Serangan rudal dan drone Rusia menghantam Kyiv dan berbagai wilayah Ukraina pada Sabtu (27/12/2025) waktu setempat, dengan ratusan proyektil diluncurkan. Serangan masif ini terjadi menjelang pertemuan penting antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dijadwalkan untuk membahas langkah-langkah mengakhiri perang.
Ledakan dilaporkan mengguncang berbagai penjuru Kyiv sejak dini hari ketika sistem pertahanan udara Ukraina berjuang menahan gempuran. Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi bahwa drone-drone Rusia secara spesifik menargetkan ibu kota, serta wilayah timur laut dan selatan negara itu.
Situasi darurat dilaporkan terjadi pada fasilitas energi nasional, memaksa operator jaringan listrik Ukrenergo menerapkan pemadaman darurat di Kyiv. Akibat serangan tersebut, lebih dari satu juta rumah di Kyiv dan wilayah sekitarnya mengalami pemadaman listrik. Hingga Sabtu siang, sekitar 750.000 rumah dilaporkan masih belum tersambung kembali.
Dampak serangan juga terasa pada pasokan pemanas. Wakil Perdana Menteri Oleksiy Kuleba menyatakan bahwa lebih dari 40% bangunan hunian di Kyiv kehilangan pasokan pemanas, sementara suhu udara di luar turun drastis mendekati titik beku, sekitar 0 derajat Celsius.
Presiden Zelensky mengutuk serangan udara besar-besaran ini, yang menurutnya melibatkan sekitar 500 drone dan 40 rudal, sebagai respons Moskow terhadap upaya perdamaian yang sedang diupayakan oleh Washington. Serangan ini secara signifikan merusak pasokan listrik dan pemanas di beberapa area di ibu kota.
Peringatan udara berlangsung hampir 10 jam, menandakan intensitas serangan yang berlanjut hingga pagi hari. Pihak berwenang mengonfirmasi dua orang tewas di Kyiv dan wilayah sekitarnya, serta sedikitnya 46 orang terluka, termasuk dua anak-anak.
“Hari ini Rusia menunjukkan bagaimana mereka merespons negosiasi damai antara Ukraina dan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang ini,” ujar Zelensky, menegaskan kaitan serangan dengan upaya diplomatik.
Di sisi lain, Moskow juga melaporkan adanya serangan. Wali Kota Sergei Sobyanin menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh delapan drone Ukraina yang diarahkan ke ibu kota.
Pertemuan Zelensky-Trump: Agenda dan Harapan
Pertemuan antara Presiden Zelensky dan Presiden Trump, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu waktu setempat di Florida, Amerika Serikat, memiliki agenda utama membahas jaminan keamanan dan pengaturan wilayah pasca-konflik. Perang ini, yang dipicu oleh invasi Rusia pada tahun 2022, telah menjadi konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.
Dalam perjalanannya menuju Florida, Presiden Zelensky menyempatkan diri untuk singgah di Halifax, Kanada. Di sana, ia bertemu dengan Perdana Menteri Mark Carney. Perdana Menteri Kanada mengecam keras serangan Rusia dan mengumumkan tambahan bantuan ekonomi senilai US$1,83 miliar untuk Ukraina.
Dukungan Internasional dan Ganjalan Diplomatik
Uni Eropa juga turut menyampaikan dukungan terhadap upaya perdamaian. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan pentingnya solusi damai yang dapat menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, sembari memperkuat keamanan dan pertahanannya.
Namun, berbagai persoalan diplomatik masih menjadi ganjalan utama. Salah satunya adalah mengenai status wilayah serta masa depan Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia yang saat ini diduduki oleh Rusia.
Presiden Zelensky pada Jumat (26/12/2025) menyatakan bahwa draf proposal perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat, yang terdiri dari 20 poin, telah mencapai 90% penyelesaian. Ia menambahkan bahwa bentuk jaminan keamanan yang akan diberikan oleh Amerika Serikat kepada Kyiv akan sangat bergantung pada keputusan Presiden Trump.
“Apa yang siap dia berikan, kapan dia siap memberikannya, dan untuk berapa lama,” ungkap Zelensky mengenai detail jaminan keamanan tersebut.
Sebelumnya, Zelensky telah menyampaikan bahwa Amerika Serikat menawarkan kesepakatan jaminan keamanan selama 15 tahun, yang dapat diperpanjang. Namun, Ukraina memiliki aspirasi untuk perjanjian yang lebih panjang dan mengikat secara hukum.
Presiden Trump sendiri menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah motor penggerak utama dalam proses negosiasi. “Dia (Zelenskiy) tidak punya apa-apa sampai saya menyetujuinya,” ujar Trump, menekankan perannya dalam setiap kesepakatan. Trump juga optimistis bahwa pertemuan Minggu akan berjalan baik dan bahkan membuka peluang untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sesegera mungkin.
Posisi Perang dan Prospek Gencatan Senjata
Di medan perang, tuntutan Moskow mencakup penarikan pasukan Ukraina dari sebagian besar wilayah perkotaan di Donetsk yang belum sepenuhnya dikuasai Rusia sejak perang pecah. Sementara itu, Kyiv menghendaki garis pertahanan saat ini dijadikan dasar untuk penghentian pertempuran.
Pada tahun 2025, Rusia terus berupaya merangsek maju secara perlahan, meskipun dengan korban jiwa yang besar di garis tempur yang semakin dipenuhi oleh penggunaan drone.
Pada Sabtu (27/12/2025), kedua belah pihak mengklaim penguasaan atas dua kota garis depan: Myrnohrad di timur dan Huliaipole di selatan. Rusia menyatakan telah menguasai Myrnohrad, sementara Ukraina mengklaim berhasil menahan serangan di Huliaipole.
Dalam sebuah kompromi yang diusulkan oleh Amerika Serikat, pembentukan zona ekonomi bebas dipertimbangkan jika pasukan Ukraina bersedia mundur dari sebagian wilayah Donetsk. Namun, detail mengenai implementasi kompromi ini masih dalam tahap pembahasan intensif.

















