Sebuah malam yang seharusnya tenang di ibu kota Taiwan berubah menjadi kengerian pada Jumat malam ketika seorang pria bersenjata pisau dan granat asap secara membabi buta menyerang kerumunan. Serangan brutal ini merenggut nyawa setidaknya tiga orang dan menyebabkan sembilan lainnya terluka, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita nasional dan pemerintah kota. Pelaku, yang kemudian jatuh hingga tewas dari sebuah gedung pusat perbelanjaan, meninggalkan jejak kepanikan dan duka.
Menurut laporan, pelaku yang diidentifikasi sebagai Chang Wen, seorang pria berusia 27 tahun, memulai aksinya dengan melemparkan granat asap di dekat pintu keluar bawah tanah Stasiun Metro Taipei Main. Tindakannya yang tiba-tiba dan membingungkan membuat pejalan kaki berlarian panik. Tidak berhenti di situ, Chang kemudian melanjutkan aksinya ke distrik perbelanjaan yang ramai, di mana ia kembali menggunakan granat asap dan menyerang beberapa orang di lantai pertama dan keempat pusat perbelanjaan Eslite Spectrum Nanxi, dengan beberapa korban mengalami luka tusuk di bagian leher.
Proses penyelidikan kepolisian mengungkapkan bahwa Chang tidak hanya beraksi di dua lokasi tersebut. Ia dilaporkan sempat mengambil jalur bawah tanah menuju sebuah hotel, di mana ia diduga mengambil beberapa “senjata mematikan” sebelum muncul kembali di jalan dekat Stasiun Metro Zhongshan. Pihak berwenang masih terus menyelidiki motif di balik serangan mengerikan ini dan belum menemukan adanya kaki tangan. Polisi juga telah menemukan sejumlah “senjata mematikan” lainnya di rumah sewa tersangka di Taipei serta di kamar hotel tempat ia menginap selama tiga malam di area dekat Zhongshan.
Rekaman video yang beredar di jaringan televisi lokal menunjukkan momen-momen mengerikan tersebut. Dalam rekaman terlihat pelaku mengenakan masker gas dan pakaian serba hitam, menjatuhkan setidaknya dua granat asap di Stasiun Metro Taipei Main. Ia kemudian terlihat bergerak menuju area Eslite, memasuki pusat perbelanjaan sambil menyerang orang-orang yang ditemuinya.
Dampak Serangan yang Mengerikan
Rumah sakit setempat mengkonfirmasi adanya tiga korban jiwa akibat serangan tersebut. Sembilan orang lainnya dilaporkan masih menjalani perawatan medis, dengan satu korban mengalami luka serius.
Wali Kota Taipei, Chiang Wan-an, memberikan keterangan kepada media setempat mengenai salah satu korban yang tewas. Ia mengungkapkan bahwa seorang pria berusia 57 tahun berupaya menghentikan pelaku di dekat pintu keluar stasiun metro, namun nahas ia terluka parah dan akhirnya meninggal dunia. Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan menjelaskan bahwa luka fatal yang dialami korban disebabkan oleh benda tajam yang menembus paru-paru kanan hingga atrium kiri, dengan kedalaman luka sekitar lima sentimeter.
Bahkan, seorang staf Taipei Metro juga harus dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap berlebihan saat berusaha merespons insiden tersebut.
Kesaksian yang Mengharukan
Media lain melaporkan kematian seorang korban pria yang diserang di dekat pusat perbelanjaan. Kesaksian dari salah seorang korban wanita yang berhasil selamat memberikan gambaran lebih dekat tentang kengerian yang terjadi. Ia menceritakan bahwa saat menunggu putrinya untuk janji makan malam di luar pusat perbelanjaan, ia tiba-tiba diserang oleh pelaku. Ia menggambarkan rasa sakitnya bukan seperti sayatan, melainkan seperti pukulan keras. Ketika ia berbalik, ia melihat pemandangan yang mengerikan: banyak orang tergeletak di tanah membutuhkan pertolongan pertama karena luka yang mereka alami.
Latar Belakang Pelaku yang Terungkap
Penyelidikan awal terhadap latar belakang pelaku mulai membuahkan hasil. Ditemukan bahwa Chang Wen memiliki catatan tidak hadir dalam pelatihan militer cadangan pada November 2024 dan sedang dicari karena melanggar undang-undang wajib militer. Kantor kejaksaan distrik menduga bahwa pelaku tidak melaporkan perubahan pendaftaran rumah tangga, yang menyebabkan surat panggilan wajib militer cadangannya tidak sampai kepadanya. Hal ini membuka kemungkinan adanya motif yang berkaitan dengan masalah pribadi atau psikologis yang belum sepenuhnya terungkap.
Pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan informasi guna memahami secara menyeluruh peristiwa tragis ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keamanan publik dan penanganan korban menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini.

















