Tragis: TKW Asal Bengkulu Meninggal Akibat Tabrak Lari di Malaysia, Keluarga Terkendala Biaya
Sebuah video yang menampilkan rekaman detik-detik mengerikan tewasnya seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Provinsi Bengkulu akibat ditabrak mobil di Malaysia telah menyebar luas di media sosial. Insiden tragis ini memicu keprihatinan mendalam dari masyarakat, terutama keluarga korban yang kini menghadapi kendala biaya untuk pemulangan jenazah.
Video berdurasi kurang lebih 1 menit 8 detik tersebut menjadi viral di berbagai platform media sosial, termasuk di akun Bengkuluinfo. Unggahan tersebut disertai dengan keterangan yang menyayat hati: “TKW asal Bengkulu Ditabrak Pengendara di Malaysia hingga Meninggal Dunia, kini Keluarga terkendala biaya.”
Sejak diunggah, video ini telah mendapatkan perhatian besar dari publik, dengan total 5.822 kali disukai, 210 komentar, dan dibagikan sebanyak 213 kali. Ribuan pengguna media sosial mengekspresikan rasa duka cita dan keprihatinan mereka atas musibah yang menimpa TKW asal Bumi Rafflesia tersebut.
Banyak komentar yang menyebutkan bahwa korban bernama Liza. Salah satu pengguna, dengan akun catmafiz, menuliskan ungkapan belasungkawa, “Inalillahi wainnailaihirrojiun Ayuk Liza, semoga Husnul Khatimah.” Komentar lain dari akun rmdh.naila mencoba mencari informasi lebih lanjut mengenai asal korban di Bengkulu, menanyakan, “Bengkulu dimanonyo iko min.” Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh akun ramadhan.rizkawwidcom yang menyebutkan bahwa korban berasal dari daerah Pagar Dewa.
Upaya Penelusuran Status Korban oleh Pemerintah
Menanggapi kabar duka ini, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Syarifudin, menyatakan bahwa pihaknya sedang aktif melakukan penelusuran mendalam terkait status korban di Malaysia. Hal ini penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam memberikan bantuan kepada keluarga korban.
“Iya, kami sedang penelusuran data apakah sebagai pekerja atau sebagai wisatawan, mengingat di sistem CNS KP2MI tidak terdaftar,” ujar Syarifudin saat dikonfirmasi pada Rabu (17/12/2025) pukul 10.25 WIB.
Sistem CNS KP2MI (Central Notifikasi Sistem Ketenagakerjaan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) merupakan salah satu basis data resmi yang mencatat keberadaan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Ketidakadaan nama korban dalam sistem ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai legalitas statusnya saat berada di Malaysia.
Bantuan Pemulangan Jenazah Tergantung Status
Lebih lanjut, Syarifudin menjelaskan bahwa jika korban terdata secara resmi di sistem CNS KP2MI, maka proses pemulangan jenazahnya akan mendapatkan bantuan penuh dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bantuan ini akan diberikan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku mengenai fasilitasi pemulangan jenazah pekerja migran Indonesia.
“Jika terdata resmi, pemulangan jenazah akan difasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah. Ini yang sedang kami pastikan,” tegas Syarifudin.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk memastikan status korban agar bantuan yang tepat dapat segera diberikan kepada keluarga yang tengah berduka. Upaya ini dilakukan demi meringankan beban keluarga yang kehilangan anggota keluarganya di negeri orang, apalagi dalam situasi yang begitu tragis.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya migrasi yang aman dan terinformasi. Para pekerja migran Indonesia seringkali menghadapi berbagai risiko saat bekerja di luar negeri, mulai dari masalah ketenagakerjaan hingga ancaman keselamatan. Kasus Liza menjadi pengingat bagi semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga terkait, dan calon pekerja migran, akan perlunya perlindungan yang lebih kuat dan informasi yang memadai sebelum dan selama bekerja di luar negeri.
Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengklarifikasi kronologi kejadian dan status korban agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Diharapkan, melalui penelusuran yang dilakukan, kejelasan mengenai nasib TKW asal Bengkulu ini dapat segera terungkap, dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan dukungan yang memadai.

















