No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Login
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature
batampena.com
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus Human Interest

Gorontalo Terancam Punah: Anak Muda & Orang Tua Ungkap Kepedihan

Hendra by Hendra
22 Desember 2025 - 05:04
in Human Interest
0

Generasi Muda Gorontalo Akui Jarang Gunakan Bahasa Daerah di Ruang Publik

Di era digital yang serba cepat, bahasa daerah Gorontalo tampaknya mulai terpinggirkan di kalangan generasi mudanya. Banyak kosakata yang dulunya akrab kini jarang terdengar, digantikan oleh dominasi Bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang marak di media sosial. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan kelestarian identitas budaya Gorontalo.

Pergeseran Bahasa di Kalangan Anak Muda

Banyak anak muda Gorontalo yang mengakui bahwa mereka jarang menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari, terutama saat berada di ruang publik. “Sekarang kalau kami anak muda bicara, kebanyakan pakai bahasa Indonesia atau campur-campur,” ungkap Anti Hulathali, seorang warga Bone Bolango, saat ditemui di kawasan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Anti menambahkan bahwa ia hanya menggunakan bahasa Gorontalo ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, seperti orang tua atau kakek-nenek. Namun, saat berinteraksi dengan teman sebaya, kecenderungan untuk beralih ke Bahasa Indonesia atau bahasa gaul sangatlah tinggi. Ia bahkan merasa ada sedikit rasa “gengsi” atau malu ketika harus menggunakan bahasa daerahnya di depan teman-temannya. “Ada sedikit gengsi, apalagi teman saya kadang mengejek. Tidak tahu apakah ini pengaruh zaman,” ujarnya lirih.

Pengaruh sosial ini bahkan sampai pada tingkat teguran dalam keluarga. Anti mengaku pernah menegur adiknya yang masih fasih berbahasa Gorontalo ketika berbicara di tempat umum. “Adik saya itu lancar bahasa Gorontalo. Kadang di mall dia sering berbahasa Gorontalo, dan karena banyak orang melihat, saya langsung menegurnya,” beber Anti, menunjukkan betapa kuatnya norma sosial yang berlaku di kalangan anak muda saat ini.

Tantangan dalam Pengucapan dan Pemahaman

Selain faktor sosial, kesulitan dalam pengucapan juga menjadi hambatan bagi sebagian anak muda. Rasya Ramadan, seorang mahasiswa, mengungkapkan bahwa meskipun ia memahami arti dari banyak kosakata bahasa Gorontalo, mengucapkannya terkadang terasa sulit. “Kadang artinya saya tahu, tapi kalau mengucapkan cukup sulit,” tegasnya.

Baca Juga  Lambert: Bertahan Hidup dari Lapak Babi di Pasar Youtefa

Faktor lain yang berkontribusi pada minimnya penggunaan bahasa daerah adalah kurangnya penekanan dari keluarga. Rasya menyebutkan bahwa orang tuanya tidak pernah melarang penggunaan Bahasa Indonesia atau bahasa gaul di rumah. Hal ini, menurutnya, membuat ia semakin jarang berlatih dan akhirnya tidak lagi fasih berbahasa Gorontalo. “Tidak ada larangan dari keluarga, jadi sekarang saya sudah tidak fasih lagi,” katanya.

Beberapa kosakata bahasa Gorontalo yang dulunya umum digunakan kini semakin jarang terdengar. Contohnya:

  • Oduolo: yang berarti “terima kasih”.
  • Mohile turungi: ungkapan untuk “minta tolong” atau “tolong saya”.
  • Hulondalo: sebutan untuk “orang Gorontalo”.
  • Batanga: merujuk pada “tubuh” atau “badan”.

Kosakata-kosa kata ini kini lebih sering digantikan oleh padanan kata dalam Bahasa Indonesia, seperti “terima kasih”, “tolong”, “orang Gorontalo”, dan “badan”.

Pengaruh Media Sosial dan Upaya Pelestarian

Sion Guu, seorang warga Gorontalo lainnya, menyoroti peran media sosial dan konten digital sebagai salah satu faktor utama yang mempercepat pergeseran bahasa daerah. “Rata-rata konten kreator menggunakan bahasa gaul, padahal mereka orang Gorontalo,” jelasnya, menggarisbawahi bagaimana platform digital seringkali lebih memprioritaskan tren bahasa gaul ketimbang pelestarian bahasa lokal.

Namun, di tengah tantangan tersebut, tidak semua upaya pelestarian bahasa daerah terhenti. Sejumlah sekolah dan komunitas budaya di Gorontalo actively berupaya untuk menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap bahasa daerah. Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari ekstrakurikuler bahasa daerah, diskusi budaya yang mendalam, hingga pembuatan konten edukasi yang menarik di media sosial.

Inisiatif yang lebih konkret datang dari pemerintah daerah. Kabupaten Bone Bolango, misalnya, telah mengambil langkah maju dengan memasukkan mata pelajaran bahasa Gorontalo ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini diharapkan dapat memberikan fondasi pengetahuan bahasa daerah sejak dini kepada para siswa.

Baca Juga  Evakuasi Dramatis 7 Jam: Lansia Kanada Selamat dari Air Terjun Cyclops

Kosakata Sehari-hari yang Mulai Terlupakan

Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai kekayaan bahasa Gorontalo yang kini jarang digunakan, berikut adalah beberapa contoh kosakata yang dulunya umum dalam percakapan sehari-hari:

Pronomina & Ungkapan

  • Yi’o / Tiyo: Kamu
  • Wa’u / Watiya: Saya
  • Timongoliyo: Mereka
  • Tita: Siapa
  • Toutonu: Di mana
  • Mona’o toutonu: Pergi ke mana
  • Diya mota: Pergi ke sana (ungkapan basa-basi saat bertemu di jalan)
  • Jamongola: Tidak apa-apa
  • Lona’o de’u tonu: Ada pergi ke mana
  • Diya’a tiyo: Tidak ada dia

Tempat

  • Patali: Pasar
  • Bele: Rumah
  • Tihi: Masjid
  • Pangimba: Kebun/sawah
  • Sikolah: Sekolah

Selain istilah-istilah di atas, masih terdapat banyak lagi kosakata bahasa Gorontalo yang sangat jarang digunakan oleh anak muda dalam percakapan sehari-hari. Tingkat kepunahan bahasa daerah ini tentunya memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti sejauh mana bahasa Gorontalo tersisih di era modern ini dan bagaimana strategi pelestarian yang paling efektif dapat diimplementasikan. Upaya kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan sangat dibutuhkan untuk memastikan warisan linguistik ini tetap hidup dan lestari.

Editor: Riko A Saputra

Hendra

Hendra

Baca Juga

Human Interest

Tiara Savitri, Kebanggaan Mulan Jameela, Raih Mimpi Kuliah di New York University

30 Desember 2025 - 21:46
Human Interest

Psikologi: 8 Sifat Gelap Tersembunyi Orang Baik Saat Terprovokasi

30 Desember 2025 - 21:33
Human Interest

Psikologi: 8 Tanda Pria Kurang Percaya Diri Terungkap Cepat

30 Desember 2025 - 20:39
Human Interest

Perayaan Tanpa Duka: Merajut Empati di Malam Tahun Baru

30 Desember 2025 - 09:46
Human Interest

Evakuasi Dramatis 7 Jam: Lansia Kanada Selamat dari Air Terjun Cyclops

30 Desember 2025 - 08:26
Human Interest

Richard Refanov: Pacar Baru Nathalie, Pembalap & Pengusaha Otomotif-Klinik

30 Desember 2025 - 08:13
  • Trending
  • Comments
  • Latest

FIFA Batal, Malaysia Terancam Sanksi AFC

24 Desember 2025 - 04:09

Jadwal Libur Nasional 2026: 1 & 2 Januari Merah & Cuti?

26 Desember 2025 - 11:51

Husein Sastranegara Buka Lagi: Semarang-Bandung Terhubung Langsung

26 Desember 2025 - 03:35

Tabel KUR BRI 2025: Cicilan Rp 1 Jutaan untuk Pinjaman 100 Juta

20 Desember 2025 - 17:58

Daftar Lengkap Ore The Forge Roblox: Statistik Iron hingga Darkryte Desember 2025!

17 Desember 2025 - 21:47

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19

Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71: Sakit dan Perawatan di RS Carolus

30 Desember 2025 - 23:06

Pilihan Redaksi

Andre Taulany Liburan Bareng Keluarga: Momen Seru & Tukar Kado!

30 Desember 2025 - 23:59

Malaysia Kritik Usulan Indonesia untuk SEA Games Plus

30 Desember 2025 - 23:46

Helikopter Prabowo: Teddy Ungkap Pinjaman ke Mualem Saat Bencana Aceh

30 Desember 2025 - 23:33

Mahasiswi UMM Tewas: Polda Jatim Bantah Perselingkuhan

30 Desember 2025 - 23:19
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclamer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 batampena.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batam
    • Kepulauan Riau
      • Tanjungpinang
      • Bintan
      • Karimun
      • Natuna
      • Lingga
  • Nasional
    • pendidikan-dan-pembelajaran
    • Serba-serbi
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Energi & BBM
    • Investasi
    • Keuangan
  • Hukum & Kriminal
    • Hukum
    • kejahatan
  • politik
    • Partai Politik
    • Pemilu
  • Internasional
    • Asia
    • Eropa
    • Amerika
    • Global
  • Olahraga
    • Sepak Bola
    • MotorGP
    • Lainnya
  • Opini
    • Kolom
    • Surat Pembaca
    • Editorial
  • Liputan Khusus
    • Investigasi
    • Human Interest
    • Laporan Mendalam
    • Feature

Copyright © 2025 batampena.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In