Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia 2025 Dirilis: Hartono Bersaudara Tetap di Puncak, Sektor Teknologi Menguat
Pada Desember 2025, publikasi terkemuka Forbes secara resmi merilis daftar tahunan 10 orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2025. Daftar ini tidak hanya menyoroti para individu dengan akumulasi kekayaan terbesar, tetapi juga mencerminkan dinamika ekonomi dan sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan pesat di tanah air. Secara keseluruhan, kekayaan kolektif 50 orang terkaya di Indonesia mencetak rekor baru, mencapai 306 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.100,7 triliun, sebuah peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 263 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.383,9 triliun.
Posisi puncak daftar masih ditempati oleh Budi Hartono dan Michael Hartono, dua bersaudara yang telah lama mendominasi peringkat ini. Kekayaan bersih mereka tercatat mencapai 43,8 miliar dolar AS, setara dengan sekitar Rp 730,1 triliun. Namun, meskipun masih berada di posisi teratas, nilai kekayaan mereka mengalami penurunan sebesar 6,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 108,35 triliun. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pelemahan saham Bank Central Asia (BCA), salah satu pilar bisnis mereka, yang tercatat melemah sekitar 15 persen. Meskipun demikian, dominasi mereka selama lebih dari satu dekade menunjukkan kekuatan fundamental bisnis keluarga Hartono.
Wajah Baru dan Kebangkitan Sektor Teknologi
Salah satu sorotan utama dalam daftar tahun ini adalah munculnya sejumlah wajah baru di jajaran sepuluh besar orang terkaya. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran lanskap ekonomi dan munculnya pemain-pemain baru yang berhasil memanfaatkan peluang di sektor-sektor yang sedang berkembang. Khususnya, sektor teknologi menunjukkan penguatan yang signifikan, terlihat dari peningkatan kekayaan beberapa individu yang bergerak di bidang ini.
Berikut adalah rincian 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2025:
- Budi Hartono & Michael Hartono — 43,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 730,1 triliun)
Hartono bersaudara kembali menegaskan dominasi mereka sebagai orang terkaya di Indonesia. Meskipun mengalami sedikit penurunan kekayaan akibat fluktuasi pasar saham BCA, stabilitas dan diversifikasi portofolio bisnis mereka tetap menempatkan mereka di puncak. - Prajogo Pangestu — 39,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 663,4 triliun)
Prajogo Pangestu menempati posisi kedua dengan kenaikan kekayaan yang mengesankan sebesar 23 persen. Total kekayaan bersihnya mencapai 39,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 663,4 triliun. Keberhasilan ini turut didorong oleh aksi penawaran umum perdana (IPO) PT Chandra Daya Investasi (CDIA) yang berhasil meraup lebih dari 140 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,33 triliun pada Juli 2025. - Keluarga Widjaja — 28,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 471,7 triliun)
Keluarga Widjaja mencatat lonjakan kekayaan terbesar tahun ini, bertambah 9,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 156,7 triliun, yang mengantarkan mereka ke posisi ketiga. Peningkatan pesat ini sebagian besar didorong oleh lonjakan saham PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) yang lebih dari dua kali lipat, seiring dengan ekspansi agresif mereka di sektor energi terbarukan. - Low Tuck Kwong — 24,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 415,1 triliun)
Low Tuck Kwong mengalami penurunan peringkat ke posisi keempat. Kekayaannya menyusut 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun, dipicu oleh pelemahan saham PT Bayan Resources (BYAN) dan penurunan laba bersih hingga September menjadi 534 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun. - Anthoni Salim dan Keluarga — 13,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 226,7 triliun)
Pemilik Grup Salim ini menempati posisi kelima, menunjukkan stabilitas portofolio bisnis mereka yang terdiversifikasi di berbagai sektor krusial seperti makanan, perbankan, dan telekomunikasi. - Otto Toto Sugiri — 11,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 188,4 triliun)
Otto Toto Sugiri membuat debutnya di jajaran 10 besar orang terkaya. Kenaikan pesat kekayaannya didorong oleh melonjaknya saham PT DCI Indonesia, yang mencerminkan tingginya permintaan akan infrastruktur pusat data di era digital ini. - Tahir dan Keluarga — 9,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 163,4 triliun)
Keluarga Tahir menduduki posisi ketujuh. Diversifikasi bisnis mereka yang mencakup sektor kesehatan hingga keuangan terbukti efektif dalam memperkuat akumulasi kekayaan mereka sepanjang tahun. - Marina Budiman — 8,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 136,7 triliun)
Marina Budiman menjadi satu-satunya perempuan yang berhasil menembus daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Lonjakan saham PT DCI Indonesia, yang juga dirasakan oleh Otto Toto Sugiri, turut berkontribusi pada peningkatan kekayaannya dan menempatkannya di posisi kedelapan. - Wijono, Hermanto Tanoko dan Keluarga — 8,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 134 triliun)
Duo pengendali Tancorp ini menempati peringkat kesembilan. Ekspansi bisnis yang solid di sektor properti dan barang konsumsi menjadi pendorong utama peningkatan nilai kekayaan keluarga Tanoko. - Sri Prakash Lohia — 8 miliar dollar AS (sekitar Rp 133,3 triliun)
Sri Prakash Lohia, yang juga merupakan pemilik Indorama Corporation, melengkapi daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia. Bisnis utamanya di sektor petrokimia dan manufaktur menjadi sumber utama akumulasi kekayaannya.
Daftar ini memberikan gambaran yang menarik tentang kekuatan ekonomi Indonesia dan sektor-sektor yang menjadi motor penggeraknya. Di satu sisi, kekuatan bisnis tradisional seperti perbankan dan konglomerat masih memegang peranan penting. Namun, di sisi lain, kebangkitan sektor teknologi dan energi terbarukan menunjukkan adanya potensi pertumbuhan baru yang signifikan dan siap mendominasi lanskap ekonomi di masa depan.

















