Lonjakan Investor Pasar Modal Indonesia: Edukasi dan Digitalisasi Jadi Kunci Sukses
Pasar modal Indonesia mencatat sejarah baru pada pertengahan Desember ini dengan menembus angka 20.042.365 investor. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 34,8 persen atau bertambah 5.170.726 investor dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 14.871.639 investor. Pertumbuhan pesat ini juga merambah ke segmen investor saham, yang melonjak hingga 8.461.938 investor, meningkat 32,6 persen atau bertambah 2.080.494 investor dari 6.381.444 investor pada periode yang sama tahun lalu.
Edukasi Berkelanjutan: Fondasi Kepercayaan Masyarakat
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menekankan bahwa pencapaian luar biasa ini adalah bukti nyata dari konsistensi upaya edukasi pasar modal yang terus digalakkan secara nasional. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia juga semakin menguat.
Menurut Jeffrey, program literasi, inklusi, aktivasi, dan digitalisasi edukasi yang diinisiasi oleh BEI telah menunjukkan efektivitasnya. Minat masyarakat terhadap investasi kini semakin merata dan inklusif, seiring dengan kemudahan akses edukasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia.
Peran Strategis Galeri Investasi dan Duta Pasar Modal
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran vital jaringan edukasi BEI yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan ini mencakup hampir 1.000 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan BEI. Dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta seluruh pemangku kepentingan pasar modal lainnya juga menjadi pilar penting.
Infrastruktur edukasi yang merata ini memastikan bahwa literasi dan kesempatan untuk memulai investasi tidak lagi terkonsentrasi di kota-kota besar, melainkan telah menjangkau daerah-daerah terpencil.
Selama periode Januari hingga November tahun ini, BEI bersama dengan GI BEI berhasil menyelenggarakan 59.037 kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi. Kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 29 juta peserta. Program-program yang ditawarkan sangat beragam, meliputi Pengantar Sekolah Pasar Modal (SPM), SPM Level 1 hingga 3, kunjungan ke BEI, lokakarya, simulasi perdagangan saham, hingga distribusi konten digital yang dilakukan secara konsisten sepanjang tahun.
Efektivitas GI BEI terlihat jelas dari pemerataan akses literasi. Mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di daerah kini dapat mengakses edukasi berkualitas setara dengan yang ada di perkotaan. Hal ini menjadi faktor krusial dalam mengurangi kesenjangan literasi antara wilayah perkotaan dan daerah.
Selain itu, program Duta Pasar Modal (DPM) menjadi motor penggerak yang memperkuat distribusi edukasi di daerah. Pada tahun ini, sebanyak 3.650 DPM terlibat aktif, sementara pada tahun sebelumnya, jumlahnya mencapai lebih dari 6.000 DPM. Para Duta Pasar Modal ini berperan sebagai inisiator literasi, aktif menyelenggarakan kegiatan edukasi, serta memperkuat partisipasi mahasiswa melalui pembukaan rekening efek di perguruan tinggi.

Rekor-Rekor Lainnya di Pasar Modal Indonesia
Pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini turut dibarengi dengan pencapaian rekor lainnya. Pada 8 Desember tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar berhasil mencapai level tertinggi sepanjang masa. IHSG ditutup pada posisi 8.710,69, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp16.004 triliun.
Sejalan dengan peningkatan jumlah investor, BEI juga mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi yang signifikan. Hal ini menempatkan BEI masuk dalam kelompok “billion dollar exchange”, yaitu bursa global dengan nilai transaksi harian di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia kini sejajar dengan bursa-bursa utama dunia, sekaligus mengindikasikan pendalaman pasar yang semakin kuat dan kokoh.

















