbuntut panjang hingga terjadi pemadaman listrik di sebagian besar blok apartemen.
Dengan adanya pemadaman listrik membuat anak-anak penghuni apartemen Indah Puri menjadi kelaparan karena kesulitan memasak. Mereka memasak dengan menggunakan aliran listrik yang tersedia di apartemen itu.
“Listrik dipadamkan oleh pengelola tadi malam. Akibat dari pemadaman itu membuat anak-anak kami jadi kelaparan karena tidak bisa masak. Tolong dinyalakan listrik di kediaman kami,” kata Tuti sembari menangis di depan The Club House Indah Puri Golf Resort pada hari Sabtu (18 Desember 2021).
Tuti menyampaikan bahwa pemadaman dilakukan oleh pihak pengelola apartemen Indah Puri tidak ada pemberitahuan kepada para penghuni.
“Listrik padam jadi kami tidak bisa ngapa-ngapain, pak. Kami tidak bisa masak jadi tidak makan. Tidak mungkin kami kasih anak makan beras mentah karena tidak dimasak akibat listrik padam,” ucap Tuti sembari menggendong anaknya yang terisak-isak penuh tangisan karena kelaparan.
Tuti juga mengeluhkan bahwa anak-anaknya tidak bisa tidur dikarenakan suhu di dalam ruangan apartemen miliknya sangat panas. “Jadi anak-anak sampai tidur di lantai. Hal itu sangat dikuatirkan akan membuat anak-anak nantinya jadi sakit,” ujar Tuti yang juga menangis.
Tuti menyebutkan bahwa dirinya sekarang merasa tidak aman lagi tinggal di apartemen Indah Puri dengan situasi ini.
Tuti kecewa dengan janji-janji yang diucapkan oleh pengelola Apartemen Indah Puri karena berjanji tidak akan memadamkan listrik. Sekarang kenyataannya listrik padam di dalam apartemen.
Dengan ada peristiwa listrik dipadamkan ini maka Tuti memohon kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Pak Jokowi tolong kita, pak. Kita ini terintimidasi, pak! Kita ini tidak tahu mau minta tolong kepada siapa lagi,” kata Tuti yang tidak berhenti mengucurkan air mata karena menangis sedih.
Tuti juga memohon kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memberikan perlindungan kepada anak-anaknya.
“Saya mohon kepada KPAI untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak kami. Nanti saya akan segera melayangkan surat kepada KPAI untuk memohon perlindungan kepada anak-anak kami,” ucap Tuti.
Belasan ibu-ibu penghuni Apartemen Indah Puri mencoba merangsek masuk ke lokasi The Club House Indah Puri Golf Resort dengan tujuan bertemu pihak pengelola Indah Puri. Namun sejumlah massa dari OKP IPK Batam dan FKPPI yang berjaga berusaha menghalangi langkah mereka.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Indah Puri atas nama Jimmi mengatakan bahwa tidak akan menyalakan lampu di apartemen Indah Puri.
“Mereka (penghuni apartemen Indah Puri) tidak ada hak lagi karena sudah habis di tahun 2018. Selamanya listrik tidak akan dihidupkan,” ujar Jimmi saat ditemui Batampena.com di wilayah Indah Puri Golf Resort.
Jimmi menyebutkan bahwa akan memindahkan para penghuni apartemen. “Kita pindahkan kemana mereka mau pindah. Kita manusiawi kan, kita akan sediakan kemana mereka mau pindah. Akomodasi, tempat akan kita bantu dan sediakan. Mau pindah ke hotel yang ada AC dan listrik maka kita pindahkan. Barang mereka yang ada juga kita pindahkan,” kata Jimmi.
Jimmi berpendapat bahwa pihak Indah Puri tidak pernah melecehkan terkait perlindungan anak-anak yang merupakan penghuni Apartemen Indah Puri.
“Kita tidak ada melecehkan dia (penghuni apartemen Indah Puri), kalau dia mau dipindahkan maka akan kita akan pindahkan. Haknya sudah tiga tahun lebih habis, mau gimana lagi? Peringatan berulang kali sudah kita sampaikan. Mediasi berulang kali juga sudah dilakukan baik di Jakarta dan BP Batam. Notulen resmi sudah ada, jadi mesti mau gimana lagi,” ucap Tuti.
Penulis: JP