Solo, Jawa Tengah, merupakan permata budaya Jawa yang kaya akan warisan sejarah. Kota ini menawarkan berbagai destinasi wisata yang memadukan nilai sejarah dan kebudayaan, mulai dari megahnya keraton hingga museum-museum yang menyimpan kisah masa lalu. Tempat-tempat ini tidak hanya memberikan wawasan edukatif, tetapi juga memanjakan mata dengan keindahan arsitektur dan cerita yang tertanam di dalamnya. Salah satu ikon penting yang merekam perjalanan musik dan budaya Indonesia adalah Museum Lokananta. Berikut adalah enam destinasi wisata sejarah dan budaya di Solo yang patut masuk dalam daftar kunjungan Anda.
1. Benteng Vastenburg: Saksi Bisu Sejarah Kolonial
Benteng Vastenburg adalah salah satu situs bersejarah di Solo yang memiliki nilai penting. Dibangun pada tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Belanda, Baron Van Imhoff, benteng ini awalnya berfungsi sebagai pusat pengawasan kolonial Belanda terhadap penguasa Keraton Surakarta. Dengan ketinggian mencapai enam meter, benteng ini juga menjadi pusat garnisun dan berhadapan langsung dengan kediaman gubernur Belanda, yang kini menjadi kantor Balaikota Surakarta.
Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vastenburg pernah dijadikan markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mempertahankan kedaulatan negara. Pada era 1970-an hingga 1980-an, bangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya. Sempat mengalami masa terbengkalai karena kepemilikan lahan oleh pihak swasta, Benteng Vastenburg kini telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya sejak tahun 2010 dan telah melalui proses revitalisasi. Lokasinya yang strategis di Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo, membuatnya mudah diakses, hanya berjarak sekitar 450 meter dari Pasar Gede Solo, atau dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 7 menit.
2. Museum Radya Pustaka: Jantung Warisan Budaya Jawa
Museum Radya Pustaka merupakan destinasi wisata sejarah dan budaya lain yang tak kalah menarik di Solo. Museum ini didirikan pada tahun 1890, pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IX. Dikenal sebagai salah satu museum tertua di Indonesia, Museum Radya Pustaka menyimpan beragam koleksi pusaka kuno yang memancarkan kekayaan budaya Jawa. Pengunjung dapat menyaksikan langsung berbagai artefak bersejarah, seperti keris, tombak, wayang kulit, gamelan, dan manuskrip kuno yang sarat makna.
Museum ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Nomor 275, Sriwedari, Laweyan. Jaraknya hanya sekitar 2,9 kilometer dari Pasar Gede Solo, yang dapat ditempuh dalam waktu 8 menit menggunakan sepeda motor. Museum Radya Pustaka buka setiap hari mulai pukul 08.30 WIB hingga 15.30 WIB, namun tutup pada hari Senin.
3. Museum Lokananta: Jejak Sejarah Rekaman Musik Indonesia

Museum Lokananta adalah salah satu destinasi wisata di Solo yang wajib dikunjungi bagi para pecinta musik dan sejarah. Awalnya didirikan sebagai perusahaan rekaman pertama di Indonesia, kini Lokananta bertransformasi menjadi museum musik yang memamerkan jejak perkembangan industri rekaman nasional. Meskipun telah menjadi museum, tempat ini masih aktif digunakan sebagai studio rekaman untuk berbagai karya musik.
Koleksi yang disajikan di Museum Lokananta sangat menarik, meliputi berbagai alat rekaman kuno dan piringan hitam dari musisi-musisi legendaris Indonesia, terutama dari era lampau. Museum ini beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB dan tutup pada hari Sabtu. Lokasinya berada di Jalan A. Yani Nomor 379 A, Kerten, Laweyan, berjarak sekitar 5,9 kilometer dari Pasar Gede Solo, atau dapat ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan sepeda motor.
4. Museum Keris Nusantara: Pesona Senjata Tradisional
Museum Keris Nusantara menjadi rekomendasi wisata sejarah dan budaya lainnya di Solo. Museum ini didedikasikan untuk melestarikan dan memamerkan kekayaan koleksi keris dari berbagai era dan bentuk. Bangunan museum yang megah terdiri dari empat lantai dan dilengkapi dengan fasilitas eskalator untuk kenyamanan pengunjung. Selain memamerkan beragam jenis keris, museum ini juga menyimpan koleksi pakaian adat Jawa Tengah serta instrumen gamelan yang dapat dinikmati.
Alamat Museum Keris Nusantara berada di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Sriwedari, Laweyan. Jaraknya sekitar 3,5 kilometer dari Pasar Gede Solo, dapat ditempuh dalam waktu 10 menit menggunakan sepeda motor. Museum ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB dan tutup pada hari Senin.
5. Taman Balekambang: Oase Sejarah dan Rekreasi

Taman Balekambang adalah salah satu ruang terbuka hijau di Solo yang memiliki nilai sejarah dan keindahan alam. Terletak di Jalan Balekambang Nomor 1 Surakarta, taman ini berjarak sekitar 4,3 kilometer dari Pasar Gede Solo, atau dapat ditempuh dalam waktu 14 menit menggunakan sepeda motor. Taman Balekambang didirikan pada tahun 1921 dan merupakan salah satu taman bersejarah yang dibangun atas inisiatif Mangkunegoro VII.
Keunikan taman ini terletak pada keberadaan sebuah danau yang dapat dinikmati dengan menyewa perahu kayu. Selain itu, Taman Balekambang juga menawarkan berbagai spot foto menarik yang cocok untuk mengabadikan momen indah. Taman ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati suasana.
6. Ponten Ngebrusan Solo: Keunikan Arsitektur Historis
Ponten Ngebrusan merupakan destinasi wisata unik di Solo yang menawarkan pengalaman berbeda. Dalam bahasa Indonesia, Ponten Ngebrusan dikenal sebagai tempat mandi cuci kakus atau MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang kuat, diyakini telah berdiri sejak masa Raja Mangkunegara VII dan masih kokoh berdiri dengan desain dinding putih khas arsitektur kolonial Belanda.
Saat ini, Ponten Ngebrusan menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan dan seringkali dijadikan lokasi favorit untuk sesi foto pra-pernikahan. Lokasinya berada di Jalan Belitung, Kestalan, Banjarsari, Solo. Jaraknya hanya sekitar 1,8 kilometer dari Pasar Gede Solo, atau dapat ditempuh dalam waktu 6 menit menggunakan sepeda motor. Keberadaan Ponten Ngebrusan menjadi bukti kekayaan arsitektur dan sejarah yang tersimpan di kota Solo.

















