Dunia serangga, dengan segala keragamannya, selalu menyimpan kejutan dan keunikan yang memukau. Salah satu penghuni dunia kecil ini yang patut disorot adalah Forficula auricularia, atau yang lebih dikenal sebagai earwig Eropa. Sekilas, serangga mungil dari famili Forficulidae ini mungkin tampak mengintimidasi dengan sepasang “capit” yang mencuat dari bagian belakang perutnya. Namun, jangan khawatir, capit tersebut ternyata tidak membahayakan manusia sama sekali.
Berbeda dengan serangga bersayap lainnya yang gemar terbang, earwig Eropa cenderung pemalas dalam hal ini. Ia lebih menikmati perjalanannya dengan berjalan kaki atau memanjat, menjelajahi lingkungannya. Seperti kebanyakan serangga pada umumnya, earwig Eropa juga memiliki sifat pemalu dan lebih memilih untuk bersembunyi di tempat-tempat yang gelap dan tersembunyi. Mari kita selami lebih dalam dunia earwig Eropa dan mengungkap berbagai fakta menarik tentangnya.
Ciri Khas: Capit Besar di Bagian Abdomen
Setiap spesies serangga memiliki ciri khasnya masing-masing, begitu pula dengan earwig Eropa. Keunikan utamanya terletak pada sepasang capit berukuran besar yang menghiasi bagian belakang abdomennya. Capit ini bukan sekadar hiasan, melainkan alat multifungsi yang sangat berguna bagi earwig. Menurut informasi dari berbagai sumber terpercaya, capit ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari menangkap mangsa, menarik perhatian lawan jenis saat musim kawin, hingga sebagai alat pertahanan diri saat menghadapi predator. Umumnya, individu betina memiliki capit yang ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan individu jantan. Mengenai ukuran tubuhnya, earwig Eropa termasuk dalam kategori serangga kecil, dengan panjang maksimal yang biasanya tidak melebihi 1,5 sentimeter.
Kebiasaan Bersembunyi di Tempat Gelap dan Tersembunyi

Earwig Eropa memiliki preferensi khusus dalam memilih tempat tinggal. Mereka cenderung mencari tempat yang gelap, sempit, dingin, dan sulit dijangkau oleh makhluk lain. Aktivitas utama mereka di siang hari dihabiskan dengan bersembunyi di tempat-tempat tersebut. Begitu matahari terbenam dan kegelapan mulai menyelimuti, barulah serangga ini akan keluar dari persembunyiannya untuk memulai aktivitas berburu. Mangsa utama mereka adalah serangga kecil lainnya dan invertebrata yang ukurannya serupa.
Sesuai dengan namanya, earwig Eropa memang banyak ditemukan di wilayah Eropa yang memiliki iklim dingin. Wilayah penyebaran alaminya mencakup negara-negara seperti Spanyol, hingga ke lingkar Arktik, Inggris, Swiss, Belanda, Rusia, Denmark, dan bahkan Greenland. Ketahanan tubuh earwig Eropa patut diacungi jempol, karena mereka mampu beradaptasi dan hidup di berbagai habitat, mulai dari taman, area semak belukar, hutan, dataran tinggi, hingga kawasan kutub yang tertutup salju.
Hubungan Dua Sisi dengan Manusia: Menguntungkan dan Merugikan

Hubungan antara earwig Eropa dengan manusia bisa dibilang cukup unik dan memiliki dua sisi. Di satu sisi, serangga ini memberikan manfaat yang cukup berarti bagi manusia, terutama bagi para petani. Earwig Eropa berperan sebagai agen pengendali hama alami, membantu membasmi serangga-serangga pengganggu seperti kutu daun dan hama kecil lainnya yang dapat merusak tanaman.
Namun, di sisi lain, earwig Eropa juga dapat menimbulkan kerugian. Mereka terkadang memiliki kebiasaan masuk ke dalam buah-buahan, merusaknya, dan bahkan dapat merusak perabotan rumah tangga. Selain itu, dalam situasi tertentu, earwig Eropa dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap, yang tentu saja dapat mengganggu. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa earwig Eropa sama sekali tidak berbahaya bagi manusia dan gigitannya tidak berbisa.
Peran sebagai Orang Tua yang Bertanggung Jawab

Proses perkawinan pada earwig Eropa juga menawarkan keunikan tersendiri. Baik individu jantan maupun betina sama-sama aktif dalam mencari pasangan. Hal ini cukup menarik karena pada umumnya, dalam dunia serangga, hanya individu jantan yang cenderung lebih aktif dalam mencari dan menarik perhatian pasangan. Setelah menemukan pasangan yang cocok, proses kawin pun berlangsung, dan selanjutnya individu betina akan mulai bertelur.
Seekor earwig betina mampu menghasilkan hingga 50 butir telur dalam satu siklus bertelur. Telur-telur ini akan ditempatkan dan diinkubasi di dalam lubang yang dibuat di bawah tanah. Berbeda dengan banyak spesies serangga lain, earwig betina menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam merawat telurnya. Ia akan tetap berada di dekat telur-telurnya hingga menetas, bahkan secara aktif membersihkan telur-telur tersebut jika terlihat kotor. Perilaku ini jelas membuktikan bahwa earwig Eropa adalah induk yang sangat baik dan bertanggung jawab.
Jarang Sekali Terlihat Terbang

Meskipun earwig Eropa memiliki sayap yang berkembang dengan baik, kenyataannya mereka sangat jarang, bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah terbang. Sayap yang dimiliki oleh serangga ini berukuran kecil dan cenderung lemah. Oleh karena itu, alih-alih menggunakan sayapnya untuk terbang, earwig Eropa lebih memilih untuk menjelajahi lingkungannya dengan cara berjalan kaki atau memanjat. Jika mereka perlu menempuh jarak yang cukup jauh, earwig Eropa memiliki strategi cerdik untuk “menumpang” pada benda-benda seperti daun kering, pakaian manusia, atau bahkan pada tubuh hewan lain.
Berbagai fakta menarik tentang earwig Eropa ini menegaskan bahwa mereka bukanlah serangga sembarangan. Serangga kecil ini dianugerahi dengan beragam kemampuan unik yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak di berbagai habitat. Oleh karena itu, penting untuk tidak meremehkan keberadaan mereka.

















